Waktu Bersamamu

Kamu Tidak Perlu Takut, Aku Tidak Memiliki Niat Jahat



Kamu Tidak Perlu Takut, Aku Tidak Memiliki Niat Jahat

0Setelah Bibi Zhang keluar untuk menelepon, tidak lama kemudian bel pintu berbunyi. Tang Xinluo seketika merasa sedikit tegang. Ketika dia melihat Bibi Zhang pergi untuk membuka pintu, tanpa sadar dia langsung menggunakan satu tangannya untuk memegang perutnya yang sangat besar itu, sementara tangan lainnya memegang ponsel yang diam-diam disembunyikannya di dalam pakaianya.     

Aku sudah terlalu gegabah, walaupun Bibi Zhang berbohong kepadaku, tapi dia selama ini selalu menjagaku dan membuatku merasa tenang. Sayangnya, aku tetap tidak bisa menahan diri untuk mengungkapkan keraguanku… Sekarang kalau aku pikir lagi, bagaimana kalau semua yang dilakukan oleh Bibi Zhang hanya untuk mengelabuiku? Bagaimana kalau tujuan orang yang menyuruh Bibi Zhang mendekatiku bukan hanya karena diriku, tapi untuk anak-anak di dalam perutku? Batin Tang Xinluo.     

Namun, di satu sisi Tang Xinluo perlahan mulai merasa menyesal karena dia khawatir sikapnya membuat Bibi Zhang berada di posisi yang sulit. Semua yang sudah terjadi tidak bisa diulang lagi. Kali ini, dia hanya bisa menggenggam ponselnya dengan erat, jadi saat terjadi sesuatu yang janggal, maka dia sudah berencana untuk langsung menghubungi Gu Zonghan.     

Bibi Zhang sudah membukakan pintu untuk orang itu. Kemudian, terdengar suaranya dari depan pintu berkata, "Tuan Muda maaf, saya terlalu lengah… Nona Tang ada di ruang tamu, apa saya perlu membantu Anda menjelaskan…"     

"Tidak perlu… Bibi bisa pergi, aku mau bicara berdua dengan Xinluo."     

Terdengar suara yang memesona dan jelas dari ambang pintu. Ketika mendengar suara itu, Tang Xinluo langsung mengetahui siapa pemiliknya. Yue Ze! Dia orangnya?! Dia yang mengutus Bibi Zhang? Mau apa dia mengutus Bibi Zhang ke sini?! Apa tidak cukup membuatku berpisah dengan Youyou dan mereka mau melakukan sesuatu kepada kedua anakku yang bahkan belum lahir?! Batinnya.     

Dalam waktu singkat, muncul berbagai kemungkinan di dalam kepala Tang Xinluo. Namun pada akhirnya, dia hanya berpikir bahwa tujuan Yue Ze menjaganya itu adalah sebuah kebohongan. Pria itu tidak melakukannya dengan tulus dan memiliki tujuan lain. Apa dia akan dengan sengaja membunuh kedua anakku setelah aku melahirkan mereka dengan selamat? Sama seperti saat Shen Zi melahirkan anaknya yang awalnya sehat, tapi kemudian meninggal? Apa mereka mau membuatku merasakan rasa sakit yang dirasakan oleh Shen Zi karena Shen Wan? Tanyanya dalam hati.     

Tangan kiri Tang Xinluo seketika menggenggam ponselnya dengan semakin erat. Ibu jarinya sudah membuka kunci pada ponselnya. Di saat yang sama, Yue Ze berjalan masuk ke ruang tamu. Dia melihat wajah pucat dan raut wajah penuh waspada Tang Xinluo yang sedang duduk di atas sofa. Wajah tampan Yue Ze seketika berubah menjadi sedikit muram. Dia diam-diam menghela napas. Aku tahu karena sikap paman yang melakukan balas dendam, mungkin Xinluo sejak lama sudah membenciku karena hal ini, tapi mungkin juga bukan sekedar kebencian biasa… Batinnya.     

Beberapa bulan yang lalu, saat melihat Tang Xinluo yang berusaha pergi dari rumah sakit, Yue Ze langsung mengetahui bahwa wanita itu berpikir dirinya sama seperti Shen Yi yang ingin menjadi menghukumnya dan membuatnya berpisah dengan anaknya lagi. Youyou adalah keponakannya. Saat lahir, Youyou harus berada di dalam inkubator dan besarnya hanya seperti seekor monyet kecil. Dia masih ingat bagaimana dirinya tersenyum saat melihat Youyou yang baru lahir itu.     

Saat mengingat Youyou, seketika Yue Ze merasa sedih. Jika bisa kembali ke saat di mana Youyou baru lahir, maka dia ingin setiap hari pergi ke rumah sakit untuk melihat keadaannya. Dia ingin melihat 'monyet kecil' itu di dalam inkubator dan sedikit demi sedikit menjadi semakin kuat.     

Sayang sekali, saat Shen Yi mengetahui bahwa Tang Xinluo adalah anak Shen Wan, pamannya itu langsung menyerang Keluarga Lu, Sementara dirinya, Yue Ze, tidak bisa melindungi Keluarga Lu dan dia juga tidak bisa melihat Youyou lagi. Saat mengingat semua itu, dia akhirnya menyimpan semua perasaan sedihnya.      

Yue Ze berusaha sekuat mungkin untuk membuat sorot matanya terlihat hangat dan baik, lalu berkata, "Xinluo, kamu tidak perlu takut, aku tidak memiliki niat jahat."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.