Waktu Bersamamu

Ayah Anak-anak Datang?



Ayah Anak-anak Datang?

0Air mata bahagia dan terharu itu tidak bisa berhenti mengalir dari mata Tang Xinluo. Saat memeluk kedua anaknya, dia hanya merasa bahwa seluruh perasaannya sangat penuh dengan kebahagiaan. Setelah semua luka yang pernah dirasakan, setelah ditinggalkan oleh orang-orang yang dia sayangi dan datang seorang diri di negara asing hingga mengandung dan melahirkan seorang diri, saat ini dia merasa semuanya seperti terbayarkan. Orang Tiongkok mengatakan bahwa setelah melahirkan, wanita tidak boleh menangis, namun dia tidak bisa menghentikan ataupun menahan air matanya. Air mata itu sama sekali tidak mengandung perasaan sedih, air mata itu penuh dengan perasaan bahagia dan terharu. Walaupun dia memejamkan matanya karena sudah merasa sangat lelah hingga tidak bisa membuka kelopak matanya lagi, dia tetap berusaha untuk tidak tidur, dia tersenyum sambil menangis melihat kedua anaknya itu.     

Rachel mengusap air mata Tang Xinluo dan dengan suara lembut berkata. "Sudah, sudah, Alice jangan menangis… Tubuh orang Tiongkok dengan orang Eropa tidak sama, setelah melahirkan kamu harus memperhatikan keadaanmu. Kami sekarang akan membawamu keluar, biarkan kedua anakmu bertemu dengan ayah mereka."     

"Ayah anak-anak?" tanya Tang Xinluo. Semua rasa lelah yang dirasakan olehnya seketika menghilang. Dia melihat ke arah Rachel dengan wajah terkejut. Dia hanya merasakan bahwa jantungnya seolah mau melompat keluar dari rongga dadanya. Ayah anak-anak? Apa Lu Yuchen datang ke sini?! Gumamnya dalam hati.     

Seketika, perasaan senang dan antusias muncul di dalam hati Tang Xinluo, namun kemudian diikuti dengan perasaan takut. Dia ingin segera menemui Lu Yuchen dan membagi kebahagiaan ini dengannya. Namun kemudian, dia takut melihat wajah dingin Lu Yuchen. Dia juga takut bahwa setelah mengatakan semuanya, pria itu malah akan membawa pergi kedua anaknya. Pasalnya, dia sekarang berpikir bahwa di dalam hati pria itu sudah tidak ada dirinya sejak lama.     

Rachel bersama dokter dan perawat lainnya bersama-sama mendorong ranjang Tang Xinluo keluar dari ruang bersalin. Rachel melakukannya sambil menjelaskan, "Iya, ayah dari anak-anakmu. Aku katakan yang sebenarnya kepadamu… Alice, walaupun kamu tidak mau mengatakannya, tapi kami semua dapat melihatnya."     

"Aku selalu merasa kalau pernikahan tidak bisa bertahan hanya berdasarkan tanggung jawab atas anak-anak. Walaupun aku juga tidak mendukung kamu dan Direktur Muda berbaikan karena anak-anak, tapi aku dapat melihat kalau dia sangat mencintaimu. Saat kamu masih hamil, dia selalu datang mencariku tepat ketika kamu baru saja pulang untuk menanyakan berbagai hal tentang dirimu. Dia juga meminta bantuanku secara tulus untuk mengajarinya bagaimana menjaga wanita yang sedang hamil. Selain itu, dia juga selalu bersembunyi dan diam-diam melihatmu, kedua matanya yang biru itu memperlihatkan perasaan bersalah yang besar. Aku dapat merasakan kalau dia benar-benar tulus, dia memang memikirkan tentang masa lalu kalian. Walaupun aku tidak tahu kenapa kamu dan Direktur Muda berpisah, tapi dia saat ini terlihat jelas kalau dia sudah menerima pelajarannya. Aku dengar dari perawat, dia terlihat sangat gelisah di luar ruang bersalin, dia biasanya akan terlihat tenang, tapi saat ini semua orang dapat melihat dia terlihat gelisah dan tidak berdaya seperti calon ayah pada umumnya. Alice, sebelum kamu masuk ke dalam ruang bersalin, aku melihat sikap kalian, aku dapat melihat kalau di dalam hatimu, kamu memilih untuk memaafkannya, jadi sekarang berikan dia kesempatan lagi." Rachel bicara dengan suara yang tulus kepada Tang Xinluo.     

Saat Rachel selesai bicara, Tang Xinluo kebetulan keluar dari ruang bersalin. Sementara itu, Yue Ze yang mendengar suara dari pintu langsung bangkit berdiri. Dia pun akhirnya bisa merasa lega saat melihat Tang Xinluo baik-baik saja. Pandangannya beralih pada kedua bayi yang ada di sisi kanan dan kiri Tang Xinluo. Setelah memastikan ketiga orang itu dalam keadaan yang baik-baik saja, dia akhirnya benar-benar merasa lega. Syukurlah Xinluo dan anak-anaknya semuanya selamat dan baik-baik saja, batinnya.     

Yue Ze tersenyum hingga matanya berbentuk seperti bulan sabit. Wajahnya terlihat jauh berbeda dari sebelumnya, saat ini dia terlihat lebih tenang dan tersenyum lega.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.