Waktu Bersamamu

Dua Bayi



Dua Bayi

0Yue Ze berjaga di luar ruang bersalin dengan perasaan yang sangat gelisah. Walaupun Bibi Zhang mengatakan kepadanya bahwa melahirkan bayi kembar prosesnya memang lama, tapi dia tidak bisa berhenti berpikir berbagai hal. Dia khawatir Tang Xinluo akan mengalami pendarahan seperti dulu. Dia juga takut terjadi sesuatu kepada kedua anak wanita itu.      

Saat ini, Yue Ze yang duduk di luar ruang bersalin itu terlihat seperti ayah kandung dari kedua anak yang ada di dalam kandungan Tang Xinluo. Sikap gelisahnya sama sekali tidak berbeda dari wajah gelisah seorang calon ayah. Hal ini membuat para dokter atau suster yang lewat ke sana tidak bisa menahan diri untuk melihat ke arahnya. Mereka mengetahui bahwa selama ini Yue Ze sering datang ke rumah sakit dan sangat memperhatikan masalah kehamilan Tang Xinluo, pasien Rachel. Hal itu sejak lama sudah menjadi gosip hangat di dalam rumah sakit yang tersebar dari mulut ke mulut. Terlebih lagi, mereka mengetahui Tang Xinluo adalah ibu tunggal yang baru saja bercerai. Jadi, semua orang langsung berpikir bahwa Yue Ze dengan Tang Xinluo memiliki hubungan spesial.     

Ketika melihat Yue Ze yang bukan hanya tidak terlihat tenang dan elegan seperti biasanya, namun juga sangat gelisah dan tidak sabaran, mereka seketika semakin percaya dengan gosip yang selama ini beredar, yaitu, Yue Ze adalah mantan suami Tang Xinluo. Setelah semuanya memikirkan hal itu, mereka tidak merasa heran dengan sikap Yue Ze selama ini yang selalu datang untuk menanyakan keadaan Tang Xinluo. Mereka berpikir bahwa Yue Ze melakukan itu secara diam-diam karena keduanya sudah bercerai dan tidak mau Tang Xinluo, 'mantan istri', mengetahui apa yang dilakukannya. Namun, setelah Tang Xinluo hendak melahirkan, mereka berdua berbaikan.     

Seorang perawat yang melihat reaksi panik Yue Ze masuk ke dalam ruang bersalin. Kemudian, dia diam-diam berbisik kepada Rachel yang sudah selesai membantu persalinan. Saat Rachel mendengar itu, dia tertawa. Ternyata tebakanku yang sebelumnya memang benar, pria tampan itu adalah mantan suami Alice. Hanya saja… Batinnya.     

Rachel melepaskan sarung tangannya yang penuh dengan darah itu. Kemudian, dia mengurus bayi yang digendong oleh perawat lain. Dia menundukkan kepalanya dan tersenyum melihat ke arah bayi yang berada di dalam gendongannya itu.     

"Ayo sayang, kita pergi menemui mami-mu…" ucap Rachel. Dia dan seorang perawat masing-masing menggendong satu bayi, lalu mereka menghampiri Tang Xinluo.      

Tang Xinluo yang baru selesai melahirkan berusaha untuk tetap tersadar saat ini karena dia ingin melihat anak-anaknya yang baru saja lahir. Dia merasa sangat lelah karena baru saja melahirkan dua anak secara berturut-turut. Walaupun selama ini dia menjaga tubuhnya, tapi tetap saja dia merasa tubuhnya sangat lemas. Beberapa helai rambutnya yang hitam tampak menempel di wajahnya yang sedikit pucat karena keringat di wajahnya. Lalu, saat dia melihat Rachel dan seorang perawat menghampirinya dengan menggendong kedua anaknya, wajahnya yang sebelumnya sedikit pucat itu seketika terlihat senang. Senyuman manis pun langsung menghiasi wajahnya.     

Senyuman itu benar-benar membuat mata Rachel 'silau'. Dia memang seperti boneka keramik. Saat dia tersenyum dalam keadaan terlihat begitu lemah seperti ini saja bisa membuat orang tidak bisa memalingkan mata darinya, pikirnya.     

Rachel menghela napas dalan hati. Dia berjalan ke arah Tang Xinluo dan meletakkan anaknya di samping tubuhnya. Dia tersenyum dan berkata, "Kedua anakmu sangat sehat, ini anak keduamu, perempuan, aku letakkan di sisi kirimu."     

Rachel meletakkan anak perempuan Tang Xinluo di sebelah kirinya. Lalu, seorang perawat yang menggendong anak pertamanya yang berjenis laki-laki, meletakkannya di sisi sebelah kanan Tang Xinluo.     

Tang Xinluo saat ini berbaring di atas ranjang, dari sudut pandangnya, dia tidak bisa melihat wajah kedua anaknya dengan jelas. Namun, dia dapat merasakan bahwa kedua anaknya berada sangat dekat di kedua sisi tubuhnya. Perasaan bahagia itu membuatnya tidak bisa menahan air matanya. Dia menarik napas, lalu melirik pada anak perempuannya yang berada di sebelah kiri. Pandangannya kemudian berpindah pada anak laki-laki yang ada di sebelah kanannya. Namun walaupun dia tidak bisa melihat wajah kedua anaknya dengan jelas, dia tetap tidak berhenti melihat ke arah mereka dan memeluknya dengan lembut.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.