Waktu Bersamamu

Kamu Mau Aku dan Kedua Anakku Menemanimu di Pemakaman?!



Kamu Mau Aku dan Kedua Anakku Menemanimu di Pemakaman?!

0"Nona Tang, Anda jangan takut! Usia kandungan mencapai 36 minggu itu sudah normal untuk mengalami kontraksi. Tarik napas dalam-dalam… Jangan takut… Berusahalah untuk tenang," tutur Bibi Zhang yang juga merasa sangat panik. Dia melihat Tang Xinluo yang meneteskan air matanya dan menggertakkan giginya, serta wajahnya sangat pucat. Namun, wanita itu tetap tidak mengeluarkan suara sama sekali. Dia mengetahui bahwa Tang Xinluo masih belum melepaskan masalah masalah dirinya yang berbohong. Walaupun dia menjaga Tang Xinluo atas perintah Yue Ze, tapi setelah berhubungan cukup lama, dia sudah memiliki perasaan lebih terhadapnya     

Saat Bibi Zhang melihat Tang Xinluo yang begitu kesakitan, matanya menjadi berair. Lalu, dia mengelap keringat di dahi wanita itu sambil berkata, "Ayo ikuti saya, tarik napas yang dalam. Dan usahakan untuk tetap bernapas dengan stabil."     

Walaupun Tang Xinluo masih tidak senang karena Bibi Zhang berbohong kepadanya, tapi dia tanpa sadar mengikuti perkataannya. Melihat Tang Xinluo yang mulai mengikuti perkataannya, raut wajah Bibi Zhang perlahan terlihat lebih baik. Dia kemudian dengan suara lembut berusaha untuk menenangkan menenangkan Tang Xinluo, "Akhir-akhir ini suasana hati Anda begitu baik, selama ini hasil semua pemeriksaan juga baik. Dokter juga mengatakan kalau kedua anak Anda sangat sehat, semuanya baik-baik saja. Anda tenang saja, setelah tiba di rumah sakit dan menunggu pembukaan, maka persalinan akan berlangsung dengan cepat."     

Bagaimanapun juga, Bibi Zhang sudah bersama dengannya selama beberapa bulan. Jadi, saat mendengarkan perkataannya, Tang Xinluo mengingat semua hasil pemeriksaannya memang baik dan normal, sehingga perasaannya perlahan mulai menjadi lebih tenang.     

Yue Ze datang secara diam-diam ke apartemen Tang Xinluo, sehingga dia tidak membawa supirnya. Dia pun menurunkan wanita itu di kursi belakang mobil, kemudian meminta Bibi Zhang untuk menjaganya di belakang. Dia lalu menyetir dan langsung pergi ke rumah sakit.      

Sepanjang perjalanan, raut wajah Yue Ze terlihat sangat muram dan sorot matanya tajam, sehingga membuat orang yang melihatnya akan merasa takut. Dia merasa sangat marah kepada dirinya sendiri saat ini. Kenapa aku harus berdebat dengan Xinluo di saat seperti ini?! Ini semua pasti tanpa sengaja aku membuatnya menjadi emosional. Ini pasti karena aku mengatakan nama Lu Yuchen dan Youyou yang membuatnya teringat dengan masa lalunya yang menyakitkan! Pikirnya.     

Yue Ze merasa sangat marah dan dia menggenggam kemudi mobilnya dengan semakin erat, hingga ujung jarinya terlihat berwarna putih. Sebenarnya, dia sama dengan Tang Xinluo yang memiliki ketakutan di dalam hati, dia juga tidak bisa melepaskan diri dari ingatan saat Youyou lahir prematur. Hal itu bisa terjadi karena dia membuat kesalahan dengan membawa Tang Xinluo yang masih mengandung dengan usia kandungan yang baru berusia tujuh bulan ke pesta. Dia yakin jika saat itu tidak membawanya ke sana, maka wanita itu tidak akan menjadi emosional hingga melahirkan Youyou secara prematur. Sedangkan saat ini, hal yang sama seperti terulang kembali. Selama ini, dia selalu berusaha menjaga wanita itu dengan hati-hati. Dia juga berharap sepupunya ini bisa melahirkan kedua anaknya dengan sehat dan selamat. Namun di saat seperti ini, semuanya terjadi begitu saja dan membuatnya panik. Sorot matanya pun perlahan menjadi semakin muram, seolah ada kabut hitam yang berkumpul di depan bola matanya yang berwarna biru itu.     

Yue Ze merasa panik saat ini, dia pun menginjak pedal gas sekuat mungkin dan menyetir secepat mungkin. Tiba-tiba, suara Tang Xinluo terdengar dari belakang.     

"Yue Ze, kamu mau aku dan kedua anakku menemanimu di pemakaman?! Aku tidak heran kalau kamu merasa tidak cukup melukaiku satu kali!"     

Ucapan Tang Xinluo terdengar seperti seorang preman, namun itu membuat Yue Ze seketika menjadi tenang. Jantungnya yang berdebar sangat cepat, seolah mau meledak itu, perlahan mulai kembali tenang. Akal sehatnya juga seolah dipaksa untuk kembali. Dia yang akhirnya dapat mengendalikan dirinya lagi, perlahan mengurangi kecepatan mobilnya. Namun, perasaan bersalah masih ada di sorot matanya.     

Yue Ze berusaha untuk menekan dirinya agar kembali tenang, kemudian dia berjanji kepada Tang Xinluo yang duduk di belakang dengan berkata, "Maaf, aku tadi kehilangan kendaliku. Xinluo, kamu tenang saja, aku pasti akan mengantarmu ke rumah sakit dengan selamat, kamu dan kedua anakmu pasti baik-baik saja."     

Tang Xinluo yang duduk di belakang masih berusaha menahan rasa sakit yang dirasakannya, jadi dia tidak membantah dan juga tidak menjawab. Dia hanya menggigit bibirnya dan melihat bagian tubuh belakang Yue Ze yang sedang menyetir. Kemudian, saat dia mengingat bagaimana raut wajah panik dan pucat pria itu saat menggendong dirinya tadi, matanya yang indah itu perlahan terlihat menjadi sedikit muram.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.