Waktu Bersamamu

Dia adalah Anak Perempuannya yang 'Sudah Meninggal'



Dia adalah Anak Perempuannya yang 'Sudah Meninggal'

3"Kamu… Kamu adalah… Baobao. Kamu adalah Baobao..." Shen Zi melihat Tang Xinluo dengan mata yang tertegun dan bibirnya gemetar.     

Tang Xinluo juga terus melihat ke arah Shen Zi. Wanita cantik yang tiba-tiba muncul itu memiliki sepasang mata yang berbentuk buah persik, seperti milik Shen Wan. Hanya saja, berbeda dari mata Shen Wan yang terlihat hangat dan lembut, ujung mata Shen Zi terlihat sedikit lebih naik dan membuatnya terlihat sangat memesona. Dia merasa kecantikan Shen Zi bukan sekedar kecantikan biasa, tapi kecantikan yang bisa membuat semua orang terpesona melihatnya. Dia lalu memperhatikan rambut panjang hitam wanita paruh baya itu, bibir merahnya, serta kedua matanya yang terlihat indah seolah berbinar. Tiba-tiba, dia merasa napasnya seolah tertahan.     

Dia benar-benar sangat cantik! Kecantikan yang begitu elegan dan sangat memesona. Selain itu, dia juga memiliki sepasang mata yang sangat mirip dengan milikku… Batin Tang Xinluo.     

Tang Xinluo seketika seolah dapat membayangkan bahwa 10 tahun lagi, maka dirinya mungkin akan terlihat seperti Shen Zi.     

"Anakku, kamu benar-benar adalah anakku!" Shen Zi tiba-tiba menutup mulutnya dan air matanya menetes melewati pipinya.     

Yue Ting yang awalnya tidak terlalu percaya itu, menjadi sedikit tertegun saat ini. Dia melihat Tang Xinluo yang duduk di sofa dan langsung teringat saat Shen Zi masih muda dulu. Saat dia pertama kali melihatnya dulu, Shen Zi juga sedang memeluk sesuatu dan menatap ke arahnya dengan sorot mata yang waspada.     

"Anakku…" Shen Zi yang merasa tidak tahan lagi langsung berlari dan memeluk Tang Xinluo.     

Tang Xinluo sendiri hanya merasa dirinya tiba-tiba direngkuh ke dalam sebuah pelukan yang harum dan lembut. Pelukan itu terasa sangat lembut dan sangat nyaman, sangat berbeda dari yang dibayangkannya sebelumnya. Wanita cantik ini pasti adalah ibu Yue Ke, kan? Pikirnya.     

"Nyonya… Tolong, lepaskan… Aku merasa sesak…" Tang Xinluo mendorong Shen Zi dengan perlahan. Sebenarnya, dia tidak merasa sesak, sebaliknya dia merasa begitu nyaman dan hangat di dalam pelukan Shen Zi. Hanya saja, dia merasa takut bahwa dirinya akan menjadi kecanduan dengan pelukan ini.     

Sebelum semuanya menjadi jelas, Tang Xinluo tidak ingin memiliki perasaan apa pun kepada orang-orang itu. Pasalnya, dia sudah pernah tersakiti satu kali, dia tidak mau merasakannya hal yang sama untuk kedua kalinya. Dia tahu, jika hal yang sama terulang kembali, maka dia tidak akan bisa menanggungnya.     

"Ah, Baobao maaf ibu tidak hati-hati. Baobao kamu baik-baik saja? Apa kamu ketakutan karena ibu?" Shen Zi menjadi panik saat mendengar itu. Dia pun segera melepaskan pelukannya, lalu melangkah mundur. Dia berlutut di depan sofa, lalu tanpa memedulikan statusnya sebagai Duchess Reddington, dia memegang kedua tangan Tang Xinluo dan memeriksa keadaannya dari ujung kepala hingga ujung kaki dengan seksama.     

"Tidak apa-apa…" ucap Tang Xinluo yang kemudian menekan kedua bibirnya. Aroma tubuhnya benar-benar sangat harum, seperti ada aroma manis, tapi tidak membuatku mual malah ingin terus menghirupnya, pikirnya.     

"Baobao maaf ya, ibu terlalu senang melihatmu." Shen Zi mengatakan itu dengan emosional sambil tetap memegang kedua tangan Tang Xinluo. Dulu, Shen Zi diberi tahu bahwa anaknya meninggal setelah lahir, jadi dia hanya bisa memberikan nama kecil untuk anaknya itu, yakni Baobao. Baobao bisa diartikan sebagai 'sayang' atau menunjukkan sesuatu yang berharga.     

"Tidak apa-apa…" balas Tang Xinluo. Dia kemudian perlahan menarik tangannya dari dalam genggaman tangan Shen Zi. "Tapi nyonya, hubungan kita masih belum dipastikan dengan jelas, jadi sebaiknya… jangan memanggilku seperti itu. Namaku Tang Xinluo, kalian bisa memanggilku Xinluo."     

"Kamu…" Shen Zi yang merasakan penolakan dari Tang Xinluo hanya bisa merasa hatinya seketika menjadi kosong. Namun, dia khawatir akan membuat Tang Xinluo merasa takut, sehingga dia dengan suara lembut kembali berkata, "Baik, baik… Kami datang ke sini karena untuk memastikan hubungan kita, sekarang kita langsung pergi tes DNA ya."     

Sebenarnya, tanpa melakukan tes DNA, Shen Zi sudah langsung dapat mengenali anaknya sendiri setelah dia melihat wajah Tang Xinluo. Pasalnya, sepasang mata Tang Xinluo benar-benar sangat mirip dengan miliknya. Sekarang dia mengerti kenapa Yue Ze bisa begitu yakin bahwa Tang Xiluo adalah adik kandungnya. Karena sekarang dia sendiri juga sudah sangat yakin bahwa Tang Xinluo adalah anak perempuannya yang 'sudah meninggal' itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.