Waktu Bersamamu

Beban yang Manis



Beban yang Manis

1"Yue Tiantian, sebaiknya kamu jangan aneh-aneh. Membagi mami denganmu itu sudah menjadi batasku, kamu malah mau mencari pria lain untuk merebut mami dariku?!" Anak laki-laki itu memicingkan matanya. Hal itu membuat wajahnya yang tampan itu seketika berubah menjadi sangat dingin.     

Yue Xinluo mengangkat kepalanya, dia tertegun saat melihat raut wajah anaknya sendiri yang begitu dingin itu. Pasalnya, jika dia terus memperhatikannya, maka dia dapat melihat sosok Lu Yuchen di dalam diri anaknya. Jika saja bukan karena sepasang mata berwarna biru itu, maka mungkin saja detak jantungnya saat ini akan menjadi semakin cepat karena mengira dirinya melihat Lu Yuchen. Saat memikirkan hal itu, dia mengerutkan alisnya. Aku tidak tahu bagaimana keadaan Youyou saat ini, apa dia akan sama seperti An'an yang mirip dengan Lu Yuchen? Tidak, Youyou pasti lebih mirip dengan Lu Yuchen karena memiliki mata berwarna hitam yang sama dengannya, batinnya.     

"Mami… An'an galak kepadaku!" Yue Tiantian mulai menangis karena takut dengan sikap kakaknya. "An'an jelek, dia terlihat sangat galak!"     

Yue Tiantian langsung memeluk Yue Xinluo. Matanya yang indah itu mulai berair, dia pun menangis, sampai-sampai membuat orang yang melihat wajahnya merasa kasihan.     

"Sudah, sudah, Dudu jangan menangis lagi. Mami ada di sini, jadi Dudu jangan takut ya."     

"Hm… Mami… Mami… Dudu mau papi, mau papi…"     

"Iya, iya, mami akan mencarikan papi untuk Dudu. Dudu anak pintar kan, jadi jangan menangis lagi ya, sudah, sudah…"     

Yue Tiantian adalah nama utama Dudu. Sejak kecil, dia sudah menjadi tuan putri kecil di Keluarga Reddington, sehingga tanpa sadar akhirnya dia tumbuh menjadi anak yang cengeng. Bisa dikatakan, hanya Yue Zheng, yaitu An'an, yang tidak pernah memanjakan dan mengalah kepadanya. Sedangkan yang lainnya di keluarga tersebut, selalu memanjakannya.     

"Hm, dasar cengeng…" Yue Zheng melihat ke arah Yue Tiantian dengan sorot mata yang dingin dan tidak senang. Namun, dia hanya bertahan selama 10 detik. Dia akhirnya merasa tidak tahan lagi. Dia meletakkan tabletnya, lalu melompat turun dari sofa dan berjalan ke arah Yue Xinluo. Tiantian jelek lagi-lagi menggunakan cara ini untuk merebut mami dariku, aku tidak akan mengalah darinya! Batinnya.     

Yue Xinluo saat ini duduk di atas karpet, sementara Yue Tiantian membenamkan kepalanya di dadanya. Yue Zheng yang baru datang memeluk tangan ibunya itu. Walaupun Yue Xinluo seperti barang yang diperebutkan, tapi dia sama sekali tidak merasa kesal. Dia tersenyum, lalu mengusap air mata Yue Tiantian. Dia membujuknya untuk mengganti pakaiannya dengan gaun yang cantik dan mengikat rambutnya ke belakang. Setelah itu, dia membantu memilihkan setelan jas bergaya barat yang bagus untuk Yue Zheng. Baginya, kedua anaknya sama sekali tidak merepotkan. Baginya, kedua anaknya ini selamanya adalah beban yang indah baginya.     

"Luoluo, kamu sudah siap? Aku masuk ya." Terdengar suara Yue Ze yang indah dan pelan dari luar pintu.     

"Iya masuklah," ucap Yue Xinluo yang sedang membantu Yue Zheng merapikan pakaiannya.     

Saat pintu itu terbuka, Yue Ze yang menggunakan setelan jas berwarna gelap pun muncul. Senyuman hangat terlihat di wajahnya, sementara mata birunya yang biasanya terlihat dingin itu seketika berubah menjadi terkejut saat melihat ketiga orang di dalam ruangan.     

"Luoluo, kamu terlihat sangat cantik dengan gaun itu," puji Yue Ze. Gaun yang dikenakan adiknya adalah gaun pesta berwarna muda dengan aksen renda yang membuat Yue Xiluo terlihat seperti peri.     

"Paman…" Yue Tiantian yang merasa senang langsung berlari ke arah Yue Ze dan memeluk kakinya.     

"Bagaimana dengan Dudu? Apa Dudu juga cantik?" tanya Yue Tiantian. Dia sangat menyukai Yue Ze karena sangat tampan dan selalu tersenyum hangat ke arahnya.     

Yue Ze membungkukkan tubuhnya, lalu dia menggendong Yue Tiantian dan berkata, "Tentu saja Dudu adalah tuan putri yang paling manis dan paling cantik… Nanti ikut paman ya, paman bawa kamu untuk makan makanan yang enak."     

Yue Tiantian berpikir sejenak, lalu dia menggelengkan kepalanya walaupun sebenarnya dia ingin ikut dengan Yue Ke. Dia berkata, "Hm, tidak bisa… Dudu harus ikut dengan kakak, kami mau mencari papi."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.