Waktu Bersamamu

An'an Menggali Lubang, Dudu Melompat



An'an Menggali Lubang, Dudu Melompat

0Yue Zheng dan Yue Tiantian berjalan mengelilingi tempat itu. Yue Tiantian yang menggunakan gaun pesta itu menggandeng tangan kakaknya. Yue Zheng merasa tidak senang dan ingin melepaskan tangannya, tapi dia ingat dengan perkataan Yue Xinluo sebelumnya. Jadi, walaupun merasa tidak senang, dia menahan dirinya. Sudahlah, aku hanya perlu menemaninya bermain 'mencari papi', batinnya.     

"An'an, di sini ada banyak sekali paman. Menurutmu, yang mana yang sebaiknya menjadi papi kita?" Yue Tiantian memegang sepotong kue saat ini. Dia menggigit kuenya sambil bertanya kepada kakaknya.     

Yue Zheng mengangkat kepalanya dan melihat ke sekelilingnya dengan sorot mata dingin. Dalam sekejap, dia dapat melihat sikap semua orang dengan jelas. Kemudian, dia melihat sosok kurus yang tidak jauh dari sana, dia pun berbisik di samping telinga Yue Tiantian, "Kamu lihat itu? Paman yang ada di depan sebelah kiri, bagaimana menurutmu?"     

Yue Tiantian pun melihat ke arah depan sebelah kiri sesuai yang dikatakan oleh Yue Zheng. Dia sama sekali tidak melihat kakaknya itu sedang tersenyum licik.     

"Yang menggunakan setelan jas hitam itu?" Yue Tiantian membuka matanya lebar-lebar dan memperhatikan pria yang menggunakan setelan jas berwarna hitam itu. Paman itu terlihat sangat tinggi dan besar, garis wajahnya terlihat tegas, walaupun sangat tampan, tapi… Dia terlihat sama galaknya dengan An'an, aku tidak suka, pikirnya.     

Yue Zheng dengan tentang menggelengkan kepalanya dan membalas, "Bukan, itu yang menggunakan setelan jas berwarna putih."     

"Yang mana?..."     

Yue Tiantian melihat ke arah pria yang menggunakan setelan kemeja berwarna putih yang dimaksud oleh Yue Zheng. Oh, memang benar-benar ada paman yang menggunakan setelan jas berwarna putih. Paman itu terlihat sangat cantik dan lembut! Tidak seperti paman yang menggunakan setelan jas hitam tadi yang tinggi besar dan terlihat galak. Paman ini terlihat sangat cantik, sepertinya sangat mudah diajak bicara, batinnya lagi.     

"Hm, Dudu menyukai paman itu. Dudu mau paman itu menjadi papi Dudu!" Yue Tiantian menolehkan kepalanya dan melihat ke arah Yue Zheng sambil mengedip-ngedipkan kedua matanya yang berbentuk seperti buah persik itu.     

Yue Zheng menganggukkan kepalanya dan berkata, "Karena kamu menyukainya, maka pergilah ke sana. Mami sudah bilang kalau paman yang kamu sukai, maka mami pasti suka. Sekarang kamu pergi dan peluk paman itu, lalu minta dia jadi papimu. Saat itu, mami pasti akan mengabulkan keinginanmu. Ingat ya, peluk dia jangan lepaskan, kalau kamu melepaskanmu, maka 'papi' yang kamu sukai itu akan pergi."     

"Hm, Dudu mengerti!" Yue Tiantian menganggukkan kepalanya dengan serius. Dia langsung meletakkan piring kue yang ada di tangannya itu, lalu berjalan dengan keberanian dan ketegasan menuju pria yang menggunakan setelan jas berwarna hitam dan putih itu.     

"Hm, dasar Dudu bodoh." Yeu Zheng berdiri di tempatnya dan melihat adiknya itu membuat masalah. Dudu, kamu mau mencari pria untuk merebut mamiku, aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi, batinnya.     

Yue Zheng memicingkan mata birunya yang berbentuk seperti burung phoenix itu. Dia melihat ke arah pria yang menggunakan setelan jas berwarna hitam dan putih itu. Sudah jelas sekali, orang yang menggunakan setelan jas berwarna putih itu adalah seorang perempuan, hanya Dudu bodoh yang bisa berpikir orang itu adalah pria, batinnya lagi.     

"Yue Ze, Dudu sedang apa?" Yue Xinluo yang ada di lantai dua itu menyadari ada hal yang janggal.     

Saat Yue Ze mendengar keponakan perempuannya itu dalam masalah dia langsung mengerutkan alisnya dan melihat ke arah Yue Tiantian. Dia kemudian melihat Yue Tiantian memeluk kaki 'pria' yang menggunakan setelan jas berwarna putih dan tidak mau melepaskannya.     

"Itu suami yang Dudu carikan untukmu?" Raut wajah Yue Ze seketika terlihat muram. Dari sudut pandanganya, dia tidak dapat melihat dengan sangat jelas. Namun, dari bentuk tubuh yang samar, dia dapat melihat bahwa 'pria' yang menggunakan setelan jas berwarna putih itu sebenarnya adalah seorang wanita.     

Yue Xinluo melihat pria yang menggunakan setelan jas berwarna hitam di samping sedang berusaha memisahkan Yue Tiantian dengan 'pria' yang menggunakan setelan jas berwarna putih. Namun, Yue Tiantian menangis dan tidak mau melepaskan tangannya.     

Yue Xinluo akhirnya tidak bisa tinggal diam lagi, dia pun berkata, "Tidak bisa, aku harus turun ke bawah dan melihat apa yang terjadi!"     

Yue Xinluo dan Yue Ze turun dari ke bawah. Saat mereka baru masuk ke dalam kerumunan para tamu, mereka mendengar suara yang tidak asing.     

"Adik kecil, kamu salah orang… Aku, aku bukan papimu. Kalau kamu mau mencari papimu, maka aku bisa membawamu mencarinya ya? Tapi… Lepaskan aku dulu."     

"Tidak mau, tidak mau… An'an mengatakan kepadaku untuk tidak melepaskan pelukanku, kalau tidak nanti papi akan langsung pergi…"     

Saat mendengar suara tangisan anak perempuannya, Yue Xinluo memegang pelipisnya. Pasti ini ulah An'an, dia menggali lubang dan membuat Dudu untuk lompat ke dalamnya. Tapi, suara itu terdengar sangat tidak asing… Itu seperti suara… Iya, suara Su Qing! Pikirnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.