Waktu Bersamamu

Bertemu dengan Teman Lama di Negara Asing



Bertemu dengan Teman Lama di Negara Asing

3"Qingqing…" ucap Yue Xinluo sambil berjalan keluar dari kerumunan orang-orang. Sama seperti Yue Tiantian, dia memeluk 'pria' yang menggunakan setelan jas berwarna putih itu. 'Pria' itu kemudian menolehkan kepalanya dan menunjukkan wajahnya yang putih dan lembut. Matanya cerah, giginya putih, dan kulitnya juga cerah. Yue Xinluo dapat mengenali dengan jelas bahwa wanita yang menggunakan setelan jas pria itu adalah Su Qing. Papi yang dipilih oleh Dudu ternyata adalah Su Qing… Hanya saja, kenapa Qingqing bisa ada di sini? Batinnya.     

"Qingqing, kenapa sebelum datang, kamu tidak mengatakan apa pun kepadaku? Aku juga…" Yue Xinluo merasa sangat antusias karena dia bisa bertemu dengan sahabatnya itu di tempat ini.     

"Kamu… Kamu siapa?" Su Qing tertegun sesaat. Namun saat dia tersadar, perkataannya malah membuat Yue Xinluo tertegun.     

"Qingqing, kamu… kamu tidak tahu aku siapa?!" Yue Xinluo merasa sedikit panik. Bagaimana mungkin Su Qing tidak mengenaliku?! Pikirnya.     

Yue Xinluo langsung ingin menarik tangan Su Qing, namun Yue Ze melangkah maju dan menahan pundaknya. Dia berkata, "Di sini ada banyak orang, kalau ada yang ingin kamu bicarakan, maka bicara di atas saja."     

Walaupun Yue Xinluo dan Su Qing bicara menggunakan bahasa Mandarin, tapi mereka berdua tetap menarik perhatian para tamu yang seketika bergosip. Semua tamu yang ada di sana tidak mengetahui siapa wanita yang baru datang dan terlihat seperti peri itu. Sedangkan para tamu yang mengenali Yue Ze dan melihatnya seperti melindungi 'peri' itu, mereka dapat menebak identitas Yue Xinluo.     

"Nona, apa kamu mengenalku?" Su Qing melihat Yue Xinluo dengan sorot mata yang rumit.     

"Aku mengenalmu, kamu Su Qing, sahabatku. Aku tidak tahu kenapa kamu bisa tidak mengingatku, tapi aku mohon percaya kepadaku, aku tidak mungkin menyakitimu." Yue Xinluo berusaha untuk menunjukkan maksud baiknya dan tidak memiliki niat buruk. "Qingqing, kamu bisa ikut denganku ke atas? Ada yang ingin aku bicarakan denganmu berdua saja."     

Sorot mata Su Qing terlihat kebingungan. Namun, entah kenapa dia merasa wanita elegan yang berdiri di depannya terasa tidak asing. Sayangnya, saat dia berusaha berpikir lebih jauh, tiba-tiba kepalanya terasa sakit. Dia menolehkan kepalanya, seolah berusaha meminta pertolongan. Dia melihat ke arah pria yang datang bersama dengannya dan mengharapkan pendapat darinya.     

"Kamu tenang saja, ini adalah Kastil Reddington." Pria itu melihat ke arah Yue Xinluo dan Yue Ke. Walaupun dia tidak mengenal Yue Xinluo, tapi dia mengetahui identitas Yue Ke. "Ikutlah dengan mereka…"     

Dengan adanya dorongan dari pria itu, akhirnya Su Qing merasa lebih tenang. Dia pun menganggukkan kepalanya. Dia terlihat sangat berubah. Dia menjadi sangat penakut, tidak seperti sebelumnya yang begitu berani. Dia dengan malu-malu menggandeng tangan pria yang bersama dengannya itu. Setelah itu, dia akhirnya berani mengikuti Yue Xinluo.     

Yue Xinluo melihat kedua orang itu bergandengan tangan dan sorot matanya berubah menjadi muram. Qiao Mohan… Bagaimana dia bisa membiarkan Qingqing berubah menjadi seperti ini? Gumamnya dalam hati.     

Mereka pun pergi dan meninggalkan Yue Zheng dan Yue Tiantian.      

Yue Tiantian kemudian dengan suara pelan bertanya kepada Yue Zheng, "An'an, mami membawa papi baru ke atas. Bukannya ini berarti Dudu sudah memiliki papi?"     

Saat mendengar hal itu, yue Zheng mengerutkan alisnya. Yue Tiantian, kebodohanmu itu benar-benar sangat menakutkan, pikirnya.     

Saat Yue Xinluo dan yang lainnya masuk ke dalam sebuah ruangan, Yue Tiantian berlari dengan cepat dari belakang. Dia lalu memeluk kaki Yue Xinluo, lalu dengan suara lembut bertanya, "Mami, Dudu menyukai paman yang menggunakan setelan jas berwarna putih itu, Dudu mau paman itu menjadi papi Dudu."     

Yue Tiantian yang tidak memahami apa yang terjadi itu mengungkapkan perasaannya kepada Yue Xinluo dengan terburu-buru. Yue Xinluo membungkukkan tubuhnya, lalu menggendongnya. Dia mencubit pipi Yue Tiantian yang empuk itu dan berkata, "Anak bodoh, dia bukan paman, tapi bibi. Oh bukan, lebih tepatnya kalian panggil dia mami babtis."     

"Mami baptis?" tanya Yue Tiantian. Dia memeluk leher Yue Xinluo, menolehkan kepalanya, dan dia melihat ke arah 'pria' yang menggunakan setelan jas berwarna putih. Aneh, kenapa paman ini tidak terlihat seperti mami baptis? Pikirnya.     

"Sudah, An'an, bawa adikmu keluar. Ada yang mau mami bicarakan dengan mereka."     

Yue Xinluo merasakan ada yang janggal dengan keadaan Su Qing, oleh karena itu dia tadi sengaja mengatakan tentang 'mami babtis' untuk melihat reaksinya. Tapi sayangnya, satu-satu reaksi yang dilihat dari mata Su Qing hanyalah perasaan kebingungan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.