Waktu Bersamamu

Kejutan di Tengah Malam



Kejutan di Tengah Malam

0Lu Yuchen terlihat mengerutkan alisnya dan sedang berpikir. Setelah itu, dia mengusap pelipisnya, lalu menolak saran Lu Jiu dengan suara dingin, "Kalau dia tidak mau, maka lupakan saja. Kamu bisa keluar sekarang…"     

Lu Jiu tidak menyangka bahwa Lu Yuchen ternyata akan bersikap begitu dingin seperti ini. Awalnya, dia mengira bahwa Yue Xinluo memiliki posisi yang berbeda dari wanita lainnya di mata Lu Yuchen. Setelah mendapatkan jawaban Lu Yuchen, dia pun keluar dan menghubungi Direktur Chen.      

Setelah itu, Direktur Chen menyampaikan berita yang mengecewakan untuk Yue Xinluo.      

Awalnya, aku mengira kalau aku menolak tanda tangan kontrak, maka Lu Yuchen akan menghubungiku secara langsung untuk bertanya, tapi aku tidak menyangka ternyata aku sudah berpikir berlebihan tentang posisiku di dalam hatinya. Benar juga… Dia mungkin memang masih marah kepadaku… Terkadang dia bersikap tertarik kepadaku mungkin karena dia hanya masih memiliki kebiasaan di masa lalu… Batin Yue Xinluo.     

Yue Xinluo merasa sedikit kecewa, namun dia putus asa. Sejak awal, dia tahu bahwa mengejar Lu Yuchen memang bukanlah hal yang mudah. Bahkan jika sampai itu menjadi hal yang mudah, maka mungkin dia akan merasa semuanya tidak nyata dan hanya ilusi.     

***     

Malam itu, Yue Xinluo kembali ke hotelnya. Dia melakukan video call dengan Yue Zheng dan Yue Tiantian. Setelah selesai, dia mandi dan berbaring di atas ranjang, namun dia tidak bisa tidur. Siang tadi, dia masih bisa menenangkan perasaannya bahwa jalan yang harus dilalui untuk mendapatkan Lu Yuchen memang tidak mudah dan sebuah kegagalan bukanlah apa-apa. Namun, saat malam hari tiba…      

Di malam hari, saat orang sedang tenang dan seorang diri, maka mereka akan berpikir tentang banyak hal. Perasaan kosong dan kesal pun seolah meluap dari dalam hatinya.     

Yue Xinluo memeluk bantalnya dan berguling-guling di atas ranjang. Kalau sejak awal aku tahu akan menjadi seperti ini, maka aku pasti akan menandatangani kontrak. Kemudian, saat hari syuting dimulai, maka aku pasti bisa menarik perhatian Lu Yuchen karena aku adalah aktris yang dipilih olehnya. Mungkin saja, saat itu akan ada kesempatan aku bisa duduk bersama dengannya dan bicara dengannya, tidak seperti sekarang, aku bahkan tidak memiliki kesempatan untuk bertemu dengannya. Hm, menyebalkan… Pikirnya.     

Yue Xinluo sudah benar-benar merasa menyesal hingga tidak bisa berkata apa-apa. Saat dia sedang memeluk erat bantalnya dan merasa kesal, tiba-tiba ponselnya berbunyi. Itu adalah tanda bahwa terdapat pesan singkat yang masuk.     

Setelah pulang ke Tiongkok, Yue Xinluo baru memiliki nomor ini, sehingga orang yang bisa mengirim pesan singkat kepadanya sangat sedikit. Dia pun mengambil ponselnya dengan malas-malasan. Rasa kesal dan menyesal masih terlihat di wajahnya, namun saat dia melihat layar, bulu matanya seketika gemetar dan mata indahnya yang berbentuk seperti buah persik itu terlihat sangat terkejut. Semua perasaan kesal dan menyesal seketika menghilang dari wajahnya.     

"Ah!" Yue Xinluo berteriak dengan suara yang sangat antusias. "Ini benar? Aku tidak salah lihat, kan?!"     

Yue Xinluo memegang ponsel itu dan melihatnya beberapa kali, dia memastikan bahwa dirinya tidak salah lihat. Pesan singkat itu berasal dari nomor asing dan isi pesannya tidak lebih dari dari tiga kata, yakni, 'Kenapa menolak kontrak'. Bahkan tidak ada tanda baca apapun di dalam pesan singkat itu.     

Walaupun isi pesan singkat itu sangat pendek dan terlihat begitu tiba-tiba, tapi saat Yue Xinluo melihatnya pertama kali, dia merasa perasaannya gemetar. Pesan singkat ini pasti dari Lu Yuchen! Serunya dalam hati.     

Lalu, Yue Xinluo dengan membuka pesan singkat itu dan mengetik, 'Karena aku tidak layak menerimanya, apa yang diajukan di dalam kontrak itu berlebihan untukku'.     

Namun, setelah berpikir sejenak, Yue Xinluo merasa apa yang diketik olehnya tidak terlalu baik. Kalau membalas seperti ini, rasanya terlalu kosong dan kurang terus terang, pikirnya.     

Yue Xinluo pun menghapus balasan yang sudah diketik olehnya, kemudian mengetik hal lain yang menurutnya lebih baik dan mengirimnya.     

Di sisi lain, Lu Yuchen yang berada di ruang baca sedang mengurus pekerjaannya setelah mengirim pesan tersebut. Saat mendengar ponselnya berbunyi, dia langsung mengambilnya. Dia membuka pesan singkat itu dan melihat balasan dari Yue Xinluo. Wajahnya yang awalnya terlihat muram dan misterius tiba-tiba berubah menjadi hangat.     

'Karena aku takut kamu cemburu saat aku syuting! (Emotikon menahan tawa)', tulis Yue Xinluo dalam pesannya.     

Cemburu? Batin Lu Yuchen sambil mengerutkan alisnya.      

Lu Yuchen lalu membalas pesan singkat itu dengan mengatakan, 'Kenapa aku akan cemburu?'.     

Kali ini, Lu Yuchen menambahkan tanda tanya di dalam pesannya. Setelah selesai membalas pesan singkat itu, dia baru sadar bahwa saat membalas pesan singkat itu, dirinya sedang tersenyum hangat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.