Waktu Bersamamu

Kebenaran yang Menakutkan (7)



Kebenaran yang Menakutkan (7)

0"Hanya saja, wanita bodoh itu sudah memiliki perasaan yang terlalu dalam, oleh karena itu, setelah mereka selesai bertengkar, dia kembali tenang. Kemudian, dia berkata kepadaku kalau dia bisa memahami Qiao Mohan. Dia bahkan mengatakan Qiao Mohan bisa memiliki pemikiran seperti itu hanya karena keluarganya tidak bahagia. Xiao Qing mengatakan kalau Qiao Mohan mengatakan kepadanya, kedua orang tuanya menikah karena perjodohan kedua keluarga dan karena hal itu walaupun ada dirinya dan Qiao Yinyin. Kedua orang tuanya tetap menjalani kehidupan mereka masing-masing dan pernikahan mereka tidak lebih dari sebuah status. Qiao Mohan mengatakan kepada Xiao Qing kalau yang penting mereka berdua saling mencintai dan tidak perlu adanya pernikahan. Saat itu, Xiao Qing pasti merasa sedih, tapi kemudian… dia menyadari dirinya sudah hamil."     

"Qiao Mohan tidak mau Xiao Qing melahirkan anak itu?" Yue Xinluo langsung bertanya tanpa berpikir karena itu adalah satu-satunya alasan yang bisa dipikirkan olehnya saat ini.     

Lin Qian mengerutkan alisnya dan berkata, "Tuan Muda Mu tidak mengetahui bahwa Xiao Qing hamil. Tapi setelah Xiao Qing mencoba untuk mencari tahu lebih dalam, akhirnya dia menemukan hal yang sangat buruk. Tuan Muda Qiao bukan hanya tidak memikirkan tentang pernikahan, tapi dia juga sepertinya tidak menyukai anak kecil."     

"Karena itu Xiao Qing pergi mencariku seorang diri, dia datang ke Eropa untuk bisa bersandar kepadaku?" tanya Yue Xinluo. Sebagai sesama wanita, dia seketika dapat memahami isi pikiran Su Qing. Wanita hamil adalah wanita yang paling kuat. Jadi walaupun mencintai Qiao Mohan, tapi Yue Xinluo yakin Su Qing tidak mungkin menetap di sisinya demi anaknya.     

"Benar, sebelum Xiao Qing pergi, dia hanya mengatakan kepadaku kalau dia mau pergi ke Eropa untuk mencarimu. Dia tidak mengatakan hal ini kepada siapa pun. Aku kira setelah tiba di sana, dia akan menghubungiku, tapi setelah menunggu sekian lama, tidak ada yang meneleponku, entah kamu ataupun Xiao Qing." Setelah bicara sejauh ini, sorot mata Lin Qian terlihat sedikit kecewa.     

"Tidak lama setelah kepergian Xiao Qing, Qiao Mohan menyadari kalau kekasihnya menghilang. Dia… reaksinya tidak seperti yang kami bayangkan, dia menjadi panik dan berubah drastis. Tuan Muda Qiao yang sebelumnya suka berkeliaran di luar dan bermain itu, sepanjang hari dengan tidak tahu malu menunggu di depan pintu rumahku setelah kepergian Xiao Qing."     

"Dia bertanya tentang hilangnya Xiao Qing kepadamu?"     

Lin Qiao menggelengkan kepalanya dan menjelaskan, "Tidak, awalnya dia hanya mengira kalau Xiao Qing bersembunyi di tempatku dan tidak mau menemuinya. Awalnya, aku tidak berani menghubungi Xiao Qing, tapi kemudian aku merasakan sesuatu, jadi aku menghubunginya. Namun, akhirnya aku tidak bisa menghubunginya. Aku tidak tahu dari mana Qiao Mohan tahu kalau Xiao Qing sudah meninggalkan Kota A. Semenjak hal itu terjadi, dia menjadi semakin gila, dia mulai menyerang Tang Group untuk memaksaku menyerahkan Xiao Qing kepadanya. Tapi, setelah melihatku tidak melakukan yang diinginkannya, dia terus menyerang Tang Group dengan semakin parah. Saat itu, aku hanya tahu kalau Xiao Qing pergi untuk mencarimu dan tidak tahu hal lain. Tapi karena masalah itu berhubungan dengan dirimu, aku tidak bisa mengatakan apa pun kepadanya. Karena hal itu Qiao Mohan menjadi semakin kejam kepada Tang Group. Saat aku dan Xiao Qing tidak ada, di saat yang sama terjadi perubahan di dalam You An Group, aku tidak bisa melakukan apa pun dan akhirnya diberhentikan dalam rapat pemegang saham. Saat itu, Tang Ruolan tiba-tiba saja muncul dan meminta untuk masuk ke dalam rapat pemegang saham. Dia memiliki koneksi, uang serta bukti sertifikat, ditambah lagi dia adalah Keluarga Tang, jadi dengan cepat Tang Group jatuh ke tangannya. Setelah aku diberhentikan, Qiao Mohan terus mendesak diriku. Aku pernah menemuinya dan aku merasa ada yang janggal dengan kondisi mentalnya, tapi saat itu aku terus mengatakan tidak tahu apa pun. Jadi, dia tidak memiliki pilihan lain selain melepaskanku."     

Setelah bicara sampai di sini, tiba-tiba saja Lin Qian berhenti bicara. Dia memejamkan matanya dan terlihat seperti sedang memikirkan sesuatu. Raut wajahnya juga berubah menjadi pahit, sedih, dan kesakitan.     

Setelah itu, Yue Xinluo kembali mendengar Lin Qian melanjutkan ceritanya, "Awalnya, aku kira semuanya akan terus seperti ini untuk sementara waktu, tapi aku tidak menyangka kalau Tang Ruolan begitu kejam. Malam itu, aku pergi ke supermarket di dekat rumah untuk membeli beberapa barang, setelah pulang dan tiba di depan pintu, tiba-tiba ada yang menutup mulutku dari belakang…"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.