Waktu Bersamamu

Pria yang Menghancurkan Jembatan Setelah Melewatinya



Pria yang Menghancurkan Jembatan Setelah Melewatinya

2Namun, saat ini Yue Xinluo sama sekali tidak menghiraukan Lu Jiu karena dia harus menghadapi Lu Yuchen. Setelah dia duduk dengan tenang di dalam pelukannya untuk beberapa saat, Lu Yuchen tiba-tiba saja bergerak.     

"Turun…" Suara dingin Lu Yuchen terdengar, lalu dia mendorong Yue Xinluo ke samping.     

Yue Xinluo tanpa sadar melihat ke celah kaki Lu Yuchen dan melihat bagian bawah tubuhnya itu sudah terlihat tenang. Pantas saja dia mendorongku ke samping, itu karena dia tidak memerlukan diriku lagi. Dasar, dia menghancurkan jembatan setelah melewatinya. Setelah menggunakan diriku dia membuangku! Umpatnya.     

Hal itu tentu saja membuat Yue Xinluo merasa tidak senang. Namun saat dia hendak bicara, dia melihat sorot mata Lu Yuchen yang dingin dan penuh peringatan. Lu Yuchen melihat Yue Xinluo bersikap seolah 'sorot mata Tuan Muda Lu sangat menakutkan, aku merasa sangat takut'. Dia pun berhenti melihat ke arahnya. Kemudian, dia melihat ke arah penulis naskah dan sutradara. Sorot matanya menjadi jauh lebih dingin daripada saat melihat Yue Xinluo tadi.     

"Audisi masih belum berakhir… Terlalu cepat kalau membuat keputusan sekarang. Kalian adalah sutradara dan penulis naskah, jadi jangan berpandangan sempit," tutur Lu Yuchen. Dengan kata lain, dia mengatakan bahwa belum tentu Yue Xinluo adalah orang yang paling cocok untuk melakukan peran ini. Dan siapa yang akan mendapatkan peran ini akan diputuskan setelah seluruh audisi berakhir.     

Sutradara dan penulis naskah itu langsung menganggukkan kepala dan mengiyakan perkatan Lu Yuchen. Sedangkan tujuh wanita lain yang mendengarkan hal itu langsung merasa bangga. Mereka setuju dengan perkataan Lu Yuchen bahwa audisi belum berakhir, jadi merasa memiliki kesempatan untuk bisa terpilih. Mereka semua sama sekali tidak ingin kalah dari Yue Xinluo yang di mata mereka tidak lebih dari sekedar wanita murahan.     

Yue Xinluo yang terlihat polos kemudian tidak bisa menahan diri dan bertanya, "Lalu, bagaimana denganku?"     

"Kamu?" Lu Yuchen mengangkat alisnya, lalu tersenyum dengan dingin. "Pulang dan tunggu pemberitahuan…"     

Pulang dan tunggu pemberitahuan?! Kamu mengusirku dengan empat kata itu?! Tadi kamu memanfaatkanku, lalu sekarang kamu mengusirku? Setelah tidak bertemu selama empat tahun dia benar-benar berubah menjadi semakin picik dan menyebalkan dari dulu, pikir Yue Xinluo.      

Yue Xinluo merasa tidak senang, namun dia tidak menunjukkannya secara terus terang karena dia memiliki perasaan bersalah kepada Lu Yuchen. Dia juga tidak bisa mengungkapkan identitasnya untuk mengusir para wanita yang mengincar pria ini. Jadi, saat Lu Jiu menghampiri dan mempersilakannya kembali ke tempatnya, dia hanya bisa menolehkan kepalanya dan melihat ke arah Lu Yuchen dengan sorot mata kesal. Dasar pria menyebalkan! Aku dapat melihat dari reaksimu tadi kalau kamu sama sekali tidak melupakan diriku! Baiklah, aku akan pulang, aku tidak percaya kamu bisa tahan tidak mencariku setelah semua ini! Katanya dalam hati.     

Yue Xinluo dengan kesal bangkit berdiri meninggalkan tempat itu. Setelah itu, wanita yang belum melakukan audisi mulai berakting bersama Ke Yun. Mereka sebenarnya juga ingin melakukan audisi bersama Lu Yuchen. Namun, pria itu terlihat sama sekali tidak ingin melakukan hal tersebut. Wajahnya perlahan mulai terlihat tidak sabaran. Saat ada yang melihat ke arahnya, maka Lu Yuchen akan langsung membalasnya dengan tatapan yang sangat dingin. Mereka yang sebelumnya berharap dapat melihat senyuman Lu Yuchen itu, malah mendapatkan sorot mata dingin darinya. Jika mereka tidak membeku karena tatapan mata itu saja, rasanya sudah sangat bagus. Kemudian tidak ada yang berani lagi melihat ke arah Lu Yuchen, Mereka semua pun langsung fokus melakukan audisi dengan Ke Yun. Saat ini, mereka hanya berharap bahwa penampilan mereka bisa membuat sutradara dan penulis naskah merasa puas.     

Hanya Yue Xinluo seorang yang terlihat tidak terganggu dengan sorot mata dingin Lu Yuchen dari awal hingga akhir. Dengan berani, dia terus melihat ke matanya secara langsung. Semakin Lu Yuchen tidak melihat ke arahnya, semakin dia ingin menatapnya. Pasalnya, setelah empat tahun tidak bertemu, dia tidak ingin melewatkan kesempatan untuk bisa mengawasinya. Bukan… Bukan mengawasinya, baginya Lu Yuchen adalah miliknya, jadi dia merasa bahwa dirinya memiliki hak untuk melihatnya secara terus terang. Hanya sayang sekali, hal itu hanya bertahan selama satu jam.      

Setelah tujuh perempuan lainnya melakukan audisinya, mereka semua diusir keluar oleh Lu Jiu dengan berkata, "Pulang dan tunggu pemberitahuan…"     

Semua orang mendapatkan respons yang sama dari Lu Yuchen. Dia juga mengatakan itu dengan raut wajah dinginnya.      

Yue Xinluo merasa tidak berdaya. Akhirnya, dia hanya bisa pergi menemui Direktur Chen, lalu mengubah nomor telepon yang sebelumnya dia isi secara sembarangan menjadi nomor telepon pribadinya. Setelah itu, dia pergi meninggalkan perusahaan dengan perasaan tidak rela.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.