Waktu Bersamamu

Menggodanya (1)



Menggodanya (1)

0Setelah mendengar kata 'action', Yue Xinluo langsung masuk ke dalam perannya.     

"Shengzun…"      

Wanita bertubuh kecil yang sedang duduk di atas paha Lu Yuchen itu tiba-tiba mengulurkan tangannya dan memeluk lehernya. Dia meniup telinga pria itu dengan pelan. Setelah itu, dia mengusap pipinya. Sentuhan lembut itu membuat Lu Yuchen tanpa sadar memicingkan matanya. Belum pernah ada wanita seperti Yue Xinluo yang mendekati kepribadian kedua Lu Yuchen ini. Walaupun saat kepribadian kedua Lu Yuchen itu terbangun untuk pertama kalinya saat masih kecil, ataupun saat dia terbangun lagi empat tahun yang lalu, dia selalu membenci sentuhan orang lain, terutama wanita.     

"Shengzun, lihatlah diriku…"     

Yue Xinluo memerankan perannya sesuai di dalam buku naskah, dia menggunakan tangan kecilnya yang lembut untuk menyentuh wajah Lu Yuchen. Ujung jarinya lalu menyusuri garis wajah Lu Yuchen hingga ke dagunya. Kemudian, dia menggoda dagu pria itu dengan jarinya. Mata indahnya yang berbentuk seperti buah persik itu terlihat basah, tapi juga berbinar. Dari sudut pandang Lu Yuchen, mata Yue Xinluo yang sedikit basah itu terlihat begitu lembut.     

Yue Xinluo yang memerankan Xingluo itu sama sekali tidak sadar seberapa memesona dirinya. Dia juga tidak mengetahui Lu Yuchen yang sedang menjadi Shengzun itu yang selalu bersikap tenang, untuk pertama kalinya merasa goyah selama bertahun-tahun saat ini.     

"Bagaimana? Apa aku terlihat cantik?" Yue Xinluo mengulurkan lidahnya yang berwarna merah muda itu, lalu menjilat bibirnya sendiri. Setelah lidahnya menyentuh bibir kecil dan merah itu, bibirnya langsung terlihat basah dan memikat orang yang melihatnya saat ini.     

Sedangkan Lu Yuchen untuk pertama kalinya sangat ingin mencium seseorang. Dia melihat mata Yue Xinluo dengan sorot mata yang sedikit muram. Dia memiliki perasaan menggebu-gebu karena sudah terpikat oleh Yue Xinluo.      

Yue Xinluo sendiri tentu saja tidak melewatkan hal itu. Sorot mata Lu Yuchen saat ini begitu familiar di matanya. Setiap kali Lu Yuchen ingin melakukan sesuatu kepadaku, maka dia pasti akan melihatku dengan sorot mata seperti ini. Dia terlihat seperti singa yang sedang berburu dan ingin memakanku… Tapi sayang sekali, hari ini aku tidak berencana untuk dengan mudah dimakan olehnya, batinnya.     

Yue Xinluo perlahan menekan kedua pundak lebar Lu Yuchen. Dia lalu mendekatkan tubuhnya dan membuat jarak tubuh keduanya semakin lama menjadi semakin dekat. Jarak mereka begitu dekat hingga ujung hidung mereka akan segera bersentuhan. Saat itulah dia berhenti bergerak. Dia tiba-tiba tersenyum kepada Lu Yuchen. Bibir mereka juga begitu dekat hingga membuat pria itu ingin segera melakukan sesuatu kepadanya. Dia tersenyum, lalu berkata dengan menggunakan suara yang begitu pelan, sehingga hanya mereka berdua yang bisa mendengarnya, "Tuan Chen, dengan jarak sedekat ini aku benar-benar ingin melakukan hal yang tidak sopan kepada Anda."     

Yue Xinluo mengatakan hal itu sambil mengarahkan jari telunjuknya dan menyentuh dada Lu Yuchen. Dia lalu seolah menggambar sebuah lingkaran.     

"Oh?" Lu Yuchen tersenyum dan sorot matanya terlihat tertarik dengan perkataan Yue Xinluo. Dia tidak dapat memungkiri bahwa setiap gerakan wanita itu bukan hanya membuatnya tidak merasa jijik, tapi malah merasakan semacam penantian di dalam lubuk hatinya. Muncul sebuah perasaan yang tidak terkendali dan membuatnya merasa tidak senang. Namun, di saat yang sama juga membuatnya merasa tertarik.     

"Memangnya kamu mau melakukan apa?" tanya Lu Yuchen dengan suara santai, tapi tersembunyi kekejaman di dalam sorot matanya. Tangannya yang besar itu tidak bisa tenang, bergerak dari pinggang Yue Xinluo menuju ke atas, lalu menyentuh leher putih dan lembutnya. Dia terlihat seolah jika dirinya tidak mendapatkan jawaban yang membuatnya merasa puas, maka dia bisa mematahkan putih itu tanpa belas kasihan.     

Hal itu membuat semua orang yang melihat hal itu seketika terlihat terkejut. Lu Jiu juga terkejut melihat bagaimana sikap Lu Yuchen kepada Yue Xinluo. Sedangkan para juri lainnya terkejut melihat bagaimana Yue Xinluo membuat karakter Xingluo menjadi hidup. Mereka semua melihat, Yue Xinluo tampak seperti wanita yang lembut, manis, dan polos sebelum berakting. Namun, setelah suara 'action' terdengar, wanita itu langsung masuk ke dalam perannya dengan sangat cepat. Wanita itu menjadi seperti wanita dengan sifat iblis. Setiap gerakan yang dilakukannya dapat memikat pria yang ada di depannya itu. Sedangkan di dalam godaan yang sangat hebat itu, di saat yang sama, juga terasa sebuah bahaya yang bisa membuat orang yang melihatnya ikut masuk ke dalam adegan yang sedang diperankannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.