Waktu Bersamamu

Bertemu (8)



Bertemu (8)

1Yue Xinluo sama sekali tidak menyangka bahwa dia akan mendapatkan kesempatan secepat ini, atau bisa dikatakan dia tidak menyangka bahwa Lu Yuchen tidak bersikap sedingin yang dibayangkannya. Sorot mata dingin yang dilihat olehnya sebelumnya seolah menghilang sepenuhnya. Lalu, sikap Lu Yuchen yang memanggilnya dengan menggunakan jarinya itu dan sorot mata yang tidak asing, semua hampir membuatnya kembali ke empat tahun yang lalu. Apa dia sangat terkejut melihat kemunculan diriku di sini? Apa dia sebenarnya sama seperti denganku yang ingin kembali bersama? Tapi, karena ada banyak orang di sini, jadi dia tidak menunjukkan hal itu? Karena 'Tang Xinluo' sudah tidak ada di dunia ini dan dia sendiri yang mengumumkan hal itu kepada dunia… Batinnya,     
1

Karena memikirkan hal itu, perasaan Yue Xinluo menjadi jauh lebih baik. Namun, dia sama sekali tidak mengetahui bahwa Lu Yuchen bersikap seperti ini karena di tubuhnya tinggal sosok Lu Yuchen yang lain. Yue Xinluo juga sama sekali tidak mengetahui bahwa Lu Yuchen yang dilihatnya saat ini bukan sedang berpura-pura tidak mengenalnya. Pria itu memang tidak mengenalnya. Pasalnya, tubuh Lu Yuchen sudah dikuasai oleh kepribadian keduanya sejak lama.     

"Ayo sini… Kamu akan berakting denganku." Lu Yuchen mengulurkan jari telunjuknya dan menggoyangkannya ke arah Yue Xinluo. Selama kamu membuatku puas, maka peran ini akan menjadi milikmu… Pikirnya.     

Namun, tentu saja Lu Yuchen tidak mengatakan hal itu. Dia hanya mengatakannya dalam hati karena akal sehatnya melarangnya untuk mengatakan hal itu. Sebenarnya, dia sendiri merasa aneh, entah kenapa dia memiliki perasaan tertarik yang begitu kuat terhadap wanita yang baginya asing itu. Dia merasa ingin bersikap baik kepadanya dan mendekatinya, walaupun tidak ada informasi apa pun di dalam kepalanya yang dapat menjelaskan siapa Yue Xinluo.     

Yue Xinluo menganggukkan kepalanya, lalu tersenyum dan berkata, "Baik, kalau begitu mohon kerja samanya Tuan Chen."     

Yue Xinluo tidak merasa takut, dia langsung berjalan ke depan Lu Yuchen. Dia lalu membungkukkan tubuhnya dan meletakkan kedua tangannya di depan dada Lu Yuchen. Dia adalah milikku, apa yang perlu aku takutkan, batinnya.     

Lu Jiu yang melihat itu ingin menghentikan Yue Xinluo, tapi jelas sekali semuanya sudah terlambat. Gawat!!! Jeritnya dalam hati.     

Lu Jiu langsung memalingkan wajahnya dan tidak berani melihat apa yang akan terjadi selanjutnya. Dia takut satu detik kemudian akan mendengar suara teriakan Yue Xinluo karena dilempar oleh Lu Yuchen. Selama beberapa tahun terakhir ini, semua wanita yang berani menyentuh Lu Yuchen akan berakhir dalam dua keadaan, entah itu ditendang hingga terlempar jauh atau akan kehilangan tangannya. Walaupun dia dapat melihat sikap Lu Yuchen kepada Yue Xinluo sedikit berbeda, tapi dia tetap khawatir wanita itu akan berakhir dengan memiliki nasib seperti wanita lain yang sudah-sudah.     

Lu Jiu menunggu beberapa saat, namun dia sama sekali tidak mendengar suara teriakan. Dengan kebingungan, dia kembali menolehkan kepalanya sambil mendorong kacamatanya. Apa yang dia lihat saat ini benar-benar membuatnya terkejut hingga hampir saja melepaskan kacamatanya karena mengira ada yang salah dengan benda itu. ….Ada apa ini?! Apa yang terjadi? Apa hari ini matahari terbit dari barat?! Tuan Muda Lu bukan hanya tidak mendorong wanita itu, tapi dia bahkan mengulurkan tangannya dan memeluknya?! Tidak hanya memeluknya, tapi Tuan Muda Lu juga menyuruh wanita itu duduk di atas pahanya?! Gumamnya dalam hati.     

Jarak Lu Jiu dengan mereka berdua cukup jauh, jadi dia sama sekali tidak bisa mendengar pembicaraan kedua orang itu. Jika dia mendengarnya, mungkin saat ini mulutnya sudah terbuka lebar.     

Saat ini, Lu Yuchen sedang mengerutkan alisnya dan wajahnya terlihat sedikit dingin. Namun, tangannya memeluk pinggang Yue Xinluo dan dia memberikan arahan kepadanya dengan berkata, "Kelak jangan menggunakan pakaian sependek ini."     

Hari ini, Yue Xinluo menggunakan terusan dengan panjang rok yang berada di atas lututnya. Saat tadi Yue Xinluo membungkukkan tubuhnya, maka orang lain akan bisa melihat bagian dalam tubuhnya jika saja posisinya lebih membungkuk sedikit lagi. Saat memikirkan hal itu, Lu Yuchen tanpa sadar menunjukkan raut wajah yang tidak senang. Dia sendiri tidak mengerti apa yang terjadi, namun dia langsung mengulurkan tangannya dan memeluk wanita itu. Dia bahkan membuatnya duduk di atas pahanya. Dia merasa seperti semuanya terjadi dengan sangat alami dan mengalir begitu saja.     

Setelah Yue Xinluo merasakan pelukan yang sangat tidak asing itu, dia merasakan hidungnya seolah ingin menangis. Namun, dia juga merasa marah. Padahal dia mengenalku, tapi dia malah berpura-pura tidak mengenalku! Pria ini masih sama seperti sebelumnya yang suka balas dendam, pikirnya.     

Yue Xinluo menggigit bibir bawahnya, lalu melihat mata Lu Yuchen dengan tatapan yang lembut. Dia pun berkata, "Tuan Chen, apa kita sudah bisa mulai?"     

Tatapan Lu Yuchen pada mata Yue Xinluo perlahan beralih ke bawah dan berhenti di bibir merahnya. Dia menganggukkan kepalanya dan dengan suara serak menjawab, "Bisa…"     

Yue Xinluo tersenyum, lalu menolehkan kepalanya. Dia kemudian melihat ke arah 'penonton' yang ada di belakang tubuhnya, dia tersenyum dan berkata, "Sutradara, tolong bantu aku memberikan tanda dengan mengatakan 'action'. Dengan begitu, aku bisa lebih mudah masuk ke dalam peran."     

Tiba-tiba saja, Yue Xinluo menjadi tertarik untuk melakukan prank kecil.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.