Waktu Bersamamu

Masa Lalu 'Kepribadian Kedua' (2)



Masa Lalu 'Kepribadian Kedua' (2)

3Hari akhirnya berganti dan matahari telah terbit..      

Setelah 'Kepribadian Pertama' Lu Yuchen istirahat, dia kembali mengendalikan tubuhnya lagi. 'Kepribadian Kedua' yang pertama kali muncul dan mengendalikan tubuh itu menolak untuk memberikan ingatan tadi malam kepada 'Kepribadian Pertama'. Mereka memang berada dalam satu tubuh, namun karena 'Kepribadian Kedua' sudah tersembunyi begitu lama, sehingga dia bisa sangat santai dan tahu semua yang terjadi saat 'Kepribadian Pertama' mengendalikan tubuh itu. Namun, berbeda dengan 'Kepribadian Pertama' tidak sama. Jika 'Kepribadian Kedua' ingin menyembunyikan sesuatu, maka 'Kepribadian Pertama' yang sedang tidur itu tidak akan mengetahui apa pun.     

Dalam waktu yang sebentar, 'Kepribadian Kedua' Lu Yuchen bisa menyentuh dunia nyata dan membuat dirinya merasa bahwa dunia itu sangat indah. Dia jadi mengetahui bahwa dunia ini tidak hanya ada hal yang kotor dan gelap. Dia sekarang mengetahui bahwa tidak semua orang itu jahat dan menjijikkan seperti Lu Huanting, Lu Yishen, Lu Aitong, dan Lin Tong. Pasalnya, dia menemukan ada anak perempuan yang menggemaskan dan hangat seperti anak yang tidak diketahui namanya itu. Karena dia memiliki sedikit keegoisan, jadi mengembalikan tubuh itu kepada 'Kepribadian Pertama', dia memilih untuk menyembunyikan hal itu, sehingga ingatan yang dimilikinya sama sekali tidak tersalurkan kepada dirinya yang lain.     

Saat 'Kepribadian Pertama' Lu Yuchen kembali mengambil alih tubuh itu, dia sama sekali tidak tahu bahwa kemarin malam, 'Kepribadian Kedua' sempat mengambil alih tubuh itu. Sejak saat itu, 'Kepribadian Kedua' selalu memperhatikan dunia luar dari belakang. Walaupun dia tidak memiliki kemampuan untuk muncul lagi, tapi waktu singkat itu membuatnya merasakan sebuah rasa manis yang tidak diketahui sebelumnya. Semakin dia tumbuh besar, rasa hausnya akan mendapatkan kekuasaan dan merasakan dunia luar perlahan menjadi semakin banyak dan tidak terbendung lagi. Semakin dia tumbuh besar, dia semakin menyadari bahwa dunia ini sangat tidak adil. Dia mulai merasa tidak terima, kenapa walaupun dia juga adalah Lu Yuchen, tapi 'Kepribadian Pertama' bisa muncul di depan orang lain, sedangkan dirinya hanya dianggap sebagai monster yang harus dikurung di dalam tubuh itu.      

Dia merasa bahwa dirinya dan 'Kepribadian Pertama' sama, mereka adalah anak dari Lu Huanting. Namun, dibandingkan dengan 'Kepribadian Pertama' yang sangat haus akan mendapatkan pengakuan dari ayah kandungnya, dia sebagai 'Kepribadian Kedua' malah sangat membenci Lu Huanting. Baginya, pria itu seperti Lu Huanting sama sekali tidak pantas untuk menjadi seorang ayah. Lu Huanting juga tidak layak hingga bisa membuat 'Kepribadian Pertama' berusaha begitu keras hanya untuk mendapatkan pengakuan darinya.     

'Kepribadian kedua' yang selama ini tersembunyi itu menjadi semakin membenci dunia ini setiap harinya karena sebuah sangkar yang tidak terlihat yang mengurungnya itu. Dia harus hidup di dalam sangkar yang gelap setiap hari. Menghadapi sikap tidak adil Lu Huanting itu membuat 'Kepribadian Pertama' yang selalu haus akan kasih sayang seorang ayah, jadi selalu merasa sedih dan kesepian. Perasaan yang dirasakannya dari 'kepribadian pertama' itu membuatnya semakin lama menjadi semakin tidak terkendali.      

Hingga akhirnya, semua perasaan itu meledak saat Lu Huanting menyuruh anak kandungnya sendiri turun dari posisi penerus Keluarga Lu dan hendak membuat Lu Yishen, anak haram, untuk menduduki posisi itu. Dia menjadi monster yang mengamuk dan tidak ada orang yang bisa menahan dirinya. Bahkan 'Kepribadian Pertama' pun juga tidak bisa mengendalikan dirinya. Dia seperti monster yang baru keluar dari dalam neraka. Dia menggunakan cara yang sangat kejam untuk mendapatkan kemenangan dalam melawan Lu Huanting.      

Sejak saat itu, akhirnya tidak hanya 'Kepribadian Pertama' Lu Yuchen yang mengetahui keberadaannya, namun juga Nyonya Besar, Lu, Zhuo Yarong, dan lainnya. Mereka semua akhirnya tahu bahwa ada Lu Yuchen lain di dunia ini. Dia melambangkan seluruh emosi yang negatif, namun saat itu tidak ada orang yang bisa membuatnya pergi dan tidak ada orang yang rela untuk dia pergi juga. Pasalnya, dengan keberadaannya, maka Lu Yuchen bisa menghadapi Lu Huanting yang tidak memiliki batas itu.     

Di mata orang luar, Lu Yuchen hanyalah berubah menjadi iblis karena tidak ada yang pernah berpikir bahwa Lu Yuchen yang masih muda itu bisa mematahkan kaki ayah kandungnya sendiri hingga membuatnya menjadi cacat. Sifat kejam yang dimilikinya itu justru sangat efektif untuk menghadapi Lu Huanting.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.