Waktu Bersamamu

Menarik Kecurigaan Lu Yuchen (2)



Menarik Kecurigaan Lu Yuchen (2)

0Ini aroma dari malam saat ada wanita yang mengucapkan selamat tidur dan bermimpi indah kepadaku dan sepertinya… Batin Lu Yuchen.     

Lu Yuchen kemudian membelalakkan matanya. Tiba-tiba, dia memiliki sebuah tebakan yang sangat konyol baginya.     

"Kamu… Lepaskan aku…"      

Yue Xinluo memberontak, namun Lu Yuchen dengan suara yang dingin berkata, "Tangan kananmu terluka…"     

Kemudian, Lu Yuchen melihat ke bawah dengan sorot mata yang dingin. Pergelangan kaki Yue Xinluo tampak sedikit bengkak. Dia pun berkata, "Pergelangan kakimu juga bengkak, kamu mau aku menurunkanmu dan membiarkanmu melukai dirimu sendiri lagi?"     

"Tadi itu hanya kecelakaan… Selain itu, seharusnya tangan kananku tidak perlu sampai terluka," ujar Yue Xinluo. Kalau bukan karena kamu yang tiba-tiba memegang tangan kananku, bagaimana mungkin aku akan terkejut hingga lupa ada pecahan cangkir di telapak tanganku dan membuatku aku mengepalkan tanganku! Batinnya.     

"Hm, kamu benar…" Lu Yuchen menganggukkan kepalanya. Tidak terlihat apakah dia sedang merasa marah atau merasa senang pada wajah tampannya itu.     

Yue Xinluo tidak mengerti apa maksud Lu Yuchen. Kemudian, dia mendengar Lu Yuchen terus bicara dengan suara yang serius, "Tangan kananmu memang terluka karena aku, jadi sekarang kamu bersikaplah dengan baik dan patuh, aku akan membersihkan lukamu."     

Setelah selesai bicara, Lu Yuchen membawa Yue Xinluo ke ruangan istirahat yang ada di dalam kantornya itu. Yue Xinluo seketika merasa panik, dia langsung memberontak lagi dan berkata, "Tidak perlu, Tuan Chen… Ini hanya luka kecil, aku bisa mengurusnya sendiri."     

Lebih tepatnya, jangankan luka di tangan kananku, bahkan pergelangan kakiku menjadi bengkak juga karena dirimu! Kalau bukan karena kemarin malam kamu menindasku hingga seperti itu, maka mana mungkin aku tidak bisa berdiri dengan stabil menggunakan sepatu hak tinggi! Selain itu, sejak aku pulang ke sini, aku tidak pernah berlatih lagi. Kalau tidak, mana mungkin kemarin aku bisa pingsan karena hal itu, pikirnya.     

Yue Xinluo menolak, namun Lu Yuchen sama sekali tidak menghiraukan hal itu. Dia terus menggendong Yue Xinluo hingga ke ruangan istirahat.     

"Tuan Chen, tidak perlu, aku bisa …"     

"Kamu mau diam dan membiarkanku mengobati lukamu atau kamu mau aku menggendongmu pergi ke rumah sakit dengan keadaan seperti ini?"     

Satu kalimat dari Lu Yuchen itu langsung membuat Yue Xinluo terdiam. Jika satu hari yang lalu, maka Yue Xinluo masih bisa meminta Lu Yuchen untuk menggendongnya seperti ini di depan semua orang dan membawanya ke rumah sakit tanpa rasa malu. Namun, saat ini dia sudah memutuskan untuk mundur karena berpikir Lu Yuchen sudah menyukai wanita lain. Dia tentu saja tidak berani untuk melakukan hal itu. Saat ini dia baru sadar, entah empat tahun yang lalu ataupun sekarang, Lu Yuchen selalu memiliki cara untuk membuatnya diam.     

Akhirnya, Yue Xinluo tidak memberontak lagi dan membiarkan Lu Yuchen menggendongnya. Dia berusaha untuk membuat tubuhnya terasa santai dan tidak menghiraukan tubuhnya yang bersentuhan dengan Lu Yuchen. Walaupun Lu Yuchen sedang menggendong Yue Xinluo, tapi dia tetap berjalan dengan stabil dan tenang. Kakinya yang panjang itu membuat satu langkahnya setara dengan dua langkah orang biasa.      

Saat ini, kepala Yue Xinluo sedang bersandar di dada Lu Yuchen yang lebar itu. Ini adalah posisi yang dulu selalu aku lakukan setiap kali baru saja bangun tidur. Aku akan menggunakan dada Lu Yuchen sebagai bantal, tapi mulai saat ini, mungkin posisi ini sudah menjadi milik wanita lain, gumamnya dalam hati.     

Perasaan Yue Xinluo dalam sekejap menjadi sangat buruk dan sedih karena memikirkan hal itu. Jantungnya yang tadi berdetak sangat cepat karena digendong Lu Yuchen kembali menjadi tenang karena hal itu.     

Setelah itu, Lu Yuchen menurunkan Yue Xinluo di atas ranjang yang empuk dan lembut. Dia tidak mengetahui bahwa ruangan istirahat yang ada di kantornya itu sebenarnya adalah ruangan yang sengaja disiapkan oleh Gu Zonghan untuk Yue Xinluo. Bahkan, Yue Xinluo sendiri yang memiliki seluruh dekorasi ruangan itu.     

Ketika Yue Xinluo duduk di atas ranjang besar itu, dia jadi ingat saat dulu dia membelinya karena keunggulan dari ranjang itu adalah permukaannya yang lembut. Dan setelah Lu Yuchen meletakkannya di atas ranjang, seluruh tubuhnya seolah ditelan oleh ranjang yang lembut itu. Setelah waktu begitu lama berlalu, aku bahkan sudah melupakan tentang ranjang itu dan aku baru mengingatnya kembali saat dia meletakkanku di sini, tapi sayang sekali… semuanya sudah terlambat, batinnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.