Waktu Bersamamu

Kebohongan yang Terbongkar oleh Lu Yuchen (3)



Kebohongan yang Terbongkar oleh Lu Yuchen (3)

0Tang Mi sudah tidak bisa berdiri dengan stabil lagi, bahkan dia terbata-bata saat berbicara, seolah ada benda yang mengganjal tenggorokannya yang membuatnya merasa kesulitan untuk bicara. Akhirnya, itu membuat suaranya seperti tersendat dan menjadi tidak terlalu jelas. Dia melihat sekop yang terus bergerak dan digunakan untuk menggali. Tidak lama kemudian, sebuah lubang yang dalam terlihat di depan matanya.     

"Lu Yuchen, apa yang kamu lakukan ini ilegal! Suatu hari akan ada orang yang mengetahui perbuatanmu. Kalau kamu benar-benar menguburku hidup-hidup, apa kamu tidak takut akan masuk penjara?!" kata Tang Mi dengan berteriak. Air matanya menetes dengan cepat dan membasahi pipinya. Dia terduduk di atas tanah dengan kedua tangannya yang masih dipegang oleh anak buah Lu Yuchen. Dia hanya bisa berteriak dengan lemas.     

"Masuk penjara?" Lu Yuchen mengangkat alisnya dan tiba-tiba dia tersenyum dingin.      

"Mengubur orang di tempat konstruksi yang akan memasuki tahap kedua, menurutmu berapa orang yang akan percaya dengan hal itu?" Lu Yuchen mengatakan hal itu sambil memandangi lubang dalam yang baru saja selesai digali oleh anak buahnya dengan sorot mata yang dingin dan terlihat penuh kebencian.     

"Selain itu, menurutmu setelah projek ini selesai, apakah orang yang memiliki vila di sini akan mau merobohkan vila mereka hanya untuk menggali tulang belulangmu?" sambung Lu Yuchen. Saat dia mengatakan ini, dia melihat ke arah Tang Mi yang terduduk di atas tanah dengan wajah yang sangat dingin dan tidak ada rasa kemanusiaan di dalam matanya.     

Selama beberapa tahun ini, Tang Mi selalu mendengar Zhuo Mingfu yang mengatakan bahwa Lu Yuchen semakin lama menjadi semakin kejam, tapi dia tidak memercayainya. Saat dia melihat dengan jelas Lu Yuchen di depannya yang bersikap sangat dingin dalam mengatakan tentang kehidupan dan kematian sekarang, dia baru menyadarinya bahwa semua yang dikatakan oleh Zhuo Mingfu tidak salah dan bukan ilusinya semata. Hal ini membuatnya merasa panik. Benar-benar sangat panik. Bahkan walaupun kedua tangan dan kakinya terasa lemas, dia tetap berusaha untuk menyelamatkan dirinya. Kemudian, dia seolah mau merangkak ke arah Lu Yuchen.     

"Yuchen… Tidak, Tuan Muda Lu… Aku mohon… Aku mohon lepaskan aku. Aku tidak berani lagi, aku benar-benar tidak berani lagi…" tutur Tang Mi. Dia menggenggam ponselnya dengan erat. Dia tidak yakin Lu Yuchen akan memaafkannya, jadi dia ingin mencari kesempatan untuk menghubungi Zhuo Mingfu karena mungkin ayah tirinya itu bisa menyelamatkannya. Hanya saja, dia tidak berani bertaruh dan bersikap gegabah. Melihat pria di depannya yang memiliki sorot mata sangat dingin, dia tidak berani bersikap gegabah lagi. Dia percaya dengan perkataannya, dia tahu bahwa pria itu benar-benar bisa membunuhnya tanpa bersuara dan tanpa ada orang yang tahu.     

"Tuan Muda Lu, aku tidak berani lagi… Aku janji tidak akan melakukannya lagi… Aku mengakui kalau kemarin aku sengaja menjebakmu. Aku memberimu obat… Aku mengakuinya. Aku mengakui semuanya… Kamu mau tanya apa pun, aku akan mengakui semuanya. Tuan Muda Lu, aku mohon dengan melihat sikapku selama ini yang sangat baik kepadamu… Jangan kubur aku di…"     

Tang Mi terus menangis tanpa henti, dia sama sekali tidak peduli lagi dengan citranya. Dia akhirnya berhasil merangkak ke samping kaki Lu Yuchen. Namun, saat dia hendak memegang celana pria itu untuk memohon, Lu Jiu menendang tubuhnya ke samping.     

"Kamu kira Tuan Muda Lu adalah orang yang bisa kamu sentuh seenakmu? Jauh-jauh dari Tuan Muda Lu dan bicara dari sana!" bentak Lu Jiu. Dasar wanita jelek, beraninya memberi Tuan Muda Lu obat, dia bahkan berani mau memeluk kakinya. Dia tidak takut apa Tuan Muda Lu akan benar-benar membunuhnya? Gumamnya dalam hati.     

Walaupun Lu Jiu membenci Tang Mi, namun dia tidak ingin Lu Yuchen mendapatkan masalah apa pun hanya karena hal ini. Karena bagaimanapun juga, Tang Mi adalah anak tiri Zhuo Mingfu. Jika sampai Lu Yuchen membunuh Tang Mi, maka hubungan paman dan keponakan yang awalnya sudah kaku, bisa berubah menjadi lebih buruk lagi.     

Setelah ditendang oleh Lu Jiu, jika sebelumnya maka Tang Mi pasti akan menunjuk ke arahnya dan memakinya, tapi saat ini dia sama sekali tidak berani mempermasalahkan hal itu. Dia dengan cepat merangkak dan memohon kepada Lu Yuchen, "Tuan Muda Lu, aku salah… Aku benar-benar mengetahui kesalahanku… Lepaskan aku!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.