Waktu Bersamamu

Sebenarnya, Siapa Wanita Kemarin Malam Itu? (9)



Sebenarnya, Siapa Wanita Kemarin Malam Itu? (9)

0Tang Mi sudah memiliki rencana di dalam hatinya dan menjalankannya. Namun, dia sama sekali tidak menyangka bahwa Lu Yuchen sama sekali tidak memercayai semua yang sudah dikatakan olehnya. Saat Tang Mi sedang merasa percaya diri, dia malah mendengar suara muram dan dingin Lu Yuchen, "Lu Jiu, di mana orang yang kamu suruh untuk memeriksa CCTV? Aku mau melihat rekaman CCTV di lantai hotel ini kemarin malam."     

"Baik, Tuan Muda Lu," ucap Lu Jiu. Dengan menahan perasaan jijiknya terhadap Tang Mi, dia mendorongnya untuk menjauh dari Lu Yuchen. Lalu, dia baru menyuruh salah satu anak buahnya untuk pergi dan mengurus hal itu.     

Mendengar suara berat dan muram Lu Yuchen, Tang Mi benar-benar tertegun. Bagaimana… aku bisa melupakan tentang rekaman CCTV?! Batinnya.     

Sebelumnya, Tang Mi sengaja memilih kamar yang paling dekat dengan kamera CCTV agar setelah hal itu terjadi, maka dia akan menyuruh Lu Yuchen memeriksanya untuk melihat bahwa dia dalam posisi yang sedikit menolak dan berusaha membawanya masuk ke dalam kamar hotel. Namun sekarang, rencananya yang semula itu sama sekali tidak berhasil. Kalau Lu Yuchen menyuruh orang memeriksa CCTV, maka semua kebohonganku akan langsung terbongkar! Pikirnya.     

Semua keberanian Tang Mi yang tadi terlihat seketika langsung menghilang. Dia menarik lehernya ke belakang dan dia tidak bisa menahan dirinya untuk menggenggam kedua tangannya yang gemetar itu. Dia mengetahui dengan sangat jelas orang seperti apa Lu Yuchen. Awalnya, dia berpikir bahwa setelah semua itu terjadi, maka dia akan meminta bantuan Zhuo Mingfu untuk mendukungnya yang sudah 'dirugikan'. Namun saat ini, semuanya sama sekali tidak terjadi. Selain itu, dia juga berbohong tentang berbagai hal.      

Tang Mi pun tidak bisa menahan tubuhnya yang gemetar. Dia merasa bahwa kedua kakinya lemas dan tubuhnya sangat tidak bertenaga. Dia memang mencintai Lu Yuchen, namun dia juga takut kepadanya. Baginya, Lu Yuchen sama seperti dewa, yang sama sekali tidak bisa disentuh oleh orang biasa seperti dirinya. Selama ini, dia selalu mengetahui bahwa orang yang bisa berdiri di samping Lu Yuchen akan menunjukkan sebuah kemenangan. Tapi di saat yang sama, dia juga tahu, jika dia membuat dewa itu marah, maka dia bisa menemui kehancuranya. Dia selalu bersikap dengan hati-hati dengan semua langkahnya karena mengetahui hal tersebut dengan jelas. Jika tidak, maka tidak mungkin selama bertahun-tahun dia selalu menggunakan Lu Qilin serta Zhuo Mingfu sebagai alasan untuk bisa perlahan mendekati Lu Yuchen. Namun saat ini, dia merasa bahwa semua kerja kerasnya saat ini akan segera hancur.     

Tang Mi merasa panik dan dia melihat bahwa anak buah Lu Jiu yang ditugaskan untuk memeriksa rekaman CCTV sudah kembali. Kemudian, saat Lu Jiu sedang menghampiri orang itu dan tidak ada yang memperhatikannya, Tang Mi diam-diam mengulurkan tangannya untuk mengeluarkan ponsel dari dalam tasnya dan memegangnya.     

"Tuan Muda Lu…" Lu Jiu berlari kecil dan berkata, "Ada masalah dengan rekaman CCTV hotel kemarin, semua rekaman CCTV lantai ini tidak ada, sehingga kita tidak bisa memeriksa keadaan kemarin malam."     

Saat mendengar hal itu, Tang Mi yang sejak tadi merasa panik akhirnya perlahan kembali tenang. Namun sebelum dia sempat menghela napas lega, suara dingin tanpa perasaan Lu Yuchen kembali terdengar. Lu Yuchen melihat ke arah Tang Mi dengan sorot mata yang tidak pernah digunakannya sebelumnya. Lalu, Tang Mi mendengar pria itu berkata, "Aku memberimu kesempatan terakhir, aku mau mendengar kebenaran, kamu yakin kalau wanita yang bersama denganku kemarin malam adalah dirimu?"     

Sorot mata Lu Yuchen tampak sangat dingin dan tubuhnya terlihat seolah memancarkan sinar karena lampu koridor yang menyinari tubuhnya. Bayangan tubuhnya terlihat tinggi dan besar, namun di mata Tang Mi, pria itu terlihat seperti monster yang tidak berbentuk. Jantungnya pun berdetak dengan sangat cepat dan tiba-tiba dia menyadari bahwa dia tidak pernah melihat Lu Yuchen melihat ke arahnya seserius ini. Ini pertama kalinya dia dapat melihat bayangan tubuhnya sendiri di kedua bola mata hitam Lu Yuchen yang dingin itu. Dan saat ini, semua rasa takutnya seolah menghilang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.