Waktu Bersamamu

Sebenarnya, Siapa Wanita Kemarin Malam Itu? (4)



Sebenarnya, Siapa Wanita Kemarin Malam Itu? (4)

0Lu Yuchen melepaskan pita sutra yang ada di tangannya, kemudian melihat ke sekeliling ruangan. Dia kemudian menebak bahwa orang yang memberinya obat adalah wanita yang tidur dengan 'dirinya'. Kemarin malam yang mengajakku makan adalah Tang Mi. Hm… Dia kira setelah naik ke atas ranjangku, maka aku akan bertanggung jawab kepadanya? Pikirnya.     

Lu Yuchen tertawa dingin, lalu pergi ke kamar mandi karena ingin membersihkan sisa aroma yang ditinggalkan oleh wanita yang kemarin malam tidur dengan 'dirinya' yang lain itu. Aku sama sekali tidak mengerti kenapa 'dia' bisa tahan Tang Mi dekat-dekat dengannya? Jelas-jelas 'dia' sadar, tapi dia malah membiarkan wanita menjijikkan itu menyentuh tubuh ini. Untung saja saat dulu 'dia' diberi obat oleh Gu Xuan'er, aku pernah 'membantunya', batinnya.     

Suasana hati Lu Yuchen menjadi sangat buruk. Dia dengan kesal menyisir rambutnya ke belakang dengan jarinya, sementara tangannya yang lain memegang keran air. Namun, saat dia baru saja mau bergerak, tiba-tiba gerakannya terhenti. Tiba-tiba, dia dapat mencium aroma manis. Apa itu berasal dari ujung jariku? Pikirnya.     

Semakin higienis seseorang, maka akan menjadi semakin sensitif atas aroma di sekitarnya. Lu Yuchen kemudian perlahan mendekatkan ujung jarinya ke hidungnya dan mencium aroma yang ada di sana. Kemudian, dia perlahan mengerutkan alisnya saat dapat mencium aroma samar dari ujung jarinya. Aroma itu sangat samar, walaupun tidak spesifik, namun dia dapat yakin bahwa aroma itu bukan aroma Tang Mi.     

Saat wanita itu mendekat saja, aku langsung ingin membunuhnya. Jadi, kalau ini aromanya, maka aku tidak mungkin memiliki perasaan seperti ini setelah menciumnya. Aneh sekali, aku tidak merasa jijik atau mual dan tidak ada penolakan secara fisik setelah mencium aroma wanita itu, batin Lu Yuchen.     

Kemudian, sebuah perasaan curiga muncul di bola mata Lu Yuchen yang berwarna hitam itu. Dia mulai memiliki kecurigaan bahwa wanita yang tidur dengan 'dirinya' itu bukanlah Tang Mi. Namun, setelah memikirkan hal itu, sorot matanya tetap terlihat dingin dan muram. Dia memang tidak merasa jijik dengan aroma itu, namun dia juga tidak menyukainya karena saat dia sedang tidak sadar, dia memeluk seorang wanita yang asing. Saat ini, dia hanya berharap bahwa selera wanita milik kepribadiannya yang lain itu tidak akan begitu buruk hingga membuatnya mual. Pasalnya, bagaimanapun juga, dia mengetahui bahwa Lu Yuchen yang lain itu pernah dekat dengan Gu Xuan'er yang membuatnya benar-benar tidak bisa menerima itu sama sekali.     

Setelah itu, Lu Yuchen keluar dari kamar mandi dengan handuk yang dilingkarkan di pinggangnya. Dia kemudian berjalan ke arah kepala ranjang dan melihat sebuah pengantar hotel dengan sorot mata yang dingin. Hotel bintang 5 ini berada di pusat kota, sangat dekat dengan restoran kelas atas tempat kemarin aku dan Tang Mi bertemu, pikirnya.     

Seketika sorot mata pembunuh terlihat di kedua mata Lu Yuchen yang dingin itu. Dia sangat benci saat dijebak oleh orang lain. Dia yakin dengan jelas bahwa orang yang berusaha menjebak dirinya adalah Tang Mi saat mengetahui jarak hotel dan restoran yang begitu dekat. Dia yakin bahwa Tang Mi sudah merencanakan semua ini. Sorot matanya menjadi muram. Kemudian, saat dia mengingat aroma yang ada di ujung jarinya tadi, dia mulai memiliki kecurigaan yang lain. Kalau ini semua sudah direncanakan, maka bagaimana mungkin ada kesalahan? Apa wanita kemarin malam itu benar-benar bukan Tang Mi? Batinnya.     

Lu Yuchen mengambil ponsel yang ada di atas meja, lalu menghubungi Lu Jiu.      

20 menit kemudian, Lu Jiu datang terburu-buru dengan membawa banyak anak buahnya yang menggunakan pakaian berwarna hitam. Mereka pergi ke lantai hotel tempat Lu Yuchen menginap kemarin malam. Lu Jiu berdiri di depan pintu kamar hotel nomor 2280 dengan perasaan yang tidak tenang, kemudian dia menekan bel pintu.     

"Semoga yang membuka pintu bukan Tang Mi jelek itu, semoga yang membuka pintu bukan Tang Mi jelek itu…" Lu Jiu ingin berkata kasar dan terus mengulangi kata-kata yang sama.     

Kemarin malam, aku benar-benar sangat sial 8 turunan hingga bisa dibohongi oleh Tang Mi jelek itu. Semuanya salahku karena aku ceroboh saat menemani Tuan Muda Lu di dalam sana. Tang Mi mengatakan kalau dia ingin minum anggur merah dari gudang anggur milik Keluarga Lu dan kalau tidak bisa meminumnya, maka itu bisa mempengaruhi suasana hatinya dan dia tidak bisa bicara dengan Tuan Kecil… Gumam Lu Jiu dalam benaknya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.