Waktu Bersamamu

Sebenarnya, Siapa Wanita Kemarin Malam Itu? (2) 



Sebenarnya, Siapa Wanita Kemarin Malam Itu? (2) 

1…Dia bahkan belum memaafkanku, tapi kalau sampai dia berpikir aku memaksanya… Tidak peduli apa pun yang terjadi kemarin malam, tapi aku tidak bisa memungkiri kalau Lu Yuchen bukanlah pria yang bisa dipaksa orang lain untuk melakukan sesuatu! Tutur Yue Xinluo dalam benaknya.     

"Kamu tenang saja Alice, tidak ada yang mengetahui masalah kemarin malam. Setelah aku membuatmu pingsan kemarin, aku memanggil orang lain untuk mengikuti priamu dan wanita itu. Mereka sepertinya menyadari kalau mereka mengkonsumsi obat, lalu tidak lama setelah kamu pingsan, mereka tiba di hotel ini."     

Hingga saat ini, Saidi dan Yue Xinluo masih belum tahu bahwa orang yang memasukkan obat itu adalah Tang Mi. Mereka mengira bahwa Tang Mi dan Lu Yuchen adalah sama-sama korban dalam masalah ini.     

"Setelah tiba di hotel ini, mereka langsung menuju ke kamar, tapi… saat mau masuk ke kamar, anak buahku menahannya," jelas Saidi.      

Jadi, anak buah Saidi memukul Tang Mi dari belakang dan membuatnya pingsan saat hendak masuk ke dalam kamar hotel. Setelah Tang Mi pingsan, mereka meninggalkannya di kamar itu. Sedangkan Lu Yuchen, mereka membawanya ke kamar hotel lain, tempat Saidi meletakkan Yue Xinluo dengan keadaan telanjang di tengah ranjang yang besar. Saidi bahkan mengikat tangan dan kaki Yue Xinluo menggunakan kain sutra. Setelah Lu Yuchen masuk ke dalam kamar itu, lampu kamar itu tetap tidak dinyalakan. Dan Lu Yuchen langsung tertarik oleh Yue Xinluo yang berbaring di tengah ranjang besar itu.     

"Bagaimana Alice? Aku mengaturnya dengan baik, kan? Kalau bukan karena aku takut kamu akan membuat perhitungan denganku setelah kamu bangun, aku tidak mungkin berpikir untuk mengambil rekaman CCTV dari lantai itu, lalu dia pasti bisa akan langsung menemukanmu."     

Saat Yue Xinluo mendengar hal itu, raut wajahnya langsung berubah. Dia pun berkata, "Aku tidak perlu dia tahu, sekarang hapus semua rekaman CCTV yang ada di tanganmu."     

Saidi tidak bisa memahami Yue Xinluo, kemudian dia berkata, "Aku benar-benar tidak mengerti dengan kalian? Kalau menyukai seseorang, kenapa tidak bisa mengatakannya? Kamu hanya perlu mengatakannya secara singkat dan dia akan menerimamu dengan singkat juga, kemudian kalian bisa hidup bahagia bersama, bukannya itu sangat mudah?"     

Karena mereka bertemu dengan macet, Saidi dengan kesal menekan klakson mobilnya. Lalu, dengan kesal pula dia berkata, "Aku benar-benar tidak mengerti, apa kalian tidak merasa lelah dengan keadaan seperti ini?"     

Saat Yue Xinluo mendengar perkataan Saidi, dia tersenyum mengolok pada dirinya sendiri dan membalas, "Saidi, kalau dua orang saling menyukai, tentu semuanya akan menjadi sangat mudah. Tapi… apa kamu tidak pernah berpikir kalau yang menyukai hanya satu pihak bagaimana? Aku dulu selalu mengira kalau dia memperlakukanku berbeda dari orang lain mungkin karena dia masih mencintaiku. Walaupun dia berpura-pura tidak mengenalku, tapi aku mengira kalau dia membenciku karena aku meninggalkannya, dan saat ini dia sedang menghukumku. Semua orang mengatakan kalau lawan dari cinta adalah benci, selama masih memiliki sedikit kebencian, itu berarti dia masih mencintaiku, tapi…"     

Setelah bicara sampai di sini, Yue Xinluo sudah tidak bisa bicara dengan normal lagi. Dia merasa ada rasa pahit di tenggorokannya dan hidungnya mulai terasa aneh, seolah dia benar-benar akan menangis sesaat lagi.     

"Tapi Saidi, apa kamu tahu? Setelah kemarin malam, aku baru sadar… kalau reaksinya kepadaku selama ini mungkin bukan karena benci, sebuah perasaan yang lebih menakutkan dari kebencian…"     

"Perasaan apa?" tanya Saidi. Dia tidak mengerti perasaan apa yang bisa lebih menakutkan daripada perasaan benci.     

"Tidak peduli…" Yue Xinluo menolehkan kepalanya dan tersenyum melihat Saidi. Cahaya terakhir dari matanya yang indah itu menjadi sedikit redup hingga akhirnya terlihat berubah menjadi muram sepenuhnya. Rasa tidak peduli dengan keberadaanku… Sekarang aku akhirnya mengerti kenapa tiga tahun yang lalu Lu Yuchen mengumumkan kematianku. Itu bukan hanya agar Youyou memiliki masa kecil yang sehat, tapi di saat yang sama, dia sedang melepaskan diri dari masa lalu kami, pikirnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.