Waktu Bersamamu

Menggodanya Saat Mabuk



Menggodanya Saat Mabuk

1Wajah Lu Yuchen saat ini mengarah pada Yue Xinluo, sementara tubuhnya bersandar di punggungnya. Dia benar-benar tidak menahan tubuhnya dan membuat seluruh berat tubuhnya ditahan oleh wanita itu. Jika di saat seperti ini ada orang yang lewat, maka mereka berdua terlihat seperti sedang bermesraan dari belakang dari sudut pandang orang tersebut.     

Yue Xinluo merasa jantungnya berdebar dengan cepat. Perasaan lembut terlihat di matanya yang berbentuk seperti buah persik itu. Padahal dia adalah seseorang yang sangat dingin, tapi pelukannya masih sama hangat dan menenangkan seperti yang ada di dalam ingatanku, pikirnya.     

Dalam sekejap, Yue Xinluo berusaha untuk mengendalikan perasaannya. Dia pun berkata, "Tuan Chen, kita harus naik ke atas, sadarkan diri Anda sedikit."     

Yue Xinluo terus mengatakan kepada dirinya sendiri untuk tidak berpikir yang aneh-aneh dan segera mengantarkan Lu Yuchen ke atas agar bisa istirahat. Akhirnya, setelah beberapa saat berusaha, dia dapat membalikkan tubuhnya yang berada di dalam pelukan Lu Yuchen itu. Untung saja Lu Yuchen tidak mabuk terlalu parah, atau mungkin setelah menghirup udara saat keluar dari mobil kesadarannya sedikit pulih, sehingga setidaknya bisa berdiri dengan tegak dengan bantuan Yue Xinluo.     

Yue Xinluo yang berada di dalam pelukan Lu Yuchen saat ini sedang memperhatikan wajahnya. Tubuhnya terbilang sangat kecil jika dibandingkan dengan tubuh Lu Yuchen yang begitu tinggi. Jadi, dengan posisi mereka saat ini, benar-benar membuatnya terlihat seperti 'terbungkus' di dalam pelukan pria itu.     

"Hm… Tuan Chen, ikutlah berjalan denganku…" Yue Xinluo memegang tangannya karena Lu Yuchen hampir tidak bisa berjalan sendiri. Dia menggunakan satu tangan kecilnya itu untuk memeluk pinggang pria itu, sementara tangannya yang lain memegang tangannya. Posisi keduanya saat ini terlihat seperti sedang saling memeluk satu sama lain.     

Yue Xinluo terus mengingatkan kepada dirinya di dalam hati bahwa dia tidak boleh berpikiran yang macam-macam. Hari ini, Lu Yuchen sudah sangat lelah serta mabuk, jadi pria itu harus segera beristirahat. Dia menekan perasaannya yang kacau dan berusaha dengan sekuat tenaganya untuk membawa pria itu menuju lantai teratas dari apartemen tersebut.     

Saat tiba di depan pintu apartemen dan sedang mencari kunci pintu, pria yang ada di belakangnya, yang awalnya sedang bersandar di dinding, tiba-tiba melangkah maju dan tiba-tiba terjatuh di atas punggung Yue Xinluo lagi.     

"Tuan Chen, tunggu sebentar… Aku sedang mencari kunci, kita akan bisa masuk sebentar lagi."     

Tadi, Yue Xinluo hanya memasukkan kunci secara asal ke dalam tasnya tanpa memperhatikan di mana, jadi dia masih belum bisa menemukannya. Di saat yang sama, dia juga tidak berani terlalu bergerak karena takut Lu Yuchen akan terjatuh. Dia pun menyangga berat tubuh pria itu sambil menundukkan kepalanya dan mencari kunci apartemen yang ada di dalam tasnya.     

Saat Yue Xinluo mencari kunci apartemen dengan panik, Lu Yuchen yang ada di belakangnya itu malah mulai membuat masalah. Sejak awal, Lu Yuchen sudah bangun, atau lebih tepatnya, dia sama sekali tidak mabuk. Entah kenapa, malam ini dia minum bir cukup banyak. Walaupun dia mengetahui semua rencana Lu Jiu, namun dia malah sengaja membiarkan rencana tersebut berjalan. Sebelum Lu Jiu memanggil Yue Xinluo untuk datang, dia sudah berpikir untuk membuatnya menjauh darinya setelah selesai melakukan ganti ruginya itu. Namun entah kenapa, saat ini malah muncul pemikiran bahwa dia tidak ingin wanita itu pergi. Oleh karena itu, akhirnya dia menjadi gila kerja karena tidak ingin dirinya terpengaruh oleh wanita itu, apalagi hingga hatinya goyah olehnya. Hanya saja, Lu Jiu malah membuat Yue Xinluo yang cantik, lembut, dan manis itu muncul di depannya, sehingga perasaannya tidak bisa merasa tenang.     

Ini semua karena pengaruh alkohol, aku yang selama ini tidak suka menyentuh wanita, namun sekarang malah sangat ingin memeluknya, batin Lu Yuchen.     

"Tuan Chen…"     

Suara manis Yue Xinluo yang kembali terdengar membuat perasaan Lu Yuchen menjadi semakin tidak tenang. Dia dengan sengaja meniup telinga kecil Yue Xinluo yang putih dan lembut itu. Saat Yue Xinluo merasakan napas panas di telinganya, kedua kakinya seketika langsung menjadi lemas.     

"Tuan Chen, Anda… Anda jangan seperti ini." Suara Yue Xinluo terdengar gemetar. Sikapnya sangat berbeda dengan wanita yang beberapa hari lalu menggoda Lu Yuchen dengan penuh pengalaman saat di audisi. Dia merasa kesal kepada dirinya sendiri. Setiap kali hal seperti ini terjadi, maka aku pasti hanya bisa menyerah di depannya… Batinnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.