Waktu Bersamamu

Memeluknya dari Belakang



Memeluknya dari Belakang

Yue Xinluo melihat Lu Yuchen dan melamun untuk beberapa saat. Kedua matanya terlihat lebih dingin dan tegas kalau dibandingkan dengan dulu, batinnya lagi.     

Lu Yuchen saat ni mengerutkan alisnya. Dia sedang memejamkan matanya dan bulu matanya yang lentik itu terlihat jelas, yang membuatnya terlihat menjadi semakin misterius. Dia mengeluarkan aura dingin yang seolah menolak ribuan orang yang berusaha mendekatinya.     

Yue Xinluo perlahan merasa berdebar-debar. Dengan jarak sedekat ini, di bawah cahaya bulan, wajah tampan dan sempurna Lu Yuchen itu bagaikan racun yang bisa menggerakkan hati seseorang. Dia bahkan hampir saja masuk ke dalam perangkap itu. Dia berusaha keras untuk menenangkan jantungnya yang berdetak dengan sangat cepat dengan terus mengatakan kepada dirinya sendiri bahwa dia harus tenang. Dia masih terus menenangkan dan menghipnotis dirinya untuk tenang, lalu setelah beberapa saat, akhirnya detak jantungnya kembali normal.     

Kemudian, Yue Xinluo menarik napas dalam-dalam. Dia mendekati tubuh Lu Yuchen untuk memasangkan sabuk pengaman. Saat melewati tubuh Lu Yuchen untuk memasangkan sabuk pengaman, jarak tubuh mereka berdua menjadi benar-benar sangat dekat, bahkan dia dapat merasakan napasnya. Hanya dengan dia menolehkan wajahnya, maka bibirnya dapat menyentuh bibir tipis pria itu yang sedang tertutup rapat. Untung saja akal sehatnya menghentikannya dan menarik dirinya kembali ke kenyataan.     

Tidak… Aku tahu aku tidak boleh melakukan itu. Lu Yuchen yang sekarang memerlukan waktu istirahat, bukannya gangguan dariku. Karena dia tidak mau mengakui siapa diriku, maka itu membuktikan kalau untuk saat ini dia tidak ingin kembali bersamaku seperti dulu. Dia sudah menunjukkan keinginannya, jadi aku tidak boleh memanfaatkan kesempatan saat dia sedang mabuk lalu melakukan sesuatu kepadanya, batin Yue Xinluo.     

Usai berpikir dengan jernih, Yue Xinluo memasangkan sabuk pengaman untuk Lu Yuchen. Dia pun kembali ke tempat duduknya dan menyalakan mobil. Dia berusaha untuk membuat perjalanan mereka sangat stabil karena dia berharap bisa membuat Lu Yuchen istirahat dengan baik. Saat sedang menyetir, dia juga sangat fokus hingga dia sama sekali tidak sadar bahwa pria yang duduk di sebelahnya itu perlahan membuka matanya ketika dia mulai menyalakan mobil dan terus melihat ke arahnya. Pria itu terlihat seperti macan kumbang hitam yang sangat elegan yang sedang mengincar mangsanya di dalam kegelapan tanpa bersuara.     

30 menit kemudian, Yue Xinluo menghentikan mobil di tempat parkir bawah tanah apartemen mewah. Dia mematikan mesin mobil, kemudian mengambil kunci dan turun dari mobil. Dia berdiri di samping mobil, lalu menarik napas dalam-dalam. Setelah itu, dia berjalan ke sisi mobil yang lain dan membuka pintu mobil untuk Lu Yuchen.     

"Tuan Chen, Anda sudah tiba. Kita harus naik…" ucap Yue Xinluo.     

Suara Yue Xinluo yang pelan dan lembut itu membawa sebuah perasaan lembut yang unik di telinga Lu Yuchen. Namun, Lu Yuchen yang duduk di dalam mobil itu memejamkan matanya dan mengerutkan alisnya. Dia tidak menjawab apa pun.     

"Tuan Chen?" Yue Xinluo kembali memanggilnya dengan pelan, namun Lu Yuchen tetap tidak bergerak. Yue Xinluo merasa tidak berdaya, dia pun hanya bisa membungkukkan tubuhnya, kemudian memaksakan dirinya dengan wajah merah dan jantung yang berdebar untuk melepaskan sabuk pengaman Lu Yuchen.     

"Tuan Chen?" Yue Xinluo kembali memanggilnya dengan suara lembut. Namun, setelah melihat Lu Yuchen tidak memberikan reaksi apa pun, dia menggoyangkan pundaknya untuk membangunkannya karena mereka sudah tiba. Lu Yuchen sepertinya benar-benar minum sangat banyak, batinnya.     

Yue Xinluo menghabiskan banyak waktu hingga akhirnya bisa membuat Lu Yuchen mendapatkan sedikit kesadarannya. Kemudian, dia menarik tangan pria itu dan akhirnya berhasil membuatnya keluar dari dalam mobil.     

"Tuan Chen, Anda bersandar di sini sebentar, saya akan segera kembali." Yue Xinluo menyuruh Lu Yuchen berdiri dengan bersandar di dinding. Lalu, dia berbalik badan dan pergi mengambil tas serta menutup pintu mobil. Hanya saja, saat dia baru saja hendak membungkukkan tubuhnya untuk mengambil tas dan belum sempat menutup pintu, tubuh Lu Yuchen yang tinggi besar itu terjatuh ke arahnya dan menindih punggungnya.     

"Tuan… Tuan Chen, berdirilah dengan tenang, jangan sampai jatuh!" kata Yue Xinluo. Untung saja dirinya berpegangan dengan pintu mobil, jika tidak, dia pasti akan terjatuh karena berat tubuh Lu Yuchen. Jika dia tidak berhati-hati, maka dia bisa membuat pria itu terjatuh. Dia tidak ingin hal tersebut terjadi. Dia pun berusaha untuk menutup pintu mobil meskipun beban dari tubuh Lu Yuchen yang ada di atas punggungnya. Saat ini, dia baru sadar bahwa posisi mereka berdua terlihat sedikit ambigu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.