Waktu Bersamamu

Merasa Prihatin Kepada Lu Yuchen



Merasa Prihatin Kepada Lu Yuchen

0Yue Xinluo berpura-pura tidak melihat sorot mata Lu Jiu itu dan dengan sikap baik berkata, "Aku mengerti Asisten Lu. Kamu tenang saja, aku akan bekerja dengan rajin…"     

Masalah Tang Group sepertinya hanya bisa aku awasi dari jarak jauh untuk sementara waktu. Beberapa saat ini, aku harus berada di sini untuk memenangkan Lu Yuchen, batin Yue Xinluo.     

"Hmm, bekerja yang rajin." Lu Jiu bicara dengan suara dingin. Kemudian, dia menambahkan, "Selain itu, panggil aku Tuan Jiu…"     

Ujung bibir Yue Xinluo sedikit gemetar. Tuan Jiu… Terserah saja, yang penting dia senang, pikirnya.     

"Baik, Tuan Jiu." Yue Xinluo menganggukkan kepalanya dengan patuh. Setelah itu, dengan cepat dia fokus dalam pekerjaannya.     

Posisi Yue Xinluo saat ini berada di lantai paling atas You An Group. Saat ini, dia baru menyadari bahwa masalah yang ada sepertinya sedikit berbeda dari yang dibayangkannya. Hari ini adalah hari pertamanya bekerja, namun saat baru saja bekerja setengah hari, dia sudah merasa sangat lelah. Hal yang dia harapkan untuk bisa melihat Lu Yuchen dan hanya berdua dengannya sama sekali tidak terjadi karena dia harus berada di kantor Lu Jiu untuk saat ini. Dia juga terus membantunya mengurus serta mencetak berbagai dokumen. Baru saja bekerja satu hari, namun dia langsung melihat sosok Lu Yuchen yang gila bekerja.     

Lu Yuchen yang dulu bukan orang yang mengesampingkan pekerjaan, namun setidaknya mengetahui batas. Dan saat itu, Yue Xinluo selalu mengawasinya, jadi Lu Yuchen pasti akan makan tepat waktu dan pulang kerja tepat waktu. Pria itu pun akhirnya tidak pernah terlalu kelelahan saat bekerja. Namun saat ini, pria itu bekerja tanpa batasan. Sekarang sudah lewat jam 7 malam, pria itu masih bekerja juga.     

Saat atasan bekerja lembut, maka Lu Jiu sebagai asisten khusus Lu Yuchen juga harus bekerja lembur. Sedangkan Yue Xinluo yang menjadi asisten dari Lu Jiu, tentu saja juga tidak mungkin pulang. Hingga saat pukul 8 malam, akhirnya Lu Jiu menyuruh Yue Xinluo untuk pulang lebih dulu, sedangkan dirinya terlihat masih akan berada di sana untuk menemani Lu Yuchen.     

Yue Xinluo tiba-tiba saja merasa sedih. Lu Yuchen yang dulu, walaupun sesibuk apa pun, maka dia pasti akan pulang lebih awal karena mengatakan kalau di rumah ada orang yang selalu menunggu kepulangannya. Tapi, sekarang sudah pukul 8 malam dan dia masih saja bekerja… Kalau ini terus berlangsung, maka pasti akan mempengaruhi kesehatannya, pikirnya.     

Yue Xinluo mengerutkan alisnya dan ingin tetap berada di sana untuk menemani Lu Yuchen. Hanya saja, Lu Jiu sudah menyuruhnya untuk pulang lebih dulu, sehingga dia tidak memiliki pilihan lain selain melakukannya.     

***     

Setelah Yue Xinluo kembali ke hotel, selesai membersihkan diri dan bersiap untuk tidur, ponselnya berbunyi.     

"Apa? Ke sana sekarang?"     

Dari seberang telepon, terdengar suara tidak sabaran Lu Jiu yang berkata, "Iya, sekarang juga ke sini. Aku akan mengirimkan alamatnya kepadamu, kamu punya SIM, kan? Ingat bawa SIM-mu juga."     

"Iya, punya…" Yue Xinluo tidak menghiraukan sikap Lu Jiu itu, dia dengan suara tenang berkata, "Tuan Jiu tunggu sebentar, aku akan segera ke sana."     

Setelah menutup telepon, Yue Xinluo langsung bangkit berdiri. Dia mengganti pakaiannya terlebih dahulu sebelum keluar dengan membawa tasnya. Saat ini, sudah pukul 11 malam, sehingga kendaraan di jalan raya sangat sedikit. Dia berdiri untuk beberapa saat, sebelum akhirnya mendapatkan taksi. Dia pun pergi ke alamat yang diberikan oleh Lu Jiu kepadanya. Nanti saat aku bertemu dengan Lu Yuchen, apa yang harus aku lakukan? Dia bertanya-tanya dalam hati.     

Yue Xinluo saat ini akan pergi menemui Lu Yuchen. Berdasarkan telepon tadi, Lu Jiu menyuruhnya untuk menyetir mobil Lu Yuchen. Saat mendengar suara Lu Jiu, dia merasa seperti ada masalah dengan sopir Lu Yuchen. Sedangkan itu, Lu Yuchen sudah mabuk, jadi tidak bisa menyetir sendiri, oleh karena itu, Lu Jiu menyuruhnya untuk ke sana.     

Saat ini, Yue Xinluo hanya mengkhawatirkan Lu Yuchen. Dia sama sekali tidak ingat orang seperti apa Lu Yuchen itu. Walaupun Lu Yuchen benar-benar mabuk, maka tidak mudah untuk mengendalikannya. Lu Jiu tidak bisa mengatakannya, oleh karena itu, dia menghubungi Yue Xinluo yang merupakan orang baru. Hanya saja, karena terlalu khawatir Yue Xinluo sama sekali tidak memiliki waktu untuk berpikir banyak hal. Setelah dia tiba di sebuah pintu klub mewah yang tidak diketahui banyak orang itu, dia langsung turun dari taksi dan menghubungi Lu Jiu.     

"Halo, Tuan Jiu, aku sudah tiba…"     

"Kalau sudah tiba, kamu langsung ke tempat parkir, letaknya ada di dalam gang di seberang klub."     

Yue Xinluo kemudian menutup teleponnya dan berlari menuju gang yang ada di seberang klub itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.