Waktu Bersamamu

Menolak Tinggal Bersama



Menolak Tinggal Bersama

1  Sebenarnya, Yue Xinluo sama sekali tidak keberatan jika dia harus datang dengan identitasnya yang baru karena bagaimanapun juga dia mengerti bahwa 'Tang Xinluo' sudah meninggal di mata orang luar. Selain itu, masalah ini juga melibatkan masalah politik antara Lu Yuchen dan Lu Huanting.    

   Namun, walaupun hal ini tidak ada hubungannya dengan Lu Huanting, Lu Yuchen adalah seorang juru bicara sekarang, jadi dia tidak seharusnya menjadi gosip dan mendapatkan masalah karena masalah hidup dan mati istrinya sendiri. Oleh karena itu, Yue Xinluo yang ingin tinggal di sisi Lu Yuchen akhirnya memutuskan bahwa dia harus menggunakan identitasnya yang lain. Dia merasa bahwa ini juga bukanlah hal yang buruk karena bagaimanapun 'Yue Xinluo' memang adalah identitasnya. Dia merasa selama bisa ada di sisi Lu Yuchen, maka identitas apa yang dia gunakan sama sekali tidak penting lagi. Dan dia juga berpikir bahwa mungkin saja dengan cara ini dia bisa mendekati Lu Qilin.    

   Saat memikirkan hal ini, Yue Xinluo mengerutkan alisnya karena masih ada yang mengganjal di dalam hatinya tentang Lu Qilin. Bagaimana aku bisa mengatakan yang sebenarnya tanpa melukai Youyou… Batinnya.    

   "Jangan berpikir yang aneh-aneh, aku akan mengatur semuanya. Saat itu, kamu bisa langsung muncul tanpa menghiraukan apa pun, kamu hanya perlu menunggu dan menjadi istriku," tutur Lu Yuchen. Dia berdiri di depan Yue Xinluo dan melihatnya mengerutkan alis. Dia langsung merasa sedih dan menekan kepalanya ke perutnya. Dia memeluk wanita itu, sementara jarinya yang besar mengusap pipinya dengan lembut untuk menghiburnya.    

   Pelukan itu membuat Yue Xinluo merasa sangat tenang. Sebuah perasaan yang terasa tidak nyata, seolah semuanya benar-benar sudah terselesaikan.    

   "Hm, aku akan mendengarkanmu," kata Yue Xinluo sambil bersandar di perut Lu Yuchen dan menganggukkan kepalanya.    

   Lu Yuchen mengusap kepala Yue Xinluo dengan senyuman di wajahnya. Kemudian, dia mengangkat dagu wanita itu agar mereka dapat saling menatap. Dia pun berkata, "Dengarkan aku, malam ini ikut pulang denganku, jangan tinggal di hotel lagi. Kamu pindah saja dan tinggal bersamaku."    

   Saat Lu Yuchen mengatakan itu, bola matanya yang berwarna hitam melihat mata Yue Xinluo dengan sorot mata yang tegas. Dia sama sekali tidak terlihat sedang berusaha berdiskusi tentang hal ini dengan wanita itu. Dia lebih terlihat seperti sedang mengumumkan keputusan yang sudah dia buat.    

   Aku sudah terbiasa dengan sikap mendominasi Lu Yuchen dulu, tapi entah kenapa aku merasa kalau sikap mendominasinya saat ini sudah sedikit keterlaluan, pikir Yue Xinluo.    

   Mungkin aku yang berubah selama ini. Dulu aku mudah terkecoh dengan pendapat orang lain dan sekarang aku berubah menjadi orang yang memiliki pendapatku sendiri. Karena aku sudah berubah, mungkin karena itu aku jadi tidak terbiasa dengan sikap mendominasi Lu Yuchen yang memberikan perintah itu, pikir Yue Xinluo lagi.    

   Kemudian, Yue Xinluo mengulurkan tangannya untuk memeluk pinggang Lu Yuchen. Dia menyandarkan dagunya di perut Lu Yuchen dan dengan wajah memelas berkata, "Tidak mau, hubungan kita sekarang masih belum jelas. Kalau aku tinggal bersama denganmu sekarang, nanti keluargamu berpikir aku sudah tidak sabaran untuk bersama denganmu dan mereka malah tidak menyukaiku."    

   Yue Xinluo mengatakan itu sambil memperhatikan raut wajah Lu Yuchen. Ini sudah menjadi kebiasaannya. Lu Yuchen bukanlah orang yang mudah untuk diajak berdiskusi karena selama ini dia berada di posisi yang tinggi yang membuatnya selalu mendapatkan apa yang diinginkannya dan menjadi keras kepala. Yue Xinluo yang menyadari hal itu mengetahui bahwa apa yang dikatakannya tidak akan bekerja jika dia menentang keputusan Lu Yuchen dengan keras. Oleh karena itu, dia menggunakan cara lain. Dia memeluk pria itu dan bersikap memelas untuk mencari tahu apakah cara itu akan berhasil atau tidak. Melihat raut wajah Lu Yuchen yang tidak berubah dan tidak terlihat marah, dia meneruskan sikapnya itu.    

   "Bukannya kamu bilang acara kencan buta itu minggu depan? Itu berarti hanya beberapa hari lagi. Setelah acara itu berakhir, aku baru pindah ke tempatmu, ya? Anggap saja kalau aku berusaha mendapatkan sisi baik di depan keluargamu," tutur Yue Xinluo yang sudah memikirkan semua itu. Aku pergi selama bertahun-tahun tanpa mengatakan apa pun, aku rasa itu bukan hal yang baik kalau aku tiba-tiba pulang dan tidak menemui semuanya terlebih dahulu, tapi langsung tinggal dengan Lu Yuchen, gumamnya dalam hati.    

   Sedangkan Lu Yuchen, dia sebenarnya sama sekali tidak peduli dengan apa yang dipikirkan oleh orang-orang di Keluarga Zhuo. Namun, dia merasa bahwa Yue Xinluo peduli dengan apa yang orang-orang itu pikirkan. Dia tidak ingin melihat wajah kecewa wanita itu, jadi akhirnya dia menganggukkan kepalanya dan mengikuti keinginannya.    

   


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.