Waktu Bersamamu

Alasan Pergi Saat Itu (1)



Alasan Pergi Saat Itu (1)

0"Hm… Tidak memiliki pilihan yang lebih baik…?" Zhuo Yarong tertawa, namun air matanya malah menetes. Dia melihat Yue Xinluo dengan mata berair dan sorot mata kecewa yang dalam. "Xinluo, aku tidak menyangka akan ada hari di mana kamu bisa mengatakan kebohongan seperti ini."     

"Tidak, aku tidak berbohong… Apa yang aku katakan semuanya kenyataan," balas Yue Xinluo. Dia merasa Zhuo Yarong melihatnya seperti melihat orang asing. Sorot mata kecewa dan penuh keraguan itu mirip dengan sorot mata Lu Yuchen. Dia tidak paham, dia sudah mengatakan semua kebenarannya, tapi Zhuo Yarong tetap melihatnya dengan sorot mata seperti itu.     

"Kenyataan… Hm… Kenyataan…?" Zhuo Yarong tertawa dingin. Dia melihat raut wajah sedih dan sakit Yue Xinluo "Kenyataan yang kamu ceritakan itu semurah ini? Tang Xinluo, apa kamu lupa? Saat itu, apa kamu ingat yang dilakukan oleh Shen Yi kepada Keluarga Lu saat dia tahu kalau kamu anak Keluarga Gu? Tapi, apa yang kami lakukan? Kami terus melindungimu. Sekarang katakan kepadaku, apa kami, Keluarga Lu, melakukan kesalahan kepadamu? Katakan kepadaku, ibu, Yuchen, aku, siapa dari kami yang memperlakukanmu dengan buruk?!"     

Zhuo Yarong selama ini selalu bersikap elegan, namun saat ini dia berteriak dengan suara keras kepada Yue Xinluo. Yue Xinluo sendiri tidak pernah melihat sikap Zhuo Yarong yang seperti ini. Zhuo Yarong bangkit berdiri, saat dia berteriak ke arah Yue Xinluo, seluruh pembuluh darah di lehernya terlihat timbul. Saat ini, dia merasa sangat emosional, hingga tubuhnya tidak bisa berdiri dengan tegak.     

Yue Xinluo takut terjadi sesuatu kepada Zhuo Yarong, jadi dia membantu memegang tubuhnya dan berkata, "Bu, aku minta maaf, tapi ibu jangan emosional… Kita bisa bicarakan semua ini pelan-pelan, aku…"     

"Aku bukan ibumu!" Zhuo Yarong sama sekali tidak mau disentuh oleh Yue Xinluo, dia menepis tanganna dengan kasar dan melepaskan dirinya dari sentuhannya. "Jangan meminta maaf kepadaku! Minta maafmu itu sama sekali tidak bisa mengembalikan semua kehancuran yang sudah kamu sebabkan!"     

Karena Yue Xinluo tidak memperkirakan hal itu, ketika Zhuo Yarong mendorongnya, pinggangnya langsung terbentur ujung meja dengan keras. Dia menggertakkan giginya dan berusaha keras untuk tidak mengeluarkan suara apa pun. Sementara Zhuo Yarong sama sekali tidak menyadari hal itu dan terus melampiaskan amarahnya.     

"Tang Xinluo, aku tidak mau memiliki emosi rumit dan tidak jelas denganmu, jangan kira kamu bisa bersandiwara di depanku. Hari ini, kita luruskan seumanya. Aku berikan satu kesempatan terakhir kepadamu, katakan kepadaku, apa alasanmu yang sebenarnya pergi saat itu?!" tutur Zhuo Yarong.      

Dia mau mengakui bahwa itu adalah kesalahannya, maka mungkin aku akan mempertimbangkan untuk memberinya kesempatan. Tapi, kalau dia tetap berbohong, maka aku tidak akan menahan diri lagi kepadanya, gumam Zhuo Yarong dalam hati,     

Zhuo Yarong berdiri di samping sofa dan melihat ke arah Yue Xinluo yang terduduk di atas lantai. Seberapa besar rasa sayang Zhuo Yarong dulu kepada Yue Xinluo, maka itu adalah seberapa besar besar rasa bencinya kepadanya saat ini.     

Yue Xinluo bangkit berdiri dengan berpegangan pada meja. Dia dapat merasakan dengan jelas kebencian Zhuo Yarong kepada dirinya sendiri. Dia menarik napas dalam-dalam, berusaha keras untuk tidak menangis, dan tetap tenang.     

"Nyonya Lu, aku tidak berbohong, semua yang aku katakan tadi itu adalah kenyataannya." Yue Xinluo melihat ke arah Zhuo Yarong dan dia kembali mengulang apa yang tadi dia katakan. "Alasan kepergianku adalah untuk melindungi kalian. Saat awalnya Shen Yi mengancamku, aku menolaknya, kemudian dia membunuh nenek dengan membuat ledakan itu. Dia mengatakan kalau dia melakukan itu untuk membuatku pergi. Aku mengakui kalau saat itu aku terlalu lemah dan tidak bertahan hingga akhir. Tapi, kematian nenek saat itu memberikan pukulan yang sangat besar kepadaku. Aku takut kalau aku terus tinggal dan menolak untuk pergi, maka kalian akan menjadi korban selanjutnya. Yuchen masih ada di dalam markas militer saat itu, di rumah sama sekali tidak ada orang yang bisa melawan Shen Yi, kalau aku tidak pergi, maka bagaimana dengan kalian?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.