Waktu Bersamamu

Youyou Muncul (3)



Youyou Muncul (3)

1"Hm, Youyou itu panggilanku, namaku Lu Qilin." Setelah selesai menjelaskan, Lu Qilin mengangkat kepalanya dan melihat ke arah Yue Xinluo. "Kalau bibi, siapa nama bibi?"     

Yue Xinluo seketika tertegun, dia tidak tahu harus memberi tahu Lu Qilin identitasnya yang mana. Saat Lu Qilin melihat Yue Xinluo tidak menjawab, bola matanya terlihat redup seolah kecewa.     

"Lupakan saja kalau bibi tidak mau menjawab," kata Lu Qilin. Sikapnya di aula pesta tadi memberikan kesan yang berbeda bagiku, ternyata dia memang berbeda dari orang lain, pikirnya.     

Yue Xinluo terus memperhatikan setiap gerakan Lu Qilin. Saat dia melihat bola mata anak itu yang sebelumnya berbinar, namun menjadi redup, dia langsung merasa sedih. Akhirnya, dia menjelaskan, "Bukan, bukannya bibis tidak mau mengatakannya, bibis hanya merasa sedikit terkejut. Ternyata kamu adalah Lu Qilin… Aku Yue Xinluo, kita pernah bicara di telepon sebelumnya, kamu masih ingat?"     

Yue Xinluo menggunakan suara yang santai dan cepat saat bicara karena dia sama sekali tidak ingin melihat Lu Qilin merasa kecewa.     

"Ternyata bibi adalah Yue Xinluo?" Kedua bola mata Lu Qilin seketika kembali terlihat berbinar. Setelah Yue Xinluo dan Zhuo Mingjin bertengkar, saat itu dia pergi karena ada urusan lain, jadi tidak mendengarkan apa saja pembicaraan mereka. Dia pun tidak mengetahui bahwa wanita di sampingnya ini bernama Yue Xinluo. Jadi, dia adalah wanita yang mirip dengan mami yang dikatakan oleh Tang Mi itu? Batinnya.     

Lu Qilin kemudian melihat Yue Xinluo dengan sorot mata yang dalam, seolah berusaha mempelajari sesuatu. Ternyata wajah mami seperti ini… Bahkan setelah menangis, dia tetap saja terlihat cantik, dia juga harum… Pikirnya.     

"Hm…" Yue Xinluo menganggukkan kepalanya. Dia merasa sedikit tidak berani melihat mata Lu Qilin yang berbinar itu secara langsung. "Apa kamu… merasa kecewa?"     

Apa dia kecewa karena tahu aku adalah Yue Xinluo? Karena Youyou mungkin melindungiku karena aku tadi membelanya, jadi dia memiliki kesan yang baik kepadaku, makanya mengikutiku, tapi… Gumam Yue Xinluo dalam hati.     

"Kenapa kecewa?" tanya Lu Qilin sambil melihat mata indah Yue Xinluo dengan sorot mata yang hanya dipenuhi oleh rasa suka.     

"Karena… bibi adalah Yue Xinluo, kamu juga pasti sudah mendengar banyak hal tentang diriku, kan?" balas Yue Xinluo. Awalnya, Lu Qilin awalnya menghubungiku karena Tang Ruolan dan Tang Mi melapor kepadanya. Aku tidak tahu apa saja yang dikatakan kedua orang itu tentang diriku… Walaupun setelah kejadian tadi Youyou jadi melihat sifat asli Tang Mi, tapi bagi Youyou mereka adalah keluarganya, sedangkan aku tidak lebih dari sekedar wanita asing yang menindas keluarganya, kan? Batinnya lagi.     

Saat Lu Qilin mendengar itu, dia mengerutkan alisnya. Setelah berpikir sejenak, dia akhirnya berkata, "Pernah dengar, tapi…"     

"Tapi apa?" Yue Xinluo merasa panik hingga raut wajahnya berubah.     

Lu Qilin melihat Yue Xinluo yang panik itu, sorot matanya yang dingin berubah menjadi sedikit lebih hangat. Dia pun menjawab, "Tapi, itu semua tidak penting."     

"Bagaimana bisa tidak penting?" Yue Xinluo sangat ingin tahu apa saja yang sudah dikatakan oleh Tang Ruolan dan Tang Mi tentang dirinya. Dia ingin menjelaskan semuanya satu persatu untuk membuat Lu Qilin tidak salah paham terhadap dirinya.     

"Karena…" Lu Qilin tiba-tiba bangkit berdiri dan perlahan berjalan ke depan Yue Xinluo yang sedang duduk itu. Dia mengulurkan tangannya, mengarah pada Yue Xinluo, dan menyentuh pundaknya. "Karena aku hanya percaya kepada diriku sendiri."     

"Kamu…" Yue Xinluo tertegun dan tidak tahu harus melakukan apa.     

Namun, Lu Qilin malah tersenyum, hal yang sangat sulit dilihat padanya. Walaupun senyumannya di wajahnya yang dingin itu terlihat sedikit aneh. Dia kemudian berkata lagi, "Aku hanya percaya dengan apa yang aku lihat dan apa yang aku dengar. Bibi sangat baik kepadaku, aku tahu itu."     

Setelah selesai bicara, Lu Qilin memeluk Yue Xinluo dengan tangannya yang kecil itu. Aku hanya percaya dengan perasaanku sendiri. Semua orang mengatakan wanita yang mirip dengan mami adalah orang yang jahat, tapi setelah berpelukan dengannya, aku sama sekali tidak merasa jijik atau tidak senang. Tapi, walaupun ternyata dia hanya berpura-pura, aku tetap menyukainya karena pelukannya membuatku merasa dipeluk oleh mami… Pikirnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.