Waktu Bersamamu

Ikut Aku Pulang Menemui Keluargaku



Ikut Aku Pulang Menemui Keluargaku

0Keesokan harinya saat Yue Xinluo bangun, Lu Yuchen masih belum pergi dari kamar hotelnya. Dia bangkit dari tidurnya, lalu selimut tipis yang terjatuh dari tubuhnya membuat semua bekas ciuman dan gigitan berwarna merah terlihat jelas di atas permukaan kulitnya yang putih.     

Lu Yuchen yang sedang menggunakan dasinya mendengar sebuah suara. Dia pun melihat Yue Xinluo yang sedang duduk di ranjang dengan raut wajah yang masih mengantuk dan kebingungan. Dia juga dapat melihat semua bekas yang ditinggalkan di permukaan kulit wanita itu. Saat melihat itu, sorot matanya yang sebelumnya muram itu terlihat sedikit senang. Wanita-ku selalu saja terlihat cantik dan memesona, tidak peduli di mana pun atau kapan pun, terlebih lagi setelah melihat tubuhnya dengan bekas ciuman dan gigitan dariku… dia terlihat semakin cantik hingga membuatku ingin kembali menindihnya dan terus melakukan hal itu bersamanya, gumamnya dalam hati.     

Lu Yuchen duduk di samping ranjang, lalu memeluk wanita yang sudah dia tindas sepanjang malam hingga tidak cukup tidur itu. Dia lalu berkata dengan suara yang lembut kepadanya, "Tidurlah lebih lama, ini masih pagi."     

Namun, Yue Xinluo yang kemarin malam dipaksa Lu Yuchen untuk menyetujui permintaannya itu, sekarang terlihat sangat kesal seolah sudah diperlakukan dengan tidak adil. Dia juga adalah orang yang memiliki emosi dan bisa marah. Jika dia tidak mengetahui tentang masalah dua kepribadian Lu Yuchen, maka dengan perasaan bersalahnya, dia akan menahan semua sikap mendominasinya itu. Dan saat ini, setelah Yue Xinluo mengetahui tentang hal itu, walaupun dia terus mengatakan kepada dirinya sendiri untuk tidak membeda-bedakan kedua kepribadian dan bersikap tulus, namun Lu Yuchen yang ada di depannya sekarang selalu dengan mudahnya menghancurkan pertahanannya dan akhirnya dia memiliki perasaan yang lebih baik kepadanya. Saat ini juga, dia merasa tidak ingin bicara dengan Lu Yuchen yang satu ini.     

"Hmm…" Yue Xinluo menjawab dengan cuek. Dia kemudian kembali berbaring di atas ranjang, berbalik badan, dan memunggungi Lu Yuchen yang masih duduk di pinggir ranjang itu.     

Terlihat jelas sebuah penolakan dalam gerakan Yue Xinluo. Hal itu membuat Lu Yuchen memicingkan matanya dan sorot matanya berubah menjadi tajam serta berbahaya. Dia pun bertanya dengan suaranya yang terdengar dingin, lebih pelan serta muram daripada biasanya, "Masih marah?"     

Biasanya, Yue Xinluo akan langsung merasa waspada. Namun kemarin malam, untuk memaksa dirinya, Lu Yuchen terus menindasnya hingga pagi hari. Bahkan saat matahari hendak terbit, pria itu masih tidak melepaskannya. Pria itu bahkan melakukan posisi yang memalukan secara paksa, sehingga membuatnya merasa sangat malu. Setelah ditindas sepanjang malam, isi kepalanya sudah kacau, jadi saat mendengar suara dingin Lu Yuchen itu, amarahnya menjadi semakin besar. Dia pun memegang selimutnya dan bangkit duduk.     

"Iya, marah, sangat marah, sangat, sangat marah! Tapi, apa gunanya aku marah? Memangnya kamu akan mendengarkan pendapatku?!" kata Yue Xinluo.      

Walaupun Lu Yuchen dulu juga memiliki sifat mendominasi, tapi setelah melakukan itu, setidaknya dia akan berusaha menghargaiku dengan mendengarkan perkataanku. Tapi dia?! Dia mengatakan menyukaiku, mau memanjakanku, tapi semua yang dia lakukan selalu bertentangan dengan keinginanku, dia hanya menganggapku sebagai sebuah alat! Pikir Yue Xinluo.     

"Tidak," jawab Lu Yuchen.     

Jawaban Lu Yuchen itu sama sekali tidak membuat Yue Xinluo terkejut. Dia pun tersenyum mengolok. Dia memang seperti ini, dasar diktator! Batinnya.      

Namun, satu detik kemudian, suara Lu Yuchen yang dingin itu kembali terdengar, "Kalau aku mendengarkanmu, maka kamu akan menjadi semakin jauh. Luoluo, aku hanya ingin membuatmu terus berada di sisiku, kamu mengerti… Hm?"     

Setelah selesai mengatakan itu, Lu Yuchen memanfaatkan waktu saat Yue Xinluo masih tertegun, dia mengulurkan tangannya dan mengangkat dagu kecilnya. Hal itu membuat Yue Xinluo mengangkat kepalanya, lalu dia pun mendekatkan tubuhnya. Dia menundukkan kepalanya dan mencium bibir lembut merah muda wanita itu. Padahal, sikapnya sangat dingin, namun ciumannya malah terasa sangat hangat. Semua amarah dan rasa takut yang dirasakan oleh Yue Xinluo perlahan mulai hilang karena ciuman itu.     

Lu Yuchen mencium Yue Xinluo semakin dalam dan semakin lembut, sehingga membuat Yue Xinluo sama sekali tidak bisa menolaknya. Hingga akhirnya, saat air mata Yue Xinluo menetes dan Lu Yuchen merasakannya dari ujung bibirnya, dia pun melepaskannya. Dia menatap wanita itu, lalu dengan suara yang tenang dan serius berkata, "Ikut aku pulang menemui keluargaku. Luoluo, aku benar-benar serius terhadapmu…"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.