Waktu Bersamamu

Membandingkan Hadiah (2)



Membandingkan Hadiah (2)

2Selama beberapa tahun, ini Zhuo Yarong menjadi lebih terikat dengan keluarganya. Walaupun dia memiliki seorang anak dan cucu, namun mereka begitu dingin dan pendiam. Selain it, mereka juga tidak dekat dengannya. Jadi, dia selalu merasa dingin dan kesepian saat tinggal di kediaman Keluarga Lu yang besar itu. Tetapi saat dia pulang ke kediaman keluarganya sendiri, anggota Keluarga Zhuo selalu mengelilinginya, terutama Zhuo Yunfei. Bocah satu itu akan mengatakan hal yang manis kepadanya. Hal ini terjadi begitu lama hingga dia pun akhirnya mulai pilih kasih. Hanya saja, dia masih belum menyadarinya.     

"Feifei mengerti, Feifei tidak akan melakukannya lagi lain kali. Oh ya… Youyou, kamu adalah cucu bibi, kamu pasti menyiapkan hadiah untuk bibi, kan? Apa yang kamu berikan? Keluarkan agar kami bisa melihatnya…"     

Perkataan Zhuo Yunfei benar-benar sangat tidak sopan. Namun, karena dia masih kecil, dia sama sekali tidak memedulikan tata krama. Walaupun dia keterlaluan sekalipun, orang dewasa hanya akan berpikir bahwa itu perkataan anak kecil dan bukanlah perkataan yang benar-benar memiliki maksud lain.     

"Feifei, Youyou adalah cucu bibimu, tentu saja dia menyiapkan hadiah untuknya. Kamu ini masih kecil, tapi sudah terlalu mengurus banyak hal!"     

"Apanya yang mengurus banyak hal, Feifei hanya peduli kepada bibinya. Feifei hanya peduli saja, bukannya begitu Yarong?" Bibi dari tiga bersaudara Zhuo itu tidak tidak terima ada orang yang menegur Zhuo Yunfei.      

Tang Mi yang tadi pura-pura menegur Zhuo Yunfei itu langsung memeluknya, lalu mengusap kepalanya.     

Sementara itu, Zhuo Yarong tertawa canggung dan raut wajahnya terlihat tidak terlalu baik. Dia hanya berkata, "Iya…"     

Namun sebenarnya, dia tahu bahwa Lu Yuchen dan Lu Qilin tidak lupa dengan ulang tahunnya. Hanya saja, mereka berdua adalah orang yang tidak suka pamer atau menjadi pusat perhatian, oleh karena itu, walaupun mereka akan memberikan hadiah, mereka pasti akan melakukannya di rumah. Dia juga tahu bahwa mereka tidak mungkin akan seperti Zhuo Yunfei yang memberikan hadiah mahal kepadanya di depan semua orang dan bicara hal yang manis. Zhuo Yarong yang dulu sebenarnya juga sama seperti Lu Yuchen dan Lu Qilin, tidak suka menjadi pusat perhatian. Namun saat dia semakin tua, dia menyukai keramaian, terlebih lagi setelah memiliki cucu. Lu Qilin tidak suka tersenyum dan tidak pernah mengatakan hal manis kepadanya, tapi anak kakaknya malah sangat pintar bicara dan tahu cara membuatnya senang hanya dengan kata-katanya. Jika dibandingkan, dia tentu lebih menyukai anak kecil yang pintar bicara.     

"Youyou, nenekmu ulang tahun, hadiah apa yang kamu siapkan? Pamanmu bahkan sudah memberikan hadiah, kamu juga keluarkan hadiahmu agar nenekmu bisa melihatnya dan merasa semakin senang." Bibi tiga bersaudara Zhuo itu melanjutkan perkataan Zhuo Yunfei untuk membuatnya tidak merasa canggung setelah mengatakan hal yang tidak sopan tadi.     

Zhuo Yarong mengetahui sifat Lu Qilin. Anak itu memiliki sifat yang dingin, jadi dia berpikir bahwa anak itu tidak akan menanggapi perkataan tadi. Bahkan jika menanggapinya pun, dia takut anak itu akan bersikap terlalu dingin dan menjadi tidak sopan. Namun, saat Zhuo Yarong hendak mengatakan sesuatu, dia malah mendengar suara anak kecil yang terdengar tenang, "Hm, aku menyiapkan hadiah, tapi berencana memberikannya kepada nenek saat hanya berdua di rumah untuk memberikannya kejutan."     

Lu Qilin mengatakan itu dengan senyuman kecil di wajahnya. Zhuo Yarong yang melihat senyuman itu sampai-sampai mengira bahwa ada yang salah dengan matanya. Semenjak 'Tang Xinluo' pergi, Lu Qilin memang tampak baik-baik saja, namun dia tidak suka tersenyum. Sama seperti Lu Yuchen, mereka memiliki sikap yang baik saat baru bangun tidur, tapi setelah waktu itu berlalu, maka sangat sulit untuk bisa melihat wajah mereka yang tenang atau senang. Selama bertahun-tahun, ini baru pertama kalinya dia melihat cucunya tersenyum setelah kepergian 'Tang Xinluo'. Tidak hanya itu, bahkan Lu Qilin yang menjawab dengan kalimat yang panjang juga membuatnya terkejut.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.