Waktu Bersamamu

'Kepribadian Kedua' Lu Yuchen Lebih Cemburuan!



'Kepribadian Kedua' Lu Yuchen Lebih Cemburuan!

0Han Cangyan masih terus memeluk Yue Tiantian. Setelah melihat Yue Tiantian tidur dengan tenang, tiba-tiba untuk pertama kalinya bagian perasaan yang sudah sangat lama tidak tersentuh itu seolah luluh hingga membuatnya merasa sedikit tertegun. Ini adalah pertama kalinya dia merasakan hal seperti ini setelah menyegel perasaannya selama bertahun-tahun. Kalau dulu tidak terjadi hal itu, maka mungkin… Anakku… sudah sebesar Dudu… Pikirnya.     

Saat memikirkan masa lalu, sorot mata dingin Han Cangyan perlahan berubah menjadi muram.     

***     

Di sisi lain, Yue Xinluo tiba di You An Group dan langsung menemui Lu Yuchen. Setelah melalui banyak hal, Lu Jiu tidak lagi berani menunjukkan sikap 'curiga' kepada Yue Xinluo. Sekarang, dia bisa menghadapi bagaimana Lu Yuchen membawa Yue Xinluo ke ruangan istirahat pribadi di kantornya dan melakukan hal itu dengan tenang. Saat dia melihat kemunculan Yue Xinluo sekarang, dia juga tidak merasa terkejut. Dia tidak hanya mengantar wanita itu langsung ke kantor Lu Yuchen, dia bahkan membantu mereka untuk menutup pintu kantor. Dia bahkan sudah bertekad akan berada di luar untuk berjaga-jaga, tidak peduli suara apa yang akan didengar olehnya, dia akan terus berjaga dan tidak akan membiarkan siapa pun masuk dan mengganggu keadaan di dalam sana.     

"Kenapa kamu datang ke sini? Kamu merindukanku?" tanya Lu Yuchen. Setelah Yue Xinluo berjalan ke arah meja, dia langsung bangkit berdiri, menghampiri dan memeluknya.     

"Bukan, aku datang untuk bicara…" ucap Yue Xinluo. Sebelum dia selesai bicara, Lu Yuchen mengangkat dagunya dan dengan sikap yang mendominasi menciumnya. "Hm, tunggu…"     

Ciuman Lu Yuchen sangat mendominasi dan agresif, dia sama sekali tidak memberikan kesempatan untuk Yue Xinluo bicara. Dia menekan wanita di atas mejanya dan membuat rambut panjangnya yang berwarna hitam itu terurai di atas meja. Saat melihat kulit putih wanita itu, dia menjadi semakin terpikat. Dia mencium dan menggigit bibirnya hingga menjadi sedikit bengkak. Setelah itu, akhirnya dia melepaskannya.     

"Hukuman…" ucap Lu Yuchen dengan suara yang serak dan seksi.     

"Hukuman?" Yue Xinluo yang dicium tiba-tiba kembali mendapatkan kesadarannya.     

"Ehm!" Lu Yuchen lalu kembali mencium bibir Yue Xinluo, tapi kali ini ciumannya lebih cepat. "Kamu mengatakan tidak merindukanku…"     

Suara Lu Yuchen memang pelan, namun terdengar jelas sebuah perasaan cemburu yang sangat kuat. Saat ini, Yue Xinluo baru sadar. Jadi, ini terjadi karena saat aku masuk, aku mengatakan ke sini untuk bicara dengannya bukan karena merindukannya… Makanya sekarang dia menekanku ke atas meja, lalu mencium dan menggigit bibirku begitu lama? Batinnya.     

"Kamu… Kenapa kamu kekanak-kanakan sekali?" Yue Xinluo merasa ingin marah, namun juga merasa ingin tertawa karena sikap Lu Yuchen. Padahal, 'Kepribadian Kedua' Lu Yuchen ini lebih kejam, lebih tidak tidak berperasaan, dan tegas, tetapi setiap dia bersamaku, aku merasa dia berubah menjadi orang yang sangat mendominasi dan sangat cemburuan, gumamnya dalam hati.     

"Kamu adalah milikku, tapi kamu tidak merindukanku, jadi aku marah… Itu tidak kekanak-kanakan." Setiap kata yang dikatakan oleh Lu Yuchen itu diucapkannya sambil menekan tubuh Yue Xinluo. Dia sama sekali tidak mau melepaskan wanita itu. Bibirnya yang tipis terus berada dekat dengan bibir wanita itu dan terlihat kesal.     

"Aku bukannya tidak merindukanmu…" Yue Xinluo mengetahui bahwa jika hari ini dia tidak mengikuti keinginannya, maka Lu Yuchen akan marah sepanjang hari. Dan, konsekuensi dari membuat pria ini marah sangat menakutkan baginya. Dia akhirnya mengulurkan tangannya untuk memeluk leher Lu Yuchen, lalu dengan mata memohon berkata, "Hanya saja, ada hal yang perlu aku bicarakan denganmu, tapi kalau masalah merindukan, tentu saja aku merindukanmu… Lihatlah, baru berpisah setengah hari saja aku terus memikirkan dirimu."     

Sebenarnya, Yue Xinluo sendiri merasa sedikit tidak bisa tahan jika harus mengatakan hal yang begitu romantis dan menggelikan seperti ini, namun Lu Yuchen yang mendengarnya malah tersenyum, hal yang sangat sulit terlihat di wajahnya. Pria itu terlihat sangat menyukainya.     

"Pintar…" ucap Lu Yuchen. Kemudian, dia kembali mencium bibir Yue Xinluo, tapi kali ini ciumannya jauh lebih lembut dari sebelumnya. Setelah itu, dia menggendong Yue Xinluo yang duduk di atas mejanya itu dan dengan suara pelan berkata, "Aku berikan dirimu waktu 10 menit untuk bicara. Sisa waktunya adalah untukku."     

Sejak Yue Xinluo tidak menjadi sekretaris Lu Yuchen lagi, mereka tidak pernah melakukan hal itu di dalam ruangan istirahat yang berada di dalam kantor itu lagi. Lu Yuchen masih ingat pemandangan saat Yue Xinluo tidur di atas ranjang yang sangat lembut dan empuk itu, dia mengingat setiap bagian tubuhnya. Saat memikirkan hal itu, tiba-tiba bagian tubuhnya ada yang bereaksi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.