Waktu Bersamamu

Aku Ingin Pergi Darimu Selama Tiga Hari



Aku Ingin Pergi Darimu Selama Tiga Hari

2Saat Yue Xinluo baru masuk ke dalam mobil, Lu Yuchen menghubunginya. Dia melihat siapa yang meneleponnya, dia seketika mengerutkan alis dan langsung menolak panggilan itu. Namun, saat layar ponselnya baru saja mati beberapa detik, layarnya kembali menyala, pria itu kembali meneleponnya. Dia dengan tidak sabaran langsung menolak telepon itu lagi. Saat ini, yang dia perlukan adalah kebebasan untuk menenangkan dirinya sendiri. Tapi setengah menit kemudian, sebuah pesan singkat muncul.     

'Di mana? Cepat angkat teleponnya, kalau tidak kamu tanggung resikonya'.     

Cara bicara yang kaku itu membuat Yue Xinluo yang baru saja merasa sedikit lebih tenang langsung kembali marah. Dia membalas pesan singkat itu dengan wajah dingin. Dia menuliskan, 'Tidak perlu mencariku, aku mau sendirian selama tiga hari. Setelah tiga hari, aku akan menghubungimu'.     

Setelah mengirim pesan itu, Yue Xinluo langsung mematikan ponselnya dan melemparkannya ke dalam tas.     

"Kenapa? Pria-mu terus menelepon, apa kamu tidak mau mengangkatnya?" Saidi yang sedang menyetir itu melihat gerakan Yue Xinluo dan menggodanya.     

"Tidak mau, aku mau menenangkan diri selama tiga hari. Setelah tiga hari, aku akan mencarinya." Yue Xinluo menolehkan kepalanya dan melihat ke arah luar jendela. Sorot kebingungan dan rumit terlihat di matanya. Padahal, hubunganku akhirnya kembali membaik, tapi kenapa tiba-tiba berubah seperti ini? Aku tidak bisa mengatakan aku tidak menyukainya. Walaupun dia adalah 'Kepribadian Kedua' Lu Yuchen, dia tetaplah Lu Yuchen, dia adalah pria ku. Semua kelebihannya dan semua pesonanya tetap menarikku, hanya saja sifatnya berubah. Tapi… bagaimanapun juga, mereka memiliki kesamaan. Bagiku, dia adalah Lu Yuchen, entah dia adalah kepribadian yang mana… Mungkin awalnya aku berada di sisinya karena ingin membangunkan 'Kepribadian Pertama', tapi tanpa sadar setelah bersama dengannya, sepertinya aku sudah tergerak olehnya… Sayangnya, sifatnya itu terlalu mendominasi dan posesif, membuatku memiliki perasaan takut yang tidak mudah aku hilangkan. Perasaannya terlalu kuat sampai-sampai membuatku merasakan sebuah tekanan… Aku tentu saja masih mencintainya, tapi aku memerlukan waktu untuk istirahat sesaat, aku perlu menenangkan diriku… Batinnya.     

"Sekarang kita mau pergi ke mana?" tanya Saidi. Walaupun dia menjadi sopir saat ini, tapi dia sama sekali tidak tahu apa tujuan Yue Xinluo datang ke Kota B dan mereka akan tinggal di mana.     

"Kita cari hotel yang paling dekat dengan Akademi Militer Imperial. Sekarang sudah malam, jadi besok baru temani aku pergi ke sana, aku mau bertemu dengan Youyou," ujar Yue Xinluo.      

Yue Xinluo melihat langit malam di Kota B dengan perasaan yang sangat berat. Setelah kembali ke Tiongkok, dia merasa semua rencananya menjadi kacau karena dia bertemu lagi dengan Lu Yuchen. Jadi, selain mengunjungi Lu Qilin, dia ingin memikirkan apa yang harus dilakukannya selanjutnya selama tiga hari ini dengan tenang. Masih ada banyak hal yang belum dia urus, seperti masalah Su Qing, Qiao Mohan, Tang Group dan juga Gu Zonghan. Ada begitu banyak hal yang harus diurusnya. Jadi, setelah beristirahat selama tiga hari ini, dia berencana untuk kembali mengurus semuanya.     

***     

Di sisi lain, setelah teleponnya ditolak oleh Yue Xinluo dan mendapatkan pesan singkat yang terlihat jelas penuh dengan amarah, raut wajah Lu Yuchen seketika berubah menjadi sangat muram dan sangat buruk.     

"Tuan Muda Lu…" Lu Jiu yang ketakutan itu memanggil Lu Yuchen.     

Sejak Lu Yuchen membaca pesan singkat itu, raut wajahnya semakin lama semakin muram. Walaupun dia hanya duduk di tempatnya dan tidak bergerak, tapi tetap saja aura dingin dan muramnya seolah tersebar dari seluruh tubuhnya.     

"Tuan Muda Lu, apa yang dikatakan oleh Nyonya Muda?" tanya Lu Jiu. Saat ini, dia bahkan sudah tidak berani memanggil Yue Xinluo dengan sebutan 'Nona Yue' lagi, dia mengikuti keinginan Lu Yuchen dan memanggilnya 'Nyonya Muda'. Pasalnya, dia takut jika salah bicara, maka Lu Yuchen bisa menjadi semakin tidak senang.     

"Lu Jiu…" Tiba-tiba, Lu Yuchen memanggil Lu Jiu, namun dia tidak menjawab pertanyaannya. Dia malah tersenyum kecil. Namun, senyuman itu terlihat dingin, sampai-sampai membuat orang yang melihatnya merasa gemetar.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.