Waktu Bersamamu

Muncul Orang Kedua yang Istimewa di Dalam Kehidupannya



Muncul Orang Kedua yang Istimewa di Dalam Kehidupannya

1Lu Yuchen adalah orang yang selalu melakukan apa yang diinginkannya, jadi setelah ragu-ragu beberapa detik, dia terus mengulurkan tangannya. Jari lentik Lu Yuchen menyentuh kain hitam yang menutupi mata anak perempuan itu dengan perlahan. Anak kecil itu dapat merasakannya dan semakin takut sampai-sampai tubuhnya semakin gemetar. Setelah itu, dengan lembut dan perlahan dia menarik kain hitam itu.     

Mata yang indah itu penuh dengan air mata. Anak kecil itu melihat Lu Yuchen yang ada di depannya. Pipinya yang berisi gemetar karena merasa takut hingga menggigit bibirnya dengan erat. Air matanya sudah membuat bulu matanya yang terlihat gemetar itu menjadi basah. Kemudian, dua tetes air matanya terlihat kembali menetes melewati pipinya.     

"..." Lu Yuchen tertegun. Ini pertama kalinya, selain Yue Xinluo, muncul satu orang lagi yang membuatnya merasa ingin memperlakukan orang itu dengan baik. Setelah dia melihat wajah anak perempuan itu dengan lebih jelas, perasaannya berubah. Dia bukan merasa marah atau benci, melainkan memiliki perasaan sedih yang begitu dalam. Dia seketika ingin merengkuhnya ke dalam pelukannya yang hangat. Dia ingin menenangkan dan memintanya untuk tidak menangis lagi. Anak perempuan itu memang memiliki sepasang mata berwarna biru, tapi seperti versi kecil dari Yue Xinluo. Saat menghadapi itu, dia sama sekali tidak bisa marah. Dia sangat ingin memegang telapak tangannya dan mengusap-ngusapnya dengan lembut agar perasaannya luluh.     

"Sa…" Lu Yuchen hampir saja mengatakan kata 'Sayang', namun dia berhenti sebelum menyelesaikan perkataannya, dia menahan dirinya sendiri. "Kamu… jangan takut, paman bukan orang jahat, jangan menangis…"     

Hati yang dingin dan tanpa perasaan itu seketika berubah karena air mata anak kecil di depannya. Saat melihat air mata anak ini, Lu Yuchen merasa hatinya hancur. Namun, dia sangat sulit mengeluarkan kata-kata untuk menenangkan orang lain, jadi apa yang dia lakukan tadi itu malah berimbas sebaliknya. Setelah melihat wajah dingin Lu Yuchen yang jelas-jelas adalah penculiknya, anak itu perempuan hanya bisa memaksa dirinya untuk tidak menangis. Tapi setelah Lu Yuchen mengatakan kepadanya untuk tidak menangis, dia tiba-tiba malah menangis dengan sangat keras. Dia merasa sangat ketakutan. Dia merasa Lu Yuchen yang ada di depannya ini terlihat lebih menakutkan daripada Han Cangyan. Anak itu dapat merasakan aura dingin dari tubuh Lu Yuchen dan yang jauh lebih menakutkan dari milik Han Cangyan.     

An'an terluka karena mereka! Paman ini adalah orang jahat! Batin Yue Tiantian.     

Yue Tiantian terlihat sangat takut, sejak kain hitamnya dibuka dan melihat cahaya, dia tidak bisa menahan dirinya dan menangis dengan keras sambil bicara dengan terbata-bata, "...Mami, Dudu mau mami… An'an… Dudu Mau An'an…"     

Yue Tiantian terus menangis, dia bukan hanya tidak terlihat memiliki keinginan untuk berhenti menangis, tapi malah menangis semakin keras. Lu Yuchen merasa kebingungan, dia tidak menyangka akan tertegun karena tangisan anak itu. Seumur hidupnya, belum pernah dia merasa begitu peduli kepada orang asing. Selain itu, ini adalah hal yang selama ini sangat dibencinya, anak kecil yang asing dan ribut. Tapi saat ini, dia merasa tangisan anak perempuan itu sama sekali tidak mengganggunya. Dia hanya merasa, sangat, sangat, sangat ingin membuatnya untuk berhenti menangis.     

Mata biru Yue Tiantian itu terlihat bengkak karena menangis. Hidungnya yang kecil juga merah karena terus menangis. Dan suaranya terdengar jelas sangat serak. 'Kepribadian kedua' Lu Yuchen hanya merasakan sebuah perasaan sedih yang mendalam. Di dalam hidupnya ini, masih belum ada wanita lain yang membuatnya merasakan perasaan seperti ini selain Yue Xinluo. Selain wanita itu, ini pertama kalinya ada orang lain yang bisa mengacaukan perasaannya hanya dengan tangisannya.     

"Kamu… kamu jangan menangis, paman benar-benar… bukan orang jahat." Lu Yuchen tidak pernah menenangkan anak kecil, apalagi anak perempuan seperti ini. Jadi, dia hanya bisa mengulangi kata-katanya dengan sikap yang canggung. Biasanya, dengan sorot matanya, dia sudah bisa membuat seorang anak kecil berhenti menangis, tapi kali ini, walaupun Yue Tiantian menangis dengan sangat keras, dia sama sekali tidak berubah menjadi galak.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.