Waktu Bersamamu

Seandainya Saja Paman adalah Papi Dudu



Seandainya Saja Paman adalah Papi Dudu

1Setelah mengatakan itu, Lu Yuchen menunjukkan keseriusannya dan mengarahkan pipinya yang masih bersih ke arah Yue Tiantian. Sementara Yue Tiantian yang sedang sibuk makan itu sebenarnya tidak memiliki waktu luang untuk memedulikan Lu Yuchen, namun kemudian dia ingat sikap baik pria itu kepadanya dan sudah memberikannya banyak makanan enak. Akhirnya, dia memaksakan dirinya untuk mencari waktu luang di tengah kesibukannya itu untuk mengangkat kepalanya. Setelah itu, dia mencium pipi Lu Yuchen yang bersih dan meninggalkan bekas susu di pipinya.     

Lu Jiu yang melihat semua itu seketika merasa jantungnya seolah berhenti berdetak. Sedangkan Lu Yuchen malah terlihat tenang dan tersenyum. Yue Tiantian sendiri sama sekali tidak tahu apa yang terjadi, setelah mencium Lu Yuchen, dia kembali menundukkan kepalanya dan makan lagi. Lu Jiu seketika merasa jika dia terus berada di sini, maka dia bisa menjadi gila. Saat ini, dia benar-benar sangat ingin keluar untuk menghirup udara segar dan menghubungi Lu Che. Posisi Tuan Kecil tidak aman! Aku harus membiarkannya mengetahuinya! Pikirnya.     

Tapi saat u Jiu baru saja hendak keluar dari ruangan itu, Lu Yuchen malah tiba-tiba memanggilnya, "Lu Jiu, cepat panggil orang kemari untuk membuat pakaian anak-anak untuk Dudu, tidak hanya harus bagus tapi juga harus nyaman."     

"Ha?" Lu Jiu terkejut. Bukannya mereka saat ini sedang diculik? Lalu, kenapa Tuan Muda Lu bukan hanya memberikannya makanan, tapi juga mengurus pakaiannya? Batinnya.     

"Sudahlah, hari ini sudah terlalu malam, jadi Dudu sudah lelah. Besok saja panggil orang ke sini untuk membuat pakaian. Sekarang, kamu suruh orang toko untuk mengirimkan beberapa pakaian yang cocok untuk Dudu, sedangkan untuk hal lainnya kita bicarakan nanti."     

"Ini… Tuan Muda Lu…"      

Sebelum Lu Jiu selesai bicara, Lu Yuchen kembali memotong perkataannya, "Ada lagi, suruh orang untuk meletakkan ranjang ukuran kecil di samping ranjangku. Dudu masih kecil, dia pasti takut tidur seorang diri, jadi malam ini aku akan menemaninya tidur."     

"..." Lu Jiu tertegun. Gawat, gawat, ini benar-benar gawat. Posisi Tuan Kecil benar-benar terancam! Gumamnya dalam hati. Dia akhirnya meninggalkan ruang baca dengan pikiran kosong, hingga dia sendiri bahkan tidak ingat bagaimana dia bisa berjalan keluar dari ruangan itu.      

Malam itu, Lu Yuchen bahkan memandikan Yue Tiantian dengan kedua tangannya secara langsung. Lalu dengan sikap yang lembut dan hangat, dia mengeringkan rambutnya, membantunya menggunakan pakaian yang nyaman, hingga menggendongnya ke atas ranjang. Setelah meletakkannya di atas ranjang kecil, Yue Tiantian malah menunjukkan keinginannya untuk tidur bersama Lu Yuchen.     

"Dudu suka dengan Paman Lu, Dudu mau tidur bersama Paman Lu! Oh ya, Dudu juga ingin mendengar dongeng sebelum tidur, mami pasti akan menceritakan dongeng untuk Dudu sebelum tidur setiap malam."     

Lu Yuchen menunjukkan raut wajah dilema. Namun walaupun begitu, setelah Yue Tiantian menyukainya, maka dia pasti akan melakukannya. Akhirnya Lu Yuchen mencari cerita dongeng secara acak, setelah itu dia meletakkan Yue Tiantian di sampingnya dan menyelimutinya. Ini adalah pertama kalinya, pria yang kejam, dingin, dan serius, menggunakan suara yang lembut dan pelan untuk membacakan dongeng di depan anak kecil. Tidak lama kemudian, kelopak mata Yue Tiantian perlahan mulai tidak bisa terbuka lagi. Lu Yuchen yang melihat itu semakin mengecilkan suaranya, dia menggunakan suara yang sangat nyaman untuk didengar dan dengan perlahan mengakhiri cerita dongeng itu.     

Setelah selesai, Yue Tiantian sama sekali tidak bisa bertahan, dia memejamkan matanya dan tertidur. Sebelum benar-benar tidur dengan lelap, tanpa sadar sadar dia memegang tangan Lu Yuchen yang besar itu menggunakan tangannya yang kecil dan berisi.     

Lu Yuchen kemudian mendengar suara lembut dan samar Yue Tiantian yang sudah setengah tidur itu, "Papi Lu benar-benar sangat baik… Kalau saja… seandainya paman adalah papi Dudu…'     

Setelah mengatakan itu, Yue Tiantian tidur dengan nyenyak. Namun dia sama sekali tidak tahu bahwa perkataannya itu malah membuat Lu Yuchen yang ada di sampingnya berusaha menekan perasaan antusias.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.