Waktu Bersamamu

Ayah dan Anak Bersama Untuk Pertama Kalinya (2)



Ayah dan Anak Bersama Untuk Pertama Kalinya (2)

3Matanya yang hitam itu terlihat sangat dalam. Saat dia melihatku dengan begitu fokus seperti menyembunyikan ribuan kata-kata di dalamnya, pikir Yue Tiantian.     

Yue Tiantian tiba-tiba saja merasa bahwa Lu Yuchen sama sekali tidak terlihat galak, tapi bahkan terlihat sangat tampan. Dia pun merasakan sebuah perasaan familiar kepada Lu Yuchen Suara paman di depannya ini juga terdengar seperti alunan cello lembut yang menenangkan. Air matanya perlahan mulai berhenti menetes. Namun karena tadi dia menangis terlalu lama, jadi sekarang hidungnya penuh dengan ingus.     

Lu Yuchen yang melihat itu langsung mengerutkan alisnya. Xiao Luo kecil ini ternyata adalah anak yang pintar dan baik, aku hanya bicara beberapa kalimat dan dia benar-benar berhenti menangis, ucapnya dalam hati.     

Tapi saat melihat Yue Tiantian yang mengisap ingusnya sendiri, Lu Yuchen malah merasa tidak tega. Dia langsung bangkit berdiri, dia menekan amarahnya dan berjalan ke luar ruang baca. Pintu ruang baca dibuka dari dalam, Lu Jiu yang berada di luar pintu itu langsung berdiri dengan sikap waspada setelah melihat raut wajah muram Lu Yuchen.     

"Tuan Muda Lu bagaimana? Apa ada masalah dengan anak itu? Apa perlu saya melakukan sesuatu?" Lu Jiu yang tadi baru saja keluar dari ruang baca itu langsung berjaga di depan pintu dan memikirkan apa yang sudah dilakukannya, dia merasa bahwa dia sudah membuat kesalahan, yakni dia sudah membuat keputusan sendiri tanpa persetujuan dari Lu Yuchen. Dia berpikir bahwa dia sudah membuat bosnya marah, oleh karena itu, saat dia melihatnya keluar, dia langsung tersenyum karena ingin menebus kesalahannya itu, tapi…      

"Untuk apa masih berdiri di sini? Cepat pergi siapkan makanan dan bawa ke sini, suruh pihak dapur untuk menyiapkan makan yang disukai oleh anak-anak, kue, jus dan yang lainnya. Oh ya, dan juga air, segera bawa air ke sini… yang hangat."     

Melihat wajah muram Lu Yuchen, ditambah dengan perintahnya, membuat Lu Jiu merasa ada yang salah dengan apa yang dia lihat. Tidak, lebih tepatnya dengan apa yang dia dengar. Perintah itu tadi benar-benar keluar dari mulut Tuan Muda Lu? Benar-benar Tuan Muda Lu yang mengatakan semua itu?! Batinnya.     

Lu Jiu yang tertegun sama sekali tidak bisa bereaksi, dia berdiri terdiam di tempatnya.     

"Kenapa? Kamu tidak mengerti perkataanku?" Suara menakutkan Lu Yuchen kembali terdengar dan dia bahkan menunjukkan sorot mata yang tajam.     

Lu Jiu yang ketakutan seketika gemetar, dia langsung menjawab dengan suara yang keras, "Tidak, saya mengerti, saya akan langsung pergi melakukannya."     

Saat baru saja selesai bicara, pintu ruang baca langsung ditutup tepat di depan wajahnya. Lu Jiu seketika melangkah mundur karena pintu yang ditutup di depan wajahnya dan angin dingin mengenai wajahnya. Astaga, menakutkan sekali! Pria yang tadi yang memberikan perintah itu adalah Tuan Muda Lu?! Batinnya lagi.     

Lu Jiu bahkan sampai berkeringat dingin. Jika bukan karena suara pintu yang tertutup di depannya, maka mungkin dia akan berpikir bahwa semua yang barusan tidak lebih dari sekedar sebuah ilusi baginya.     

"Tuan Muda Lu ini kenapa? Dia… menyukai anak Nyonya Muda bersama dengan pria lain?" Lu Jiu dengan kebingungan menggelengkan kepalanya dan pergi ke dapur. Sambil berjalan, dia berpikir untuk menghubungi Lu Che agar bisa memberi tahu Lu Qilin. Kalau Tuan Muda benar-benar menikah dengan Yue Xinluo, maka dua anak itu kelak akan bisa berusaha merebut kekuasaan dari tangan Tuan Kecil! Pikirnya.     

Setelah semua itu, Lu Jiu kembali dari dapur dengan membawa segelas air hangat. Lu Yuchen tidak menyukai makanan yang manis, dia juga tidak suka minum jus, jadi di dalam dapur kediaman itu tidak ada bahan-bahan makanan untuk membuat semua yang diminta olehnya tadi. Jadi sekarang Lu Jiu memerintahkan orang untuk membeli bahan makanan tersebut, lalu membawa beberapa makanan ringan dan minuman. Lu Jiu yang sekarang tidak bisa menemukan makanan lainnya, hanya bisa membawa segelas air hangat ke dalam ruang baca. Dia kemudian mengetuk pintu ruang baca itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.