Waktu Bersamamu

Han Cangyan Sudah Mengetahui Semuanya



Han Cangyan Sudah Mengetahui Semuanya

0Shen Jun berpikir sejenak, dia merasa bahwa jika hanya melakukan ini, maka dia tidak akan bisa membuat Shen Yi menundukkan kepalanya. Oleh karena itu, dia berkata kepada Shen Xinchen yang sejak tadi diam saja, "Xinchen, kelakukan ayahmu itu adalah hal yang salah, cepat bangunkan ibumu!"     
0

Sementara itu, Shen Yi membawa Yue Xinluo masuk ke dalam ruang baca, dia langsung menyalakan lampu di dalam sana. Ruang baca pun seketika terang akan cahaya lampu. Keadaan di luar tadi tidak begitu terang seperti di sini, jadi Yue Xinluo sama sekali tidak menyadari ada yang spesial dari tangan Shen Yi. Hingga saat lampu menyala, dia menundukkan kepalanya dan baru mengetahui bahwa tangan kiri Shen Yi yang menggandeng tangannya itu tidak memiliki jari kelingking. Seluruh jari kelingking di tangan kirinya tidak ada dari ujung telapak tangannya.     

"Kamu takut ya?" Shen Yi menarik tangannya saat melihat sorot mata aneh Yue Xinluo itu. Dia saat ini merasa antusias, tapi juga merasa takut. Dia takut bahwa Yue Xinluo akan kecewa kepadanya.     

"Tidak…" Yue Xinluo menggelengkan kepalanya. Jika dia adalah wanita yang tinggal dengan penuh perlindungan, maka mungkin dia akan terkejut. Namun sekarang setelah melewati berbagai hal, dia sama sekali tidak takut dengan Shen Yi.     

"Paman senang sekali kamu tidak takut." Shen Yi tersenyum kecil, kemudian dia dapat melihat bahwa Yue Xinluo tahu apa yang harus dan tidak harus dikatakan. Hal itu membuatnya menjadi semakin menyukai keponakannya itu.     

"Xinluo, ada banyak hal yang ingin paman katakan kepadamu, empat tahun yang lalu…"     

"Maaf, sekarang aku benar-benar sangat terburu-buru dan tidak ada waktu untuk membicarakan tentang apa pun yang berhubungan dengan empat tahun yang lalu." Yue Xinluo dengan cepat menghentikan perkataan Shen Yi. Dia memang benar-benar sangat terburu-buru dan alasan lain adalah karena saat ini dia memang tidak ingin membicarakan tentang kejadian empat tahun yang lalu. "Malam ini aku datang ke sini karena An'an dan Dudu menghilang. Aku… aku tidak mengenal siapa pun di Kota B, jadi aku mau meminta bantuanmu."     

"Apa?! An'an dan Dudu menghilang?!" Shen Yi awalnya merasa sedikit sedih karena Yue Xinluo menolak bicara dengannya itu, namun saat ini dia merasa sama khawatirnya dengannya. "Jangan panik, ceritakan secara detail apa yang sebenarnya terjadi. Kamu tenang saja, jangankan Kota B, selama itu di Tiongkok, maka paman pasti akan menemukan mereka untukmu!"     

Karir Shen Yi akhir-akhir ini terus meningkat, sehingga dia memiliki banyak bawahan di berbagai tempat di Tiongkok.     

"Hm, jadi begini…"     

***     

Di saat Yue Xinluo dan Shen Yi sedang bicara, Han Cangyan yang sudah pergi untuk waktu cukup lama akhirnya menemukan keberadaan Yue Zheng dan Yue Tiantian.     

"Vila ini milik Keluarga Lu, ini adalah vila utama Keluarga Lu di Kota B."     

"Vila utama?" Mata Han Cangyan yang dingin itu terlihat sedikit terkejut. "Kalian yakin itu milik Keluarga Lu?"     

"Yakin. Tuan Muda, selain itu, kami juga menemukan kalau mereka memanggil dokter pribadi, jadi saya rasa ada yang terluka di antara kedua anak itu."     

Saat mendengar laporan dari anak buahnya, mata Han Cangyan yang berwarna biru tua terlihat muram. Lu Yuchen selama ini menetap di Kota A dan sama sekali tidak memiliki hubungan dengan Keluarga Han, apa alasannya tiba-tiba datang ke Kota B dan mengambil kedua anak itu dari anak buahku? Pikirnya.     

Saat Han Cangyan baru saja hendak mengirim anak buahnya ke sana untuk mengambil kembali kedua anak itu, dia malah mendengar anak buahnya berkata dengan ragu-ragu, "Oh ya Tuan Muda Han, ada hal… yang saya rasa sedikit aneh, tidak tahu apakah… hm…"     

"Katakan."     

"Begini… jadi, di tempat Keluarga Lu itu, selain memanggil dokter, kemudian ada orang yang ditugaskan untuk pergi keluar dan membeli banyak makanan ringan dan minuman, semua itu adalah makanan yang disukai oleh anak-anak. Oh ya, mereka juga membeli bahan-bahan membuat kue dan makanan manis lainnya. Dalam sekali lihat dapat langsung tahu kalau itu semua untuk anak-anak. Kalau mereka memang mau menculik, maka mereka tidak perlu begitu baik kepada kedua anak itu, kan? Tuan Muda Han, menurut Anda…"     

Saat Han Cangyan mendengar perkataan anak buahnya, perasaan dingin seketika menghilang dari matanya yang berwarna biru itu. Dia tersenyum dan terlihat tertarik, "Panggil orangmu untuk kembali dan untuk saat ini tidak perlu mengawasi tempat itu. Selain itu, suruh mereka mengirim foto Lu Yuchen."     

Han Cangyan tiba-tiba memiliki sebuah pemikiran yang menarik.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.