Waktu Bersamamu

Anak-anak Ada di Tempat Lu Yuchen!



Anak-anak Ada di Tempat Lu Yuchen!

2"Xinluo, kamu tunggu di rumah dulu ya. Setelah pulang, maka kakek buyut akan menemanimu. Nanti kamu harus membantuku untuk memanggil ibumu ya, tapi ayahmu tidak perlu datang, anak itu tidak suka bicara, terlalu suram, aku tidak suka."     

"..." Yue Xinluo hanya bisa terdiam.      

"Sudah dulu ya, ada goncangan, kakek buyut tutup teleponnya dulu. Xinluo, ingat ya, kamu harus menunggu kakek buyut!"     

Setelah Tuan Besar Shen selesai mengatakannya, akhirnya sambungan telepon mereka terputus. Dan saat mendengar suara suara telepon yang terputus, Yue Xinluo langsung menghela napas lega. Dia merasa tidak bisa berkata-kata saat memikirkan kakek buyut yang bahkan belum pernah dia temui itu. Terlebih lagi Tuan Besar Shen salah paham dengan identitasnya dan membuatnya tidak tahu apa dia harus memberikan penjelasan atau harus membiarkannya tetap dengan pikirannya. Pasalnya, bagaimanapun juga dia sama sekali tidak ingin mengakui bahwa dirinya adalah cucu dari Shen Jun.     

Yue Xinluo menghela napas berat dan menekan perasaannya. Dia hanya berharap telepon dari Tuan Besar Shen tadi itu tidak menghalangi telepon yang membawa kabar tentang Yue Zheng dan Yue Tiantian. Saat ini, dia melihat ke bawah dan baru menyadari bahwa tangan kirinya masih menggenggam ponselnya dengan erat. Dia tiba-tiba ingat saat Tuan Besar Shen meneleponnya, ponselnya juga bergetar. Dia pun menyalakan ponselnya, lalu membuka pesan yang paling baru. Sebuah foto muncul ketika dia membuka pesan itu. Wajah tampan Lu Yuchen terlihat di layar ponselnya. Matanya seketika memicing. Lu Yuchen…? Batinnya.     

Itu adalah foto jarak dekat saat Lu Yuchen berada di atas panggung dan sedang berpidato. Siapa yang mengirim ini? Apa maksudnya? Batin Yue Xinluo.     

Namun selain foto itu, tidak ada pesan lainnya. Yue Xinluo melihat nomor telepon orang yang mengirim foto itu kepadanya dan menyadari nomor itu tidak asing. Han Cangyan! Dia sebelumnya meneleponku menggunakan nomor telepon pribadinya! Batinnya lagi.     

Setelah Han Cangyan pergi, Yue Xinluo sempat menghubungi nomor itu berulang kali, namun nomor Han Cangyan selalu mati. Bukannya Han Cangyan mencari keberadaan An'an dan Dudu? Lalu, untuk apa dia mengirimkan foto Lu Yuchen?! Pikirnya.     

Yue Xinluo tidak bisa memahami hal itu, namun karena Han Cangyan akhirnya menyalakan ponselnya, dia langsung menghubunginya kembali. Setelah beberapa saat, teleponnya langsung diangkat.     

"Halo…" Suara dingin, berat, pelan, dan serius Han Cangyan langsung terdengar.     

"Han Cangyan, apa maksud dari foto yang kamu kirim itu?! An'an dan Dudu ada di mana? Bukannya kamu mengatakan kalau kamu akan bertanggung jawab atas keselamatan mereka sampai akhir?" Yue Xinluo merasa sedikit marah karena hal ini berhubungan dengan kedua anak-anaknya, jadi dia bertanya kepada Han Cangyan sebagai seorang ibu.     

"Kamu tenang saja, aku, Han Cangyan selalu menepati perkataanku. Kedua anakmu, saat ini sangat aman."     

"Kamu belum menemukan mereka, atas dasar apa kamu bisa mengatakan hal itu?"     

"Belum menemukannya?" Han Cangyan sudah sangat lama tidak merasa seperti saat ini, suasana hatinya terasa baik. Dia tersenyum, lalu dengan suara serak bertanya, "Aku tadi sudah mengirimkan petunjuk kepadamu, apa petunjuk itu masih belum cukup jelas, hm?"     

"Petunjuk… maksudmu…" Yue Xinluo seketika membelalakkan matanya dan seketika dia memahami semuanya. "Lu Yuchen yang menculik An'an dan Dudu?!"     

"Benar." Han Cangyan langsung mengiakannya tanpa menutupi apa pun.     

"Tidak… tidak mungkin…" Yue Xinluo menggelengkan kepalanya, dia tidak bisa memercayai hal itu. Bagaimana mungkin Lu Yuchen orangnya? Kalau memang Lu Yuchen melakukan itu, lalu kenapa dia tidak meneleponku? Tidak, dia sama sekali tidak mengetahui identitas An'an dan Dudu. Kalau dia melihat An'an, apa mungkin dia akan langsung sadar kalau An'an adalah anaknya, apa dia akan… Tidak, tidak benar! An'an dan Dudu memiliki mata berwarna biru, di mata Lu Yuchen, dia tidak mungkin berpikir kalau mereka adalah anaknya. Gawat! Lu Yuchen yang sekarang adalah 'Kepribadian Kedua', dia bisa memang menerima Youyou, tapi bukan berarti dia bisa menerima anak-anakku yang lain, pikirnya.     

Yue Xinluo merasa sangat panik, tetapi kemudian dia mendengar Han Cangyan berkata, "Nona Yue, aku ingin melakukan bisnis denganmu, kali ini, kamu pasti akan sangat tertarik."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.