Waktu Bersamamu

Memberikan 'Papi' untuk Kedua Anak Kembar (1)



Memberikan 'Papi' untuk Kedua Anak Kembar (1)

3"Bisnis apa yang kamu ingin lakukan?"     

"Kamu tenang saja, syarat yang aku ajukan sangat menguntungkan bagimu, aku juga tidak akan rugi."     

Yue Xinluo yang sensitif dapat menangkap maksud tersembunyi di balik perkataan Han Cangyan. Satu-satunya bisnis yang bisa mereka lakukan hanya satu, yaitu pernikahan antara dua keluarga.     

"Kamu masih ingin menikah denganku?" tanya Yue Xinluo. Dia sedikit memahami Han Cangyan. Pria itu adalah teman baik Yue Ze dan juga berasal dari Keluarga Polkin, jadi hubungannya dengan Keluarga Reddington cukup dekat. Setelah beberapa tahun berlalu, satu-satunya hal yang Han Cangyan inginkan dari dirinya hanyalah sebuah pernikahan.     

"Benar." Han Cangyan tanpa berbelit-belit langsung mengiakannya. Lalu, dia berkata lagi, "Tapi juga salah."     

"Sebenarnya apa yang ingin kamu katakan?" tanya Yue Xinluo yang tidak memahaminya.     

"Nona Yue, kalau begitu aku akan langsung bicara dengan terus terang. Kepala Leluarga Lu adalah papi An'an dan Dudu, benar kan?"     

Napas Yue Xinluo seketika seolah tertahan. Dia membalas, "Kamu mau mengancamku menggunakan hal ini?"     

"Tidak, aku sama sekali tidak tertarik dengan masalah pribadimu, aku juga tidak akan menggunakan cara seperti ini untuk mengancam seorang wanita. Aku hanya menebak saja karena selama beberapa tahun ini aku tidak pernah melihat papi An'an dan Dudu, jadi aku berpikir kalau ini mungkin ada hubungannya dengan Tuan Muda Lu. Tidak peduli kepala Keluarga Lu ataupun kedua anak itu, aku rasa mereka sama-sama tidak mengetahui keberadaan satu sama lain, itu benar kan?"     

Walaupun Han Cangyan sudah mengatakan tidak akan menggunakan hal itu untuk mengancamnya, tapi Yue Xinluo tidak mengerti alasan pria itu membuang waktu untuk membicarakan tentang masalah ini dengan dirinya. Dia pun berkata, "Tuan Muda Han, Lu Yuchen memang tidak mengetahui keberadaan An'an dan Dudu, aku juga berharap kamu bisa… menjaga rahasia ini. Setidaknya, bisnis yang tadi kamu katakan itu, kamu bisa mengatakannya secara terus terang. Kalau aku bisa melakukannya, maka aku akan dengan senang hati bekerja sama denganmu. Tapi kalau aku tidak bisa menerimanya, maka aku hanya bisa meminta maaf."     

Yue Xinluo sangat ingin segera mengakhiri teleponnya dengan Han Cangyan, lalu langsung menghubungi Lu Yuchen. Dia memang merasa lega bahwa kedua anak-anaknya ada bersama Lu Yuchen, tapi di saat yang sama dia juga merasa sangat tegang.     

"Bagus sekali, kalau begitu aku akan mempersingkat perkataanku." Han Cangyan seketika bicara dengan terus terang dan tidak mau bermain-main dengan Yue Xinluo lagi. Selama ini, dia adalah orang yang selalu bersikap terus terang, alasan kenapa tadi dia berbelit-belit adalah karena dia ingin memastikan sesuatu terlebih dahulu. Namun karena sekarang dia sudah membuat rencana untuk keadaan terburuk yang bisa terjadi.     

"Nona Yue, bisnis yang aku ingin ajukan sangat sederhana. Temani aku menemui seseorang, di depan orang itu kamu adalah Nona Besar Keluarga Reddington dan kamu adalah tunanganku, sementara aku, aku akan menemanimu bersandiwara."     

"Menemaniku bersandiwara?" tanya Yue Xinluo. Aku tahu dia mau aku berpura-pura menjadi tunangannya untuk bertemu dengan seseorang, orang itu pasti adalah wanita yang dia sukai itu. Hanya saja aku tidak mengerti, dia sudah menemukan wanita itu, lalu untuk apa dia menggunakan cara seperti ini untuk membuatnya terpancing? Tapi untuk sekarang, ini bukanlah hal yang paling penting, yang terpenting adalah maksud dari kalimat terakhirnya, gumamnya dalam hati.     

"Oh ya, kalau tidak bagaimana kamu akan menjelaskan kepada Lu Yuchen tentang identitas An'an dan Dudu? Atau ini hanya tebakanku saja karena sebenarnya kamu sudah bersiap untuk mengatakan kebenarannya kepada Lu Yuchen?"     

"Aku… aku tidak berencana mengatakan kebenarannya," ucap Yue Xinluo. Perkataan Han Cangyan itu akhirnya menjawab semua pertanyaan yang ada di dalam hatinya. Han Cangyan benar-benar hebat, tidak heran dia adalah Tuan Muda Han. Dia tidak hanya mengetahui Lu Yuchen adalah papi dari An'an dan Dudu, tapi di saat yang sama, dia juga dapat mengetahui apa yang aku khawatirkan dari hal itu. Itu benar, sejak awal hingga saat ini, aku sama sekali tidak berencana untuk membuat 'Kepribadian Kedua' Lu Yuchen mengetahui tentang keberadaan An'an dan Dudu. Kalau Lu Yuchen yang sekarang adalah 'Kepribadian Pertama', maka aku tentu saja akan mengatakan kepadanya kalau kami memiliki anak lain, sepasang anak kembar. Tapi Lu Yuchen yang sekarang adalah 'Kepribadian Kedua'-nya, batinnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.