Waktu Bersamamu

Putri Kecil Sudah Bangun



Putri Kecil Sudah Bangun

0'Kepribadian Kedua' Lu Yuchen tidak pernah mengalami hal yang lebih rumit dalam hubungannya dengan Yue Xinluo, sehingga perasaannya masih murni. Yue Xinluo dapat merasakan perasaan 'Kepribadian Kedua' kepadanya itu hanyalah rasa suka dan cinta. Rasa cinta yang tulus. Namun, perasaan cintanya itu berbeda dengan yang dimiliki oleh 'Kepribadian Pertama'. Walaupun Yue Xinluo terus mengatakan kepada dirinya sendiri untuk tidak membanding-bandingkan mereka berdua, tapi dia tahu bahwa selamanya dia tidak akan pernah bisa melupakan 'Kepribadian Pertama'. Bahkan walaupun 'Kepribadian Kedua' juga memiliki cinta yang sama untuknya sekalipun, tapi perasaan cinta selalu ada yang datang terlebih dahulu dan ada yang terlambat. Baginya, perasaan 'Kepribadian Pertama' sudah terukir di bagian terdalam hatinya, selamanya. Dan tidak ada yang bisa menggantikan hal itu di dalam hidup ini.     
0

Kemudian pesan singkat dari Han Cangyan masuk. Pesan singkat itu berisi alamat vila Lu Yuchen. Yue Xinluo juga bertanya kepada Shen Yi dan alamat yang ditemukan oleh kedua orang itu memang sama. Setelah memastikan bahwa alamat itu tidak salah, dia meminta Shen Yi untuk menyuruh anak buahnya mengantarkannya pergi ke vila Lu Yuchen.     

"Paman temani kamu ke sana ya…" ucap Shen Yi. Dia mengira bahwa keadaan saat ini sangat rumit karena Lu Yuchen tidak mengetahui identitas Yue Zheng dan Yue Tiantian. Yue Xinluo juga terlihat seperti tidak ingin memberi tahu Lu Yuchen. Jadi dia khawatir keponakannya akan menemui bahaya jika pergi ke sana seorang diri.     

Namun, Yue Xinluo menolak niat baik Shen Yi itu. Sorot mata Shen Yi terlihat sedikit redup, tetapi dia paham bahwa alasan utama kenapa Yue Xinluo bisa mencarinya karena situasi yang memaksa. Yue Xinluo hanya mengkhawatirkan Yue Zheng dan Yue Tiantian sampai-sampai datang menemuinya, tidak ada maksud lain, apalagi menjalin hubungan yang baik dengannya. Dia pun hanya bisa menghela napas dalam hati. Dia tahu bahwa jalannya untuk bisa mendapatkan maaf masih sangat panjang, tetapi dia terus mengatakan kepada dirinya sendiri untuk tidak mendesak Yue Xinluo. Pasalnya, yang paling penting saat ini Yue Xinluo sudah mau bertemu dengannya, jadi dia yakin dirinya memiliki kesempatan untuk menebus kesalahannya. Hari masih panjang dan dia akan menebus semua kesalahannya kepada keponakannya ini kelak.     

***     

Mobil Keluarga Shen akhirnya mengantarkan Yue Xinluo menuju vila Keluarga Lu. Dan di saat yang sama, Yue Tiantian yang baru saja tiba di Tiongkok dan merasa sangat lelah akhirnya bangun dari tidurnya. Dia menguap di atas ranjang dan berbalik badan beberapa kali dengan kedua matanya masih tertutup. Dia terbiasa mengulurkan kedua tangannya karena hendak memeluk Yue Zheng yang biasanya tidur di sampingnya itu. Karena Yue Xinluo pergi untuk beberapa saat, dia merasa takut, sehingga setiap malam dia akan tidur di atas ranjang Yue Zheng dan memintanya untuk menemaninya tidur. Saat ini, dia sudah bangun dan ingin memeluk Yue Zheng meski masih mengantuk, tangan kecilnya terus bergerak dan berusaha untuk memegang tubuh di sampingnya. Namun setelah berusaha beberapa saat, dia menyadari ranjang itu kosong. Dia saat ini akhirnya menyadari ada yang janggal, jadi dia membuka matanya dan melihat sekelilingnya.     

Kamar yang asing…      

Ranjang yang asing…      

Yue Tiantian tertegun selama beberapa detik, lalu tiba-tiba membuka mulutnya dan menangis dengan keras. Yue Tiantian yang memang cengeng itu menangis dan berteriak, "An'an… An'an… An'an, kamu ada di mana? Dudu mau An'an…"     

Yue Tiantian mengalami jet lag dan ditambah dengan telah melewati malam yang sangat mengejutkan, jadi sekarang dia sudah lelah secara fisik. Dan saat bangun, pikirannya masih kacau serta bingung sehingga dia melupakan tentang 'paman tampan' yang dia temui kemarin itu. Reaksi pertamanya saat dia terbangun adalah mencari Yue Zheng di atas ranjang yang besar itu.     

Lu Yuchen yang baru saja menerima laporan dari Lu Jiu tahu bahwa Yue Xinluo menghubungi ponselnya yang mati. Dia pun dapat menebak bahwa wanita itu akan menghubungi ponsel Lu Jiu. Dan agar tidak mengganggu tidur Yue Tiantian, dia keluar dari kamar tidurnya dan menerima telepon di luar. Setelah menutup telepon, dia pun hendak kembali ke kamar tidur. Namun saat baru tiba di depan pintu dan belum masuk, dia mendengar suara tangisan Yue Tiantian dari dalam. Dia seketika merasa sangat sedih, dia mengerutkan alisnya, lalu berkata kepada Lu Jiu yang ada di belakangnya, "Suruh dapur untuk menyiapkan sarapan yang bergizi dan buat kue yang banyak juga."     

Putri kecil pasti lapar… Setelah menenangkannya, aku harus membuatnya makan yang banyak. Dia selalu menangis seperti ini, jadi pasti menghabiskan banyak energi. Selain itu, menangis juga tidak baik untuk kesehatannya dan bisa mengganggu pertumbuhannya. Xiao Dudu tidak boleh sampai kekurangan nutrisi, jadi aku harus membuatnya makan yang cukup, batin Lu Yuchen.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.