Waktu Bersamamu

Anak Bodoh Pergi Mencari Mami



Anak Bodoh Pergi Mencari Mami

0Lu Yuchen tidak mendengarnya dan dia juga tidak mau mendengarnya. Dia bisa menerima hal yang dia kira adalah sebuah kenyataan, namun dia tidak memiliki kesabaran untuk mendengar masalah Yue Xinluo dengan pria lain. Oleh karena itu, dia sama sekali tidak memberinya kesempatan untuk bicara lagi. Dia memanfaatkan kesempatan untuk menekan tubuh wanita itu, kemudian dia tidak bisa mengendalikan dirinya lagi dan berusaha untuk merebut semua 'rasa manis' dari tubuhnya. Pada akhirnya, semua hal yang ingin Yue Xinluo katakan hanya bisa tertahan dan berubah menjadi suara rintihan. Dan akhirnya, setelah Lu Yuchen menekan tubuhnya, Yue Xinluo hanya bisa 'dikalahkan' dan menjadi tidak berdaya.     

***     

Beberapa jam kemudian, Yue Zheng yang sudah menunggu di ruang tamu sejak tadi mulai kehilangan kesabarannya. Sementara Yue Tiantian juga mulai merasa tidak sabaran dan hendak mencari Yue Xinluo. Lu Jiu yang berada di sana berusaha untuk menenangkan mereka berdua. Hanya saja, di dalam hati dia khawatir bahwa Lu Yuchen dan Yue Xinluo tidak akan muncul. Dia telah menangkan dua anak kecil dan membawa mereka untuk pergi makan, bahkan setelah semua itu, Lu Yuchen dan Yue Xinluo belum juga keluar dari dalam kamar tidur. Dia sama sekali tidak berani membiarkan Yue Zheng dan Yue Tiantian untuk mengganggu 'kesenangan' Lu Yuchen di dalam sana.     

Yue Tiantian ingin bertemu dengan Yue Xinluo, dia juga sedikit merindukan Lu Yuchen. Hanya saja, ibunya itu tidak terlihat, begitu juga dengan Paman Lu-nya. Matanya pun mulai berair, sementara Yue Zheng yang kepalanya diperban mulai kehilangan kesabarannya. Yue Zheng menyuapkan makanan manis yang dibawa oleh Lu Jiu ke dalam mulut adiknya itu.     

"Paman Lu Jiu, mami ada di mana?" tanya Yue Zheng. Tidak sampai satu hari, namun Yue Zheng sudah mengetahui dengan jelas sifat Lu Jiu.     

"Itu… itu…" kata Lu Jiu dengan tergagap. Bagaimana caranya aku menjelaskan hal seperti itu kepada anak kecil? Gumamnya dalam hati.     

"Kalau paman tidak mau mengatakannya, aku akan pergi mencari mami sendiri." Yue Zheng dengan raut wajah dingin langsung bangkit berdiri.     

"Ah, tidak boleh, tidak boleh. Kalau kamu seperti ini, maka kamu bisa mengganggu mamimu dan…" Lu Jiu tiba-tiba tanpa sadar tidak sengaja mengatakan itu. Dan ketika sadar, dia pun dengan cepat berhenti bicara.     

"Mengganggu mami dengan siapa? Paman itu? Mereka sedang melakukan apa…" Yue Zheng memicingkan matanya yang berwarna biru itu. Matanya yang berbentuk seperti phoenix itu terlihat penuh dengan keraguan.     

Lu Jiu melihat wajah Yue Zheng itu yang mirip dengan wajah Lu Qilin dan tanpa sadar langsung melangkah mundur. Di dalam Keluarga Lu, selain Lu Yuchen, dia juga merasa takut kepada Lu Qilin. Jika bukan karena mata Yue Zheng berwarna biru dan memiliki aura dingin yang sedikit berbeda dengan Lu Qilin, maka dia pasti akan salah mengenali orang dan berpikir mereka berdua orang yang sama.     

"Itu, itu…" Lu Jiu membenarkan posisi kacamatanya yang berbingkai emas itu dan berusaha untuk menenangkan dirinya sendiri. Tidak, aku harus tenang, anak kecil di depanku ini bukan Tuan Muda Lu dan juga bukan Tuan Kecil, pikirnya.     

"Mamimu sedang membicarakan sesuatu dengan Tuan Muda Lu, kamu masih kecil, jadi tidak perlu ikut campur akan hal itu. Kamu tenang saja, paman jamin mamimu pasti tidak dalam bahaya. Sekarang kamu dan Dudu makan, lalu bermain dulu saja. Setelah mamimu selesai bicara, maka dia pasti akan muncul."     

"Paman menjaminnya?" Yue Zheng mengangkat alisnya dan melihat ke arah Lu Jiu dengan sorot mata yang penuh dengan keraguan. Lu Jiu seketika merasa seluruh bulu kuduknya berdiri karena sorot mata Yue Zheng itu.     

"Atas dasar apa paman bisa menjaminnya? Kalau aku tidak salah, paman juga bekerja untuk orang itu, jadi atas hak apa paman membuat keputusan untuk majikan paman itu?" Yue Zheng yang masih kecil itu tersenyum, lalu melanjutkan, "Sudahlah, tidak ada gunanya aku menyusahkan paman. Aku sudah bisa melihat paman tidak bisa membuat keputusan. Paman pergi saja, kalau ada apa-apa, aku akan memanggil paman lagi."     

"..." Lu Jiu tertegun. Dia sama sekali tidak menyangka bahwa anak yang masih kecil seperti Yue Zheng ini bisa bicara begitu tajam. Dia merasa jika dibandingkan dengan Lu Qilin yang pendiam, Yue Zheng seperti raja iblis di dunia manusia yang sebenarnya.      

Lu Jiu sama sekali tidak tahu bahwa Yue Zheng memang terbiasa bicara dengan tajam, ditambah lagi mereka diculik dan dirinya bahkan sampai terluka. Yue Zheng yang sangat pendendam itu tentu saja tidak akan melepaskan kesempatan untuk mengolok paman di depannya ini. Lu Jiu sendiri merasa seolah ingin menangis karena Yue Zheng, namun dia juga tidak bisa membalas perkataannya. Akhirnya, dia meninggalkan dua anak itu di ruang tamu untuk menonton televisi, lalu pergi.     

Setelah Lu Jiu pergi, Yue Zheng langsung berjalan dan merebut kue dari tangan Yue Tiantian dan berkata, "Anak bodoh, berhenti makan, ayo ikut aku cari mami…"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.