Waktu Bersamamu

Memberi Tahu Dia Kebenarannya (2)



Memberi Tahu Dia Kebenarannya (2)

0"Hadiah?" Yue Xinluo tertegun mendengar itu.     

Lu Yuchen melihat ke arah Yue Xinluo dan berkata, "Kalau kamu menjawab dengan jujur, aku akan menciummu."     

Padahal dia lebih sering menggigitku daripada menciumku, tapi masih berani bilang itu ciuman! Batin Yue Xinluo.     

Yue Xinluo hendak memberontak, namun dia tidak berani, akhirnya dengan suara lemah dia bertanya, "Lalu kalau aku menjawab dengan tidak jujur?"      

"Kalau begitu… melakukannya satu kali." Lu Yuchen tersenyum nakal.     

"Melakukan, melakukan satu kali?!" Yue Xinluo merasa sangat terkejut. Maksudnya melakukan satu kali itu seperti yang aku pikirkan? Atau dia mau aku… Tidak, tidak, bagaimana aku bisa lupa. Lu Yuchen adalah orang yang tidak pernah puas dalam melakukan hal itu, terlebih lagi 'Kepribadian Kedua', dia lebih parah daripada 'Kepribadian Pertama'. Dia sama sekali tidak memiliki batas. Dan kalau dia mengatakan melakukan itu, maka pasti itu maksudnya, gumamnya dalam hati.     

Saat Lu Yuchen melihat raut wajah Yue Xinluo yang berubah, sorot matanya yang dingin terlihat menjadi semakin dalam. Yue Xinluo mungkin tidak tahu bahwa tidak peduli jawabannya membuat dirinya puas atau tidak, dia sama sekali tidak peduli. Jika dia merasa puas, maka dia akan mendapatkan jawaban yang diinginkannya. Namun jika tidak puas, maka dia akan mendapatkan alasan untuk meniduri Yue Xinluo selama yang dia mau. Selama dia merasakan tubuh mereka menyatu dan dia bisa memeluknya, dia baru bisa menenangkan semua perasaan gelisah dan kesepian yang ada di dalam hatinya itu. Karena sejak awal, dia sudah ingin wanita ini untuk mengandung satu anak yang memang anaknya, 'Kepribadian Kedua'. Jadi sebenarnya, dia berharap saat interogasi dimulai, Yue Xinluo akan lebih banyak berbohong kepadanya. Dengan begitu, dia bisa menahannya, membuatnya tidak memiliki alasan untuk menolak, dan selamanya bersama dengannya.     

Interogasi pun dimulai secara 'resmi'...      

"Katakan kepadaku siapa nama kedua anak itu."      

Interogasi Lu Yuchen dimulai dari pertanyaan yang paling sederhana. Yue Xinluo yang ada di bawahnya pun menjawab dengan jujur, "Nama An'an adalah Yue Zheng, sedangkan Dudu adalah Yue Tiantian."     

"Bagus sekali." Lu Yuchen menundukkan kepalanya dan mencium bibir lembut Yue Xinluo. Dia merasa puas dengan jawaban Yue Xinluo karena kedua anak itu mengikuti marga Yue, bukan ayah mereka. Hal itu membuatnya berpikir hubungan Yue Xinluo dan Han Cangyan tidak sebagus yang dia pikirkan.     

"Kalau aku tidak salah, An'an adalah kakaknya?" tanya Lu Yuchen. Dia dapat melihat Yue Tiantian yang sangat bergantung kepada Yue Zheng, oleh karena itu, dia bisa menebak hal ini.     

"Hm, An'an memang lebih tua."     

"Berapa beda umur mereka?"     

"..." Yue Xinluo tertegun. Ternyata Lu Yuchen tidak tahu kalau An'an dan Dudu anak kembar? Batinnya.     

Yue Xinluo mengedip-ngedipkan matanya dan menjawab, "Hanya sekitar satu menit, mereka adalah anak kembar."     

Lu Yuchen tersenyum semakin dalam, lalu dia menundukkan kepalanya dan kembali memberikan 'hadiah' dengan mencium Yue Xinluo. Kali ini, ciumannya lebih hangat daripada sebelumnya. Pasalnya, dia merasa senang saat mengetahui bahwa mereka adalah anak kembar. Baginya itu menunjukkan bahwa Yue Xinluo dan Han Cangyan hanya pernah memiliki hubungan singkat. Jawaban itu membuat perasaannya menjadi lebih baik, tangannya yang besar itu mulai bergerak ke bawah dan dia hendak menarik ritsleting rok Yue Xinluo.     

"Tunggu…" Yue Xinluo memanfaatkan waktu saat dia bernapas dan menahan tangan Lu Yuchen.     

"Kamu sudah selesai bertanya? Bukannya kamu bilang mau menginterogasi diriku… Tanya lebih banyak lagi kepadaku, kita bicarakan semua hal hingga jelas, hm?" Mata Yue Xinluo yang berbentuk seperti buah persik itu terlihat polos dan memesona, terdapat sebuah harapan di dalamnya.      

Lu Yuchen menghela napas, akhirnya tangannya kembali bergerak ke atas dan memegang pinggang Yue Xinluo lagi. Dia pun berkata, "Baiklah, kalau begitu aku akan bertanya lagi."     

Lu Yuchen mengakui bahwa beberapa saat lalu dia tiba-tiba saja tidak ingin bertanya apa pun lagi. Dia berpikir Yue Xinluo sudah melahirkan anak kembar yang bukanlah anaknya, tapi dia tidak peduli siapa ayah mereka. Namun yang sebenarnya membuatnya keberatan adalah dia berpikir bahwa Yue Xinluo pernah atau bahkan masih menjadi milik pria lain.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.