Waktu Bersamamu

Papi Mereka adalah ‘Pria Tua' Itu?



Papi Mereka adalah ‘Pria Tua' Itu?

0Yue Zheng akhirnya menceritakan semua yang dia ketahui kepada Lu Qilin. Dia awalnya berpikir bahwa setelah selesai mendengar semuanya, maka Lu Qilin pasti akan dengan senang pergi mencari Yue Xinluo. Namun Lu Qilin yang selalu terlihat dingin itu malah duduk di tempat dan tidak bergerak.     

"Hei, kamu kenapa?" tanya Yue Zheng. Namun Lu Qilin tidak mengatakan apa pun, hanya menundukkan kepalanya, sehingga raut wajahnya tidak terlihat.     

"Jangan bilang kamu marah kepada mami?" Raut wajah Yue Zheng yang sebelumnya terlihat tidak serius seketika berubah menjadi serius. "Aku katakan kepadamu ya, saat mami baru tiba di Eropa, dia mengalami sangat banyak kesulitan, dia bersusah payah seorang diri saat mengandungku dan Tiantian. Paman mengatakan kepadaku kalau mami pergi meninggalkan Tiongkok karena tidak memiliki pilihan lain. Kalau kamu masih mau menyalahkan mami karena meninggalkanmu, maka aku tidak akan mengakuimu sebagai kakakku."     

"Bukan begitu…" Lu Qilin bicara dengan suara yang pelan dan dingin. "Aku tidak menyalahkan mami… aku hanya…"     

Sejak kecil hingga saat ini, Lu Qilin adalah anak yang keras kepala, dia sama sekali tidak mau menunjukkan sisi lemahnya di depan Yue Zheng. Bagaimana mungkin aku menyalahkan mami. Hanya saja, karena perkataan An'an tadi, akhirnya aku tahu alasan sebenarnya kenapa mami tidak mau mengakuiku. Mami sudah mengalami begitu banyak hal buruk, mami juga sudah mengalami begitu banyak kepahitan… Pikirnya.     

Lu Qilin merasa dadanya terasa sangat sakit, begitu sesak, seperti ada yang menekan dadanya dengan benda yang berat. Dia sama sekali tidak merasa dirinya begitu malang, dia malah merasa bahwa dirinya masih beruntung karena semua kenyataan ini ternyata lebih baik daripada yang dia bayangkan. Pasalnya, Yue Xinluo bukan membuang dirinya dan pergi begitu saja. Ibunya ternyata pergi bukan karena ingin dan juga bukan karena berniat membuangnya. Ibunya juga bukanlah wanita yang meninggalkan suami serta anaknya karena keserakahannya. Walaupun dia tidak mengetahui alasan sebenarnya kenapa ibunya bisa sampai pergi meninggalkan Tiongkok saat itu. Tapi yang dia tahu adalah setelah pergi dan tiba di Eropa, Yue Xinluo tinggal seorang diri dalam keadaan hamil Yue Zheng dan Yue Tiantian. Yue Xinluo juga harus melewati hari-harinya dengan perasaan kesepian. Jadi dia bisa berpikir bahwa ibunya itu pergi pasti karena ada sesuatu buruk yang terjadi. Saat memikirkan hal itu, dia merasa dadanya dipenuhi oleh perasaan sakit. Dia pun menarik napas dalam dan menenangkan perasaannya.     

"Kamu tenang saja, aku sudah tahu tentang hal ini. Aku sama sekali tidak memiliki amarah apa pun kepada mami, aku hanya merasa sedih dengan keadaan mami… tapi, sebaiknya untuk sementara ini biarkan hanya kita yang mengetahui hal ini." Dengan kata lain, Lu Qilin ingin Yue Zheng untuk menutupi hal ini dan tidak mengatakannya kepada kedua orang tua mereka dan juga Yue Tiantian.     

"Kenapa?" Yue Zheng tidak bisa memahami hal itu, dia merasa tidak ada yang perlu ditutupi lagi.     

"Aku juga tidak tahu." Lu Qilin bicara dengan terus terang, "Tapi karena mami memilih untuk menutupi semua ini, maka pasti mami memiliki alasannya sendiri. Walaupun aku juga tidak tahu apa alasannya yang sebenarnya, tapi aku rasa mungkin ini ada hubungannya dengan pria tua itu."     

Berita yang dibawa oleh Lu Jiu kepada Lu Yuchen dan Lu Qilin sama. Lu Jiu 'membuat' Yue Zheng dan Yue Tiantian menjadi anak Han Cangyan. Jadi Lu Qilin yakin jika memang ingin menjelaskannya, maka sejak awal Yue Xinluo pasti sudah melakukan hal itu. Namun karena Yue Xinluo tidak melakukannya, maka dia yakin ibunya itu memiliki tujuannya tersendiri.     

"Ha? Pria tua itu?" Yue Zheng tiba-tiba saja memiliki firasat yang aneh. Jangan bilang kalau pria tua yang dia maksud itu… papi? Hm, papiku dan Dudu memangnya sangat tua? Batinnya.      

Saat ini, tiba-tiba suara Lu Jiu terdengar dari luar pintu. Suaranya terdengar sangat panik dan terburu-buru, "Tuan Kecil, gawat…! Tuan Muda Han dan Komandan Shen Yi ada di bawah. Anak buah kita sedang menahan mereka, Lu Qi sudah pergi memberi tahu hal ini kepada Tuan Muda Lu, menurut Anda apa yang harus kita lakukan?"     

Saat mendengar nama Han Cangyan dan Shen Yi, Lu Qilin dan Yue Zheng saling bertukar pandang. Kedua mata mereka yang mirip, namun memiliki warna mata yang berbeda itu sama-sama menunjukkan sebuah kebingungan. Kalau dia datang dan membuat pria tua itu salah paham, maka bisa terjadi hal yang besar! Batin Lu Qilin.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.