Waktu Bersamamu

Mendapatkan Kehangatan dari Adik Laki-laki dan Adik Perempuan (2)



Mendapatkan Kehangatan dari Adik Laki-laki dan Adik Perempuan (2)

0"Kak Youyou tidak punya mami, Dudu dan An'an tidak punya papi, kalau kita bersama, maka kita bisa memiliki papi dan mami. Kak Youyou, itu hal yang bagus, kan?" Yue Tiantian mengangkat kepalanya dan melihat ke arah Lu Qilin.     

Lu Qilin dapat melihat mata yang sangat mirip dengan milik Yue Xinluo itu berbinar dan penuh dengan perasaan suka yang tulus. Perlahan sorot dingin di mata hitamnya pun berkurang. Saat dia masih merasa ragu-ragu, Yue Zheng memegang tangan kirinya.     

"Hm… itu…" Yue Zheng menundukkan kepalanya dan sengaja tidak mau melihat Lu Qilin, hanya saja telinganya yang merah itu sudah cukup menunjukkan bahwa dia merasa malu. "Aku… aku sama dengan Dudu, aku juga menyambutmu, hm… untuk menjadi keluarga."     

"Emm, Emm.. An'an benar. Kak Youyou… kami menyambutmu untuk menjadi keluarga!" Yue Tiantian yang sangat menyukai Lu Qilin itu membuka kedua tangan kecilnya dan memeluk pinggangnya. Yue Zheng sendiri masih tetap menundukkan kepalanya, dia terus memegang tangan kiri Lu Qilin dan tidak mau melepaskannya.     

Selain di depan Yue Xinluo, Lu Qilin adalah anak yang dingin. Namun saat ini, tiba-tiba dia merasa seperti ingin menangis. Menyebalkan, ada yang masuk ke mataku dan mataku jadi berair, gumamnya dalam hati.     

Saat ini, perasaan Lu Qilin yang kosong seketika berubah menjadi sangat penuh. Dia merasakan kehangatan itu, lalu akhirnya dia menemukan kembali suaranya dan berkata, "Baiklah, aku temani kalian mencari mami…"     

Kemudian Lu Qilin menemani Yue Zheng dan Yue Tiantian mencari Yue Xinluo menjadi 'maminya'. Lu Qilin berjalan di tengah dengan menggandeng Yue Zheng dan Yue Tiantian di sisi kanan dan kirinya. Saat tiba di lantai paling atas, tidak ada yang berani menghentikan mereka karena keberadaan dirinya.     

Meng Ze hanya tertegun melihat ketiga orang itu. Kenapa Tuan Kecil bisa bersama dengan dua anak ini? Mereka berdua memiliki mata berwarna biru, sudah jelas itu adalah anak Nyonya Muda dengan pria lain saat ada di luar negeri, pikirnya.     

Meng Ze dan Lu Qi selalu berpikir bahwa Lu Qilin pasti akan menolak keberadaan dua anak itu. Tapi mereka tidak menyangka bahwa Lu Qilin yang tidak suka berhubungan dengan orang lain malah menggandeng tangan kedua anak itu.     

"Meng Ze, aku mau masuk…" Lu Qilin mengatakan itu tanpa mengangkat kepalanya.     

"Tunggu sebentar Tuan Kecil, Nyonya Muda sepertinya masih tidur, saya akan meminta orang masuk untuk melihat keadaan di dalam," tutur Meng Ze. Dia tidak tahu keadaan di dalam sana, jadi dia khawatir jika membiarkan Lu Qilin masuk ke dalam, maka bisa melihat hal yang tidak seharusnya dilihat oleh anak kecil. Dia pun memanggil seorang pelayan wanita. Dan setelah beberapa saat, kemudian pelayan itu berjalan keluar dengan wajah malu.     

"Tuan Kecil, kalian bisa masuk ke dalam…" ucap pelayan itu. Dia tadi masuk dan membangunkan Yue Xinluo. Saat melihat keadaan Yue Xinluo, dia sudah bisa membayangkan apa yang terjadi. Hal itu pun membuat dirinya yang masih muda langsung merasa malu.     

Pintu kamar tidur itu dibuka dan mereka bertiga berjalan masuk dengan saling bergandengan tangan.     

"Mami!" Saat melihat Yue Xinluo, Yue Tiantian langsung melepaskan tangan Lu Qilin dan dia berlari dengan cepat ke arah ibunya seperti seekor kelinci kecil.     

Yue Xinluo sedang menggunakan pakaian tidur dan duduk di tepi ranjang. Yue Tiantian yang berlari dengan cepat itu langusng memeluk Yue Xinluo. Setelah itu, Yue Zheng juga melepaskan tangan kiri Lu Qilin dan langsung naik ke atas ranjang, dia menggeser paksa tubuh berisi Yue Tiantian dan memeluk sisi lain Yue Xinluo.     

"Mami, aku sangat merindukan mami. Aku sudah tidak bertemu dengan mami untuk waktu yang sangat lama… Aku tidak peduli, malam ini mami harus tidur denganku."     

"An'an jelek, mami akan menemani Dudu tidur!"     

"Tidak bisa, mami adalah punyaku, jadi harus tidur denganku!"     

Yue Zheng dan Yue Tiantian terus bertengkar memperebutkan Yue Xinluo, sama seperti saat mereka ada di Eropa. Bagaimanapun juga, mereka adalah anak kecil, jadi saat mereka melihat Yue Xinluo, mereka merasa terlalu antusias dan akhirnya melupakan keberadaan Lu Qilin. Sementara itu, Lu Qilin hanya berdiri seorang diri di depan pintu dan melihat tiga orang yang berpelukan, dia seketika tidak tahu apa dia harus terus berjalan masuk atau harus berbalik badan dan berjalan pergi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.