Waktu Bersamamu

Bersyukur Memiliki Tiga Anak yang Menggemaskan



Bersyukur Memiliki Tiga Anak yang Menggemaskan

0Yue Zheng tahu dengan jelas walaupun kelak dia akan 'berebut kasih sayang' dengan Lu Qilin dan saat itu terjadi dia tidak akan mengalah, namun untuk sekarang dia rela membiarkan Lu Qilin dan Yue Xinluo untuk memiliki waktu berdua.      

"Dudu bodoh, untuk apa kamu merasa sedih tanpa alasan?" tanya Yue Zheng.     

Yue Tiantian memiringkan kepalanya dan berpikir, setelah itu dengan suara menggemaskan dia berkata, "Tidak tahu, hanya saja saat melihat Kak Youyou, aku merasa sangat sedih."     

"Kak Youyou tidak memiliki mami, Dudu ingin membagi mami dengannya. Apa An'an akan marah?" Yue Tiantian menunjuk ke arah dadanya sendiri.     

Saat melihat Yue Xinluo dan Lu Qilin berpelukan, Yue Tiantian sama sekali tidak merasa cemburu. Padahal saat dia melihat Yue Xinluo memeluk Yue Zheng, dia pasti akan marah dan berusaha merebut ibunya kembali. Namun saat dia melihat Lu Qilin berpelukan dengan Yue Xinluo, dia sama sekali tidak merasakan hal itu, dia bahkan tidak merasa kesal sedikit pun.     

Yue Zheng yang mendengar itu mengusap kepala Yue Tiantian dengan lembut, hal yang sangat jarang dilakukannya. Dia berkata, "Dudu bodoh, sekarang kamu sudah menjadi pintar ya…"     

Bagaimanapun juga dia adalah kakak kami, walaupun aku tidak memberi tahu si gendut ini, dia ternyata bisa merasakannya, batin Yue Zheng.     

"Hm? An'an, aku sudah melakukan hal baik apa sampai kamu memujiku? Ah… Tidak bisa, aku merasa sangat senang, aku akan pergi mengatakannya kepada mami!" Yue Tiantian yang merasa senang langsung hendak berlari ke arah Yue Xinluo. Namun Yue Zheng dengan tepat waktu menarik tangannya dan memeluknya dengan erat.     

"Jangan sekarang, tunggu… tunggu sebentar lagi," kata Yue Zheng. Dasar Dudu bodoh, baru saja aku memujinya, tapi dalam sekejap dia kembali menjadi bodoh, katanya lagi dalam hati.     

"Hm… Tapi Dudu mau berbagi kebahagiaan ini dengan mami dan Kak Youyou juga!"     

"Diam, biarkan mereka berpelukan dulu… Kamu tenang saja, nanti mami pasti akan membawa Kak Youyou ke sini, pasti ada hal yang ingin mami katakan kepada kita."     

Yue Zheng tidak tahu apa yang terjadi di masa lalu dan dia juga tidak tahu kenapa Yue Xinluo menutupi kebenaran dari mereka semua. Namun karena saat ini Yue Xinluo sudah memutuskan untuk mengakui identitasnya di depan Lu Qilin, jadi dia percaya bahwa ibunya itu akan segera menceritakan sesuatu kepada mereka bertiga.     

30 menit kemudian…     

Akhirnya Yue Xinluo berhenti menangis. Dia diam-diam mengusap air matanya, lalu mengangkat wajah kecil Lu Qilin yang tampan itu dan berkata, "Hm… Youyou menangis hingga menjadi seperti anak bayi, ayo mami cuci wajahmu."     

"Emm…" Lu Qilin menganggukkan kepalanya dan bersandar di pundak Yue Xinluo. Dia tidak berani melihat ke samping karena dia baru saja menangis, dari kecil hingga detik ini, dia hampir tidak pernah menangis seperti sekarang.     

Yue Xinluo tertawa kecil, lalu menggendong Lu Qilin dan membawanya ke kamar mandi. Saat berjalan menuju kamar mandi, mereka melewati ranjang. Yue Xinluo dapat melihat Yue Zheng dan Yue Tiantian duduk manis di atas sana sambil terus melihat ke arahnya. Ketika dia melihat hal itu, dia langsung tahu bahwa kedua anaknya juga sangat ingin dipeluk olehnya, namun mereka berdua malah dengan sabar duduk di atas ranjang dan sama sekali tidak bergerak.     

"Mami bawa kakak mencuci wajah dulu sebentar, kalian tunggu mami keluar dengan baik di sini ya, nanti mami akan menjelaskan semuanya kepada kalian." Yue Xinluo melihat ke arah kedua anaknya itu dengan sorot mata yang menenangkan. Aku tidak bisa menghindar lagi. Sikapku yang menghindar selama ini sudah melukai anakku, jadi mulai saat ini aku tidak akan menghindar lagi. Aku juga tidak akan berbohong kepada mereka lagi, gumamnya dalam hati.     

Lu Qilin saat ini juga melihat ke arah kedua adik-adiknya itu. Dia seketika menyesal karena tadi sudah menangis di depan mereka. Dia pun berpura-pura untuk bersikap tenang, walaupun wajahnya masih basah karena air matanya, tapi dia tetap tidak melupakan harga dirinya sebagai seorang kakak.     

Yue Zheng yang melihat sikap Lu Qilin itu tidak bisa berkata apa pun, sementara Yue Tiantian malah melihat ke arah Lu Qilin dengan mata berbinar. Wah… mata hitam Kak Youyou sama seperti batu permata, sangat indah. Walaupun matanya basah karena air mata, tapi tetap saja terlihat sangat indah, seperti mata mami. Dudu merasa iri, sangat iri… Pikirnya.     

Yue Xinluo tentu saja tidak melewati perubahan raut wajah ketiga anaknya itu. Dia tidak menyangka bahwa ketiga anaknya jauh lebih rukun dari yang dipikirkannya dan itu membuatnya merasa tenang. Aku benar-benar berharap setelah memberi tahu bahwa mereka adalah saudara kandung, mereka bisa seperti saudara kandung yang sesungguhnya, tumbuh bersama dengan bahagia selamanya, batinnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.