Waktu Bersamamu

Adik Perempuan Merasa Sedih untuk Kakaknya



Adik Perempuan Merasa Sedih untuk Kakaknya

2"Mami, apa itu identitas?" Yue Tiantian memeluk tangan Yue Xinluo dan bertanya dengan kebingungan. Dia berusaha keras untuk memahami semua itu, namun kedua kakak laki-lakinya malah terlihat memahami semua perkataan ibu mereka.     

Yue Xinluo tertawa kecil, lalu memeluk Yue Tiantian dan membuatnya bersandar ke tubuhnya bersama dengan Lu Qilin. Dia lalu mulai bercerita, "Hm… Identitas itu adalah asal-usul orang itu sebenarnya. Sedangkan mami memiliki identitas yang sangat rumit karena mami pernah berganti keluarga dan marga berkali-kali. Sebenarnya, dulu nama mami bukan Yue Xinluo, pertama kali nama mami adalah Tang Xinluo, kemudian anggota Keluarga Gu datang…"     

Yue Xinluo secara perlahan menceritakan masa lalunya kepada anak-anaknya itu. Dia menceritakan bagaimana dirinya dari 'Tang Xinluo' berubah menjadi 'Gu Rourou'. Kemudian dari 'Gu Rourou' berubah lagi menjadi 'Yue Xinluo'.     

"Jadi identitas mami yang sebenarnya adalah anak dari Keluarga Yue atau dikenal juga dengan nama Keluarga Reddington. Sedangkan kakek dan nenek kalian adalah Duke dan Duchess dari Keluarga Reddington. Selain itu, kalian juga memiliki seorang paman kandung, namanya Yue Ke," tutur Yue Xinluo. Yue Zheng dan Yue Tiantian memang mengetahui semua itu, tapi Lu Qilin tidak terlalu memahaminya. Oleh karena itu, Yue Xinluo kembali menceritakan semuanya dari awal hingga akhir.     

"Oh ya, selain paman kalian satu itu, ada juga Gu Zonghan, yang berasal dari Keluarga Gu, yang juga adalah paman kalian. Walaupun di antara kita tidak memiliki hubungan darah, tapi di dalam hati mami, dia sama seperti kakak kandung mami. Kelak saat bertemu dengannya, kalian harus bersikap hormat, mengerti? Sedangkan untuk Keluarga Gu yang lain, kalian hanya perlu menjaga jarak dengan mereka dan tidak perlu menghiraukan mereka."     

"Mami, lalu bagaimana dengan Keluarga Tang?" tanya Lu Qilin. Dia paling sering berhubungan dengan Keluarga Tang, jadi sudah pasti dia memperhatikan hal itu.     

"Keluarga Tang… yang terpenting dari Keluarga Tang adalah menjaga bisnisnya karena itu adalah hasil kerja keras kedua orang tua angkat mami. Sedangkan anggota Keluarga Tang yang lain, An'an dan Dudu tidak mengenalnya, tapi Youyou, kamu pasti pernah bertemu dengan mereka. Kalian tidak perlu menghiraukan mereka semua karena bagi mami, mereka hanyalah orang asing," kata Yue Xinluo. Dia yakin bahwa wanita seperti Tang Mi yang bahkan berani menyakiti ibunya sendiri itu akan mendapatkan karmanya. Sedangkan Keluarga Tang yang lain tidak lebih dari sekedar sekelompok serangga yang selalu menempel kepada sesuatu yang menguntungkan mereka.     

"Youyou tenang saja, untuk masalah Keluarga Tang, kita hanya perlu mengurus Tang Group agar kakek dan nenekmu dari Keluarga Tang bisa beristirahat dengan tenang. Sedangkan Keluarga Gu, kita tidak akan memiliki kesempatan untuk bertemu dengan mereka. Lalu untuk kakek dan nenek, serta pamanmu, mami akan bicara dengan mereka. Saat mereka tahu kalau kita sudah bertemu, maka mereka pasti akan sangat senang, mereka sudah lama sekali ingin bertemu denganmu."     

Yue Xinluo memeluk Lu Qilin dengan semakin erat. Sejak Lu Qilin berusia enam bulan dia sudah pergi. Lu Qilin bukan hanya tidak mendapatkan kasih sayang dari sosok seorang ibu, tapi juga tidak mendapatkan kasih sayang dari kakek, nenek serta pamannya. Kasih sayang keluarga yang di dapatkan oleh Lu Qilin selama ini tidak lengkap. Dibandingkan dengan Yue Zheng dan Yue Tiantian, Lu Qilin kehilangan lebih banyak hal.     

"Kak Youyou, kakak tenang saja. Kakek dan nenek adalah orang terbaik, mereka pasti akan sangat, sangat menyayangi kakak." Yue Tiantian merasa sedih untuk Lu Qilin karena itu dia mengatakannya. Dia juga menyandarkan kepalanya di pundak Lu Qilin. Dia tahu sejak kecil hingga saat ini dia mendapatkan begitu banyak kasih sayang. Walaupun dia tidak memiliki sosok seorang ayah, sehingga selalu merasa iri kepada teman-temannya dan merasa dirinya sendiri malang, tapi setelah melihat Lu Qilin, dia baru tahu bahwa dirinya begitu beruntung. Pasalnya, walaupun memiliki ayah, tapi Lu Qilih tidak memiliki ibu, bahkan kake, nenek ataupun paman. Jadi dia merasa bahwa rasa kesepiannya yang sedikit itu sama sekali bukan apa-apa.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.