Waktu Bersamamu

Apa?! Mereka Datang?!



Apa?! Mereka Datang?!

1Walaupun masih kecil, tapi Yue Tiantian sangat pengertian. Saat ini, dia memeluk Lu Qilin dan tidak mau melepaskannya. Wajahnya yang bulat itu terus menggosok tubuh Lu Qilin untuk menghiburnya.     

Saat melihat itu, perasaan Yue Xinluo menjadi hangat. Dia awalnya merasa khawatir bahwa kedua anak kembarnya itu akan cemburu saat melihat sikapnya yang baik kepada Lu Qilin. Pasalnya, selama mereka di Eropa, kedua anaknya itu tidak ada yang mau mengalah. Namun sekarang Yue Tiantian bukan hanya tidak cemburu, bahkan berusaha menghibur Lu Qilin. Sedangkan Yue Zheng hanya diam dan tidak mengatakan perkataan yang tajam seperti biasanya. Yue Xinluo yang melihat ketiga anak-anaknya yang menggemaskan seperti ini merasa sangat bahagia hingga dia berpikir ini semua seperti ilusi.     

Setelah menceritakan semuanya, Yue Xinluo pun memeluk ketiga anaknya itu. Dia kemudian menceritakan hal menarik yang terjadi saat dia masih kecil. Dia hanya merasakan hatinya begitu tenang dan dirinya sangat beruntung saat ini. Jika pada akhirnya dia akan mendapatkan semua kebahagiaan ini, maka dia dengan rela menerima semua rasa sakit dan kepahitan yang dirasakannya sebelumnya itu.     

Lu Qilin tentu saja saat ini kembali berubah menjadi tenang, sebagai seorang anak pertama dia merasa bahwa dia harus mengingatkan satu hal kepada Yue Xinluo. Jadi dia menarik ujung pakaian Yue Xinluo dan berkata dengan suara lembut, "Mami, ada hal yang aku lupa katakan kepada mami. Senior Han dan Direktur Shen, mereka semua ada di bawah…"     

"Senior Han, Direktur Shen?" Yue Xinluo untuk sesaat merasa kebingungan.     

Lu Qilin kemudian baru ingat bahwa itu adalah panggilan yang digunakannya saat di sekolah, jadi dia mengubahnya, "Maksudku Han Cangyan dan Shen Yi…"     

"Apa…? Han Cangyan dan Shen Yi datang?! Bagaimana mereka bisa…" Yue Xinluo merasa begitu terkejut hingga dia tidak bisa tetap duduk. Namun saat dia hendak berdiri, tubuhnya ditahan oleh ketiga anaknya itu. Dia khawatir, jika dia tidak bertindak, akan terjadi sesuatu di bawah sana. Kenapa Han Cangyan dan Shen Yi bisa datang ke sini? Kenapa tidak ada yang meneleponku? Pikirnya.      

Yue Xinluo pun mengingat perjanjiannya dengan Han Cangyan. Tunggu… Lu Yuchen belum percaya dengan perkataanku. Kalau Han Cangyan menjalankan rencana dan membuat Lu Yuchen salah paham dengan identitas An'an dan Dudu bagaimana?! Lalu untuk apa juga Shen Yi datang ke sini?! Walaupun dia khawatir kepadaku, bukannya aku sudah mengatakan kepadanya kalau aku tidak mau dia melakukan apa pun?! Gumamnya dalam hati.     

Yue Xinluo merasa panik hingga dia merasa kepalanya akan pecah, namun ketiga anak-anaknya masih ada di sana, jadi dia tahu dirinya tidak bisa kehilangan kendalinya.     

"Mami tidak perlu khawatir, pria tua itu tidak membawa pistol, jadi tidak akan membunuh siapa pun," ucap Lu Qilin tiba-tiba.     

Tidak membawa pistol? Tidak akan membunuh siapa pun?! Batin Yue Xinluo dengan panik.     

Perkataan Lu Qilin itu bukannya menenangkan Yue Xinluo, tapi malah membuatnya merasa semakin takut. Selain itu, dia tidak mengerti kenapa Lu Qilin yang masih kecil bisa mengatakan hal seperti itu dengan raut wajah yang tidak berubah. Bagaimana biasanya Lu Yuchen mendidik Youyou, bagaimana bisa Youyou bersikap seperti ini?! Batinnya lagi.     

"Masalah Han Cangyan adalah kesalahpahaman. Youyou, An'an, dan Dudu, kalian lepaskan mami dulu, mami harus turun mencari papi kalian."     

"Papi?!" Mata Yue Tiantian tiba-tiba berbinar. "Papi ada di bawah? Mami, Dudu juga mau ikut ke bawah, aku mau bertemu dengan papi! Oh ya, siapa papiku? Apa aku pernah melihatnya?"     

Yue Tiantian yang polos itu hingga saat ini masih belum memahami hubungan rumit para orang dewasa. Dia hanya tahu bahwa Lu Qilin adalah kakak kandungnya, tapi dia sama sekali tidak sadar bahwa itu berarti Lu Yuchen, ayah Lu Qilin, tentu saja adalah ayah kandungnya.     

"Dudu bodoh, papi yang mami maksud itu adalah Paman Lu yang kamu idolakan itu. Paman Lu adalah papi Youyou, jadi menurutmu apa hubungannya dengan kita?" Yue Zheng tidak bisa menahan diri lagi dan akhirnya memberikan petunjuk kepada Yue Tiantian.     

Sedangkan Yue Tiantian malah tertegun dan tidak berani memercayai hal itu. Tapi setelah itu, tiba-tiba dia berteriak dengan sangat antusias, "Papi… papi! Paman Lu adalah papi Dudu. Itu hebat sekali! Aku juga punya papi!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.