Waktu Bersamamu

Lu Yuchen Ingin Membunuh Han Cangyan



Lu Yuchen Ingin Membunuh Han Cangyan

0Yue Tiantian yang merasa sangat antusias itu langsung melepaskan diri dari tangan Yue Xinluo. Bahkan kedua kakaknya tertabrak olehnya karena dia begitu antusias.     

Namun tiba-tiba, Yue Zheng memeluk Yue Tiantian dan menekannya ke atas ranjang. Dia pun berkata, "Anak cengeng, siapa bilang dia adalah papi kita? Aku belum mengakuinya, jadi kamu juga tidak boleh mengakuinya!"     

Kalau dia mau menjadi papi kami, maka dia harus mendapatkan pengakuan dariku terlebih dahulu. Tiba-tiba saja muncul pria tua yang mau menjadi papi kami, enak saja, batin Yue Zheng.     

"Ah! An'a jelek, lepaskan aku!"     

"Tidak! Mengakuinya sebagai papi adalah masalah kita berdua, aku belum setuju, jadi kamu juga tidak boleh setuju!"     

Yue Tiantian yang ditahan oleh Yue Zheng di atas ranjang itu terjebak di antara ranjang yang empuk dan tubuh kakaknya. Dia memberontak sekuat tenaga, namun tetap tidak bisa bangkit berdiri.     

"An'an nakal, cepat lepaskan aku, aku mau berdiri…" Sebelum Yue Tiantian selesai bicara, tiba-tiba dia merasakan tubuhnya terasa ringan. Dia mengangkat kepalanya dan sadar ternyata Lu Qilin sudah menarik Yue Zheng.     

"Jangan menjadi berandalan, jangan menindas adik perempuan kita…" ucap Lu Qilin dengan wajah datar kepada Yue Zheng.     

"Aku… dia…" Yue Zheng berkata dengan terbata-bata. Aku tidak menindas Dudu, aku hanya sedang 'berdiskusi' dengannya! Katanya dalam hati.     

Tapi di mata Lu Qilin tentu saja tidak seperti yang dipikirkan oleh Yue Zheng. Lu Qilin menghilangkan sikap lembut yang ditunjukkannya kepada Yue Xinluo, lalu dengan wajah dingin berkata kepada Yue Zheng, "Kamu adalah seorang kakak untuknya, jadi bersikaplah sebagai seorang kakak."     

Setelah itu, raut wajah Lu Qilin berubah, dia melihat ke arah Yue Tiantian yang ada di atas ranjang dan memeluknya, "Dudu jangan takut, kakak tidak akan membiarkan An'an bersikap sesuka hatinya."     

Ah! Aku merasa sangat terharu! Aku tidak menyangka suatu hari ada orang yang bisa menang melawan An'an, pikir Yue Tiantian yang menyandarkan kepalanya ke tubuh Lu Qilin dan memeluk pinggangnya.     

Ah! Ternyata seperti ini rasanya memiliki seorang kakak, ini sangat hebat! Aku sangat senang! Gumam Yue Tiantian dalam hati.     

Saat ketiga anaknya sibuk sendiri, Yue Xinluo sudah berjalan ke samping dan mengambil ponselnya. Dia kemudian menghubungi Lu Yuchen.     

Di saat yang sama, di ruang tamu bawah…      

Wajah Lu Yuchen sudah memar, dia melihat wajah Han Cangyan dengan sorot mata yang dingin dan muram. Sedangkan raut wajah Han Cangyan juga tidak terlihat lebih baik, wajahnya juga penuh dengan memar. Saat ini, dia sama seperti Lu Yuchen, raut wajah mereka begitu muram sangat dingin. Setelah ketiga anak itu pergi, Lu Yuchen dan Han Cangyan langsung berkelahi.     

Han Cangyan adalah legenda di Akademi Militer Imperial, sehingga dalam hal berkelahi, dia yakin kemampuannya berada di atas Lu Yuchen. Tapi ketika mereka memulainya, dia baru sadar bahwa dirinya sudah meremehkan musuhnya. Kemampuan Lu Yuchen memang ada di bawahnya dan juga tidak memiliki pengalaman sebanyak dirinya, tapi setiap serangan dari pria itu benar-benar sangat mematikan dan sama sekali tidak ada belas kasihan atau keraguan di dalamnya. Sorot mata Lu Yuchen yang penuh dengan keinginan membunuh itu benar-benar di luar dugaannya. Dirinya dan Shen Yi adalah tentara, sehingga saat ini mereka dapat merasakan keinginan membunuh dari tubuh Lu Yuchen. Namun berkat pengalamannya yang begitu banyak, serta sikap Shen Yi yang dengan cepat memisahkan mereka… Jika tidak, maka saat keinginan membunuh Lu Yuchen memuncak, tidak akan ada yang tahu apa yang bisa terjadi.     

"Tuan Muda Lu, ini adalah Tuan Muda Han, Anda… tenangkan diri Anda!" Lu Qi da Lu Jiu merasa sangat ketakutan dan menahan Lu Yuchen. Jika Lu Yuchen hanya berkelahi untuk melampiaskan amarahnya, maka mereka tidak akan melerai. Namun mereka juga dapat merasakan bahwa Lu Yuchen tadi benar-benar sudah menggila dan ingin membunuh Han Cangyan.     

"Lepaskan aku!" Lu Yuchen berteriak dengan suara dingin. "Kalau tidak, maka aku akan menghancurkan kalian bersama dengan Han Cangyan!"     

Lu Qi tidak mengatakan apa pun dan tetap menahan tubuh Lu Yuchen. Sedangkan tangan Lu Jiu yang ketakutan itu sudah gemetar. Saat mendengar perkataan itu, dia tahu bahwa Lu Yuchen bukan hanya sekedar menakuti mereka. Tapi sama seperti Lu Qi, dia tidak berani melepaskan tangannya dari tubuh bosnya itu.     

Di sisi lain, Shen Yi menarik Han Cangyan dan dengan suara pelan berkata, "Kamu sudah gila ya?! Di depan Lu Yuchen, bagaimana kamu bisa mengatakan kamu papi An'an dan Dudu, kamu bahkan mengatakan kamu tunangan Xinluo?!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.