Waktu Bersamamu

Pria yang Kehilangan Akal Sehat



Pria yang Kehilangan Akal Sehat

0"Han Cangyan, Xinluo adalah keponakanku, sikapmu ini sudah merusak nama baiknya!" ucap Shen Yi.     

Han Cangyan mengusap darah di ujung bibirnya dan sama sekali tidak melihat ke arah Shen Yi. Bola matanya yang berwarna biru tua itu malah melihat ke arah Lu Yuchen dengan sorot mata tertarik, hal yang sangat jarang terlihat dari matanya. Lu Yuchen yang berdaarah dingin dan kejam itu membuatnya merasa bahwa dia akhirnya memiliki lawan. Dia berpikir bahwa Lu Yuchen adalah pria bermartabat dari Keluarga Lu yang sangat menjaga citranya. Namun pukulan tadi malah membuatnya menjadi tertarik dengan Lu Yuchen. Walaupun Lu Yuchen adalah kepala keluarganya dan sejak kecil sudah ditetapkan sebagai penerus keluarga, meskipun dia memiliki sisi gelapnya, tapi dia juga tidak seharusnya melihat ke arah orang lain dengan sorot mata berdarah dingin seperti itu. Sebenarnya apa yang sudah dia alami hingga bisa memiliki sorot mata yang begitu kejam? Batinnya.     

Han Cangyan tidak bisa memungkiri bahwa rasa ketertarikannya kepada Lu Yuchen saat ini jauh lebih besar daripada yang diperkirakannya. Jika bukan karena dia memiliki perjanjian dengan Yue Xinluo, maka mungkin saat ini dia tidak akan tahan untuk memberi tahu Lu Yuchen kebenarannya.     

"Komandan Shen tenang saja, aku bukan membuat masalah, semua perkataanku sudah disetujui oleh Nona Yue." Saat mengatakan itu kepada Shen Yi, mata Han Cangyan yang berwarna biru gelap itu tetap melihat ke arah Lu Yuchen dengan sorot yang dingin. Dia benar-benar sudah tertarik oleh Lu Yuchen dan membuatnya tidak bisa memalingkan pandangannya.     

"Persetujuan Xinluo?" Raut wajah Shen Yi seketika berubah. Untuk apa anak itu melakukan semua ini? Kenapa dia sengaja membuat Lu Yuchen salah paham? Pikirnya. Dia selalu memiliki perasaan bersalah terhadap Yue Xinluo dan Lu Yuchen. Harapan terbesarnya adalah agar Yue Xinluo dan Lu Yuchen bisa berbaikan dan kembali bersama menjadi sebuah keluarga. Namun Shen Yi tentu saja tidak mengetahui tentang dua kepribadian Lu Yuchen, jadi saat mendengar perkataan Han Cangyan itu, dia hanya berpikir bahwa keponakan perempuannya sedang membuat masalah dan melantur.     

"Tidak bisa! Kamu harus menjelaskan masalah ini dengan jelas kepada Lu Yuchen. Tidak… aku saja, kamu sekarang pergi dulu…" tutur Shen Yi. Bagaimanapun juga, dia adalah seorang senior dan pernah menjadi guru Han Cangyan, jadi tentu saja dia berpikir bahwa perkataannya akan didengar.     

Tapi Shen Yi tidak menyangka bahwa setelah mendengar itu, tanpa berpikir Han Cangyan langsung menolaknya dengan dingin.     

"Maaf Komandan Shen, hal lain bisa dibicarakan, tapi masalah ini tidak bisa," balas Han Cangyan. Aku masih memerlukan bantuan Xinluo untuk mendapatkan kembali wanitaku. Selain itu, aku sekarang sudah memiliki perasaan tertarik yang besar kepada Lu Yuchen, aku sangat ingin melihat seberapa besar kekuatannya setelah dia benar-benar kehilangan akal sehatnya, pikirnya.     

Lu Qi dan Lu Jiu masih berusaha keras untuk menahan Lu Yuchen, namun mereka terjatuh karena dorongannya. Mata Lu Yuchen sudah merah dan dia langsung berjalan ke arah Han Cangyan. Saat itu, Lu Jiu baru sadar bahwa layar ponsel Lu Yuchen yang ada di sampingnya menyala.     

"Tuan Muda Lu, itu telepon dari Nyonya Muda!" Lu Jiu mengambil ponsel Lu Yuchen dan mengejarnya. "Tuan Muda Lu, ini telepon dari Nyonya Muda… Nyonya Muda mencari Anda."     

Mata Lu Yuchen saat ini terlihat merah dan terlihat jelas dia sudah kehilangan akal sehatnya. Dia terus melihat ke arah Han Cangyan dengan sorot mata yang begitu muram, seolah tidak ada orang lain yang bisa dia lihat. Lu Jiu sendiri juga tidak tahu apa saat ini menggunakan Yue Xinluo masih ada gunanya atau tidak, namun dia tidak berani menunda waktu lagi dan langsung berdiri di depan Lu Yuchen dengan kedua tangan yang terbuka untuk menghalanginya.     

"Tuan Muda Lu, ada telepon! Dari Nyonya Muda!" Lu Jiu menunjukkan layar ponsel itu ke depan wajah Lu Yuchen, sedangkan dia memejamkan matanya karena dia tidak berani melihat wajah bosnya itu. Dia tahu, jika Lu Yuchen marah karena dia menghalangi jalan, lalu memukulnya, maka dia tidak memiliki pilihan lain selain menerima semua itu.      

Namun ternyata apa yang dipikirkan oleh Lu Jiu sama sekali tidak terjadi. Saat mendengar kata 'Nyonya Muda', dia terlihat jelas langsung menahan dirinya. Dan saat dia melihat nama 'Luoluo' di layar ponselnya itu, gerakannya tanpa sadar langsung berhenti saat itu juga.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.