Waktu Bersamamu

Menangkap Perzinahan



Menangkap Perzinahan

0  Sore hari, di dalam sebuah kamar mewah. Tiba-tiba terdengar suara teriakan bercampur desahan dari seorang wanita yang menusuk telinga sehingga membuat Tang Xinluo merasa jijik.    

  ***    

  Hari ini, mengetahui Lu Qinghao akan kembali ke Kota A, Tang Xinluo sengaja berdandan habis-habisan agar terlihat cantik. Setelah itu, dia kembali ke rumah baru mereka berdua dari rumah besar keluarga Lu. Namun, tidak di sangka, ketika masuk ke dalam rumah, dia menyaksikan pemandangan yang tidak diinginkannya.    

  Suami yang baru menikahinya setengah tahun yang lalu, ternyata tidur bersama perempuan lain di atas ranjang mereka. Ranjang itu bahkan belum pernah mereka tiduri berdua. Lu Qinghao, bagaimana mungkin dia melakukan hal seperti ini, batin Tang Xinluo.    

  Walaupun hatinya mengutuk Lu Qinghao, tetapi Tang Xinluo tidak langsung masuk untuk menangkap pasangan zina tersebut. Dia masih merasa bersalah kepada suaminya itu, meskipun pada awalnya perasaannya terhadapnya tidak murni, tetapi tidak dapat disangkal, setelah menikah dia mulai menyukainya.    

  Ayah Tang Xinluo sudah meninggal, tidak lama setelah itu, ibunya pun meninggal. Dia mengira pria yang ada di dalam kamar tersebut adalah orang yang akan menjadi sandarannya seumur hidup, tetapi siapa sangka…    

  Air mata Tang Xinluo pun terus mengalir dan tidak dapat dibendung. Hal itu juga membuat sepasang tangannya gemetaran.    

  "Siapa?" Terdengar suara Lu Qinghao dari dalam kamar.    

  Tangan Tang Xinluo tidak sengaja menyentuh gagang pintu yang terbuat dari besi, hingga mengeluarkan suara yang sangat kecil. Meski begitu, Lu Qinghao rupanya menyadari hal tersebut.. Entah kenapa, dia yang seharusnya masuk untuk menangkap basah pasangan zinah tersebut, justru memilih untuk berlari keluar dari apartemen.    

  Suara langkah kaki dari luar membuat Lu Qinghao langsung menjadi waspada.    

  "Qinhao, mungkinkah di luar adalah…" Karena apa yang sedang mereka lakukan saat ini terhenti, wanita yang berada di atas ranjang tersebut merasa kesal dan memukul bahu lebar Lu Qinghao. Lalu, dengan genit dia membelai tangan pria tersebut.    

  "Kecil sekali nyalinya, pasti dia adalah wanita itu..." Lu Qinghao lalu berkata dengan nada menghina dan rasa benci yang mendalam terhadap Tang Xinluo.    

  Lu Qinghao memiliki wajah tampan dan tajam, senyumannya juga dapat membuat semua orang terpesona, tetapi ketika marah, matanya yang dingin dapat membuat orang bersembunyi karena ketakutan.    

  Wanita yang sedang bersamanya saat ini sangat terpesona dengan pria seperti dirinya. Dia berpikir bahwa pria yang begitu sempurna kenapa harus dimiliki oleh Tang Xinluo. Apa pun yang dia miliki sekarang lebih baik daripada yang milik Tang Xinluo si wanita bodoh itu. Bahkan Lu Qinghao pun akan direbut olehnya dari tangan wanita tersebut.    

  "Bagaimana? Tadi dia telah melihat kita berdua bersama, kalau karena hal ini dia mengancammu, maka kamu…"    

  "Bagus kalau dia melihatnya, kepulanganku kali ini justru merupakan alasan untuk mencampakannya. Tidak usah pedulikan dia, kita lanjutkan saja."    

  Keberadaan Tang Xinluo sekarang, sama sekali tidak dihiraukan oleh Lu Qinghao.    

  ***    

  Dengan panik Tang Xinluo keluar dari lift apartemen, dia segera berlari ke arah tangga. Dia tidak berani menggunakan lift karena suasana hatinya masih berantakan. Jika Lu Qinghao mengejarnya keluar dia tidak tahu bagaimana harus menghadapinya.    

  Tang Xinluo menyusuri tangga dan menuruni beberapa lantai. Hingga tidak terdengar suara apa pun lagi, pelan-pelan dia menghapus air matanya, lalu keluar dari ruangan tangga tersebut. Dia tidak tahu dan tidak peduli berada di lantai berapa, kemudian dia pun baru dapat turun menggunakan lift.    

  Air mata Tang Xinluo sudah berhenti mengalir, namun pandangan matanya semakin lama semakin kabur, Rupanya, ketika dia tergesa-gesa pergi dari apartemennya dan suaminya, lensa kontaknya hilang karena menangis. Biasanya dia mengenakan kacamata dengan bingkai hitam, tetapi demi Lu Qinghao, hari ini dia sengaja mengenakan lensa kontak. Namun, siapa sangka, dia justru menghadapi hal yang sangat menyedihkan.    

  Lift ada di mana ya? Batin Tang Xinluo. Ketika lensa kontak tersebut hilang, pandangan matanya menjadi lebih lemah daripada tidak memakai kacamata. Dunia yang awalnya terlihat terang, di dalam matanya sekarang terlihat kabur.    

  Pada malam pernikahan, dikarenakan oleh urusan kantor yang mendesak, Lu Qinghao meninggalkannya sendirian untuk pergi keluar negeri. Sejak saat itu, Tang Xinluo tinggal di kediaman besar keluarga Lu dan melayani mertuanya. Selain saat malam pernikahan, ini kali keduanya mendatangi rumah baru yang berupa apartemen dengan gaya hotel ini.    

  Lalu, hanya berdasarkan ingatan dan perkiraan, Tang Xinluo mencari pintu lift. Tidak jauh dari sana, dia seperti melihat sebuah pintu berbentuk persegi, dia pun berpikir bahwa itu adalah pintu lift apartemen yang berwarna emas. Dia lalu mempercepat langkahnya dan meraba tombol lift yang berada di depan lift tersebut.     

  Setelah meraba beberapa saat, Tang Xinluo menyentuh sesuatu yang berbentuk seperti tombol lift, lalu dengan pelan menekannya membuat tombol lift tersebut tiba-tiba menjadi bercahaya. Namun, tiba-tiba cahaya pada tombol tersebut kembali menjadi gelap. Lalu, dengan cemas dia menekannya kembali hingga akhirnya pintu tersebut terbuka.    

  Dengan bersemangat Tang Xinluo mengangkat kepalanya. Tapi, begitu masuk, dia melihat seorang pria yang hampir telanjang dengan bentuk tubuh yang terlihat tidak jelas.    

  "Kamu sudah terlambat." Selesai berkata, pria itu menangkap pergelangan tangan Tang Xinluo dan menariknya masuk ke dalam.    

  ---    

  Dari 15 Februari 2020, koin yang sudah digunakan untuk membeli buku yang tidak terpilih akan dikembalikan dalam waktu 30 hari. Perlu diperhatikan Fast Pass yang sudah digunakan tidak bisa dikembalikan.    

  Buku-buku yang terpilih untuk dilanjutkan akan memiliki tanda khusus di pojok sampul dalam 30 Hari untuk menunjukkan kelanjutannya.    

  Terimakasih atas pengertian Anda.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.