Waktu Bersamamu

Wanita Milikku, Tidak Boleh Dicap Orang Lain



Wanita Milikku, Tidak Boleh Dicap Orang Lain

0Walaupun hanya dari telepon, tapi dapat terlihat kesombongan Lu Yiyi yang luar biasa. Entah dari mana kepercayaan dirinya hingga merasa bahwa sampai sekarang Tang Xinluo menyukai kakaknya.     

Tang Xinluo tidak bisa menahan tawa dinginnya, lalu menjawab, "Nona Lu, kalau pikiranmu bermasalah, aku sarankan segera pergi ke psikiater memeriksakan diri. Oh ya, dulu kamu dan ibumu sudah pernah pergi sekali, dengar-dengar otak kalian bermasalah dan sulit untuk diobati? Lebih baik kalian rutin memeriksa kondisi, kalau sampai kambuh di depan banyak orang, kamu sendiri yang bakal malu."     

"Kamu… Dasar wanita bajingan, apa katamu?! Tang Xinluo aku beritahu kamu, jangan berpura-pura di depanku, aku tahu kamu masih menyukai kakakku. Jadi kalau kamu mau rujuk dengan kakakku, cepat temui aku sekarang!"     

Tang Xinluo benar-benar tidak bisa berkata-kata lagi menghadapi kepercayaan diri Lu Yiyi. Dia juga tidak tahan lagi mendengarkan omong kosongnya, jadi tanpa memedulikan perintah Lu Yuchen untuk menjawab telepon tersebut, dia mengarahkan telunjuknya dan bersiap untuk mematikannya.      

Namun, Lu Yuchen mendekati dan menghentikan Tang Xinluo. "Turuti dia," ucapnya di telinga wanita itu dengan suara pelan.     

Tang Xinluo menatapnya tak percaya, tanpa memedulikan jarak keduanya yang sudah sangat dekat. Bibir merahnya bergesekan dengan wajahnya, saking dekatnya sampai keduanya bisa mendengar jelas napas masing-masing.     

"Tang Xinluo, kalau kamu tidak menemuiku, percaya atau tidak aku akan segera pulang memberitahu kakakku kalau kamu dipelihara oleh pria tua di luar sana! Aku beritahu kamu, kalau sampai dia tahu, tidak mungkin dia mau rujuk denganmu lagi!" Lu Yiyi masih meneruskan makiannya di telepon, tapi Tang Xinluo dan Lu Yuchen sudah tidak mendengarkannya lagi.     

"Turuti dia, buatlah janji di kafe Seven Stars Regal Hotel lantai satu," ujar Lu Yuchen dengan suara rendah nan seksi yang membuat telinga Tang Xinluo memanas.     

Tang Xinluo tidak mengerti apa tujuan Lu Yuchen, tapi dari suaranya bisa terdengar kalau suasana hatinya saat ini sedang benar-benar tidak baik. Sudahlah karena Lu Yuchen ingin aku pergi, maka aku akan menurutinya, pikirnya.     

Tang Xinluo segera memotong makian Lu Yiyi dan berkata, "Kafe Seven Stars Regal Hotel lantai satu. Setengah jam lagi aku sampai, jangan terlambat, karena aku tidak akan menunggu."     

Setelah menutup teleponnya, Tang Xinluo bertanya karena tidak paham, "Kenapa harus menurutinya? Dia hanyalah orang gila."     

Lu Yuchen tiba-tiba menariknya mendekat, menekan-nekan tengkuk Tang Xinluo hingga meninggalkan bekas merah dan berkata, "Kalaupun dia benar-benar orang gila, aku juga tidak akan membiarkannya mencemarkan nama baik istriku. Dia bilang kamu masih mau rujuk kembali dengan Lu Qinghao, benarkah itu?"     

"Tentu tidak," jawab Tang Xinluo dengan lugas.     

Lu Yuchen menganggukkan kepala, lalu berkata sambil menatapnya dengan mata hitamnya, "Kalau begitu aku akan menemanimu. Wanita milikku tidak boleh dicap mlik orang lain."     

Akhirnya, karena sikap Lu Yuchen yang aneh, Tang Xinluo terpaksa pergi bersamanya menemui Lu Yiyi. Dia bersama dengan suaminya masuk ke Seven Stars Regal Hotel. Belum sampai di lobi, sudah terlihat beberapa pria mengenakan jas dengan label nama di dadanya berjalan keluar.     

"Tuan Muda Chen."     

"Tuan Muda Chen."     

Dalam perjalanan ke dalam, orang-orang yang merupakan manajer dan jajaran atas hotel tersebut terus menganggukkan kepala menyapa Lu Yuchen dengan hormat.     

Lu Yuchen kemudian merangkul pinggang Tang Xinluo dan tiba-tiba menghentikan langkahnya. "Semuanya kembalilah bekerja, hari ini aku hanya datang minum kopi, tidak perlu mengikutiku." Setelah selesai berkata-kata, dia meneruskan langkahnya sambil tetap merangkul pinggang Tang Xinluo.     

Tang Xinluo menoleh dan melihat beberapa orang tersebut tidak beranjak. Mereka hanya mengusap keringat dan menghela napas lega.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.