Waktu Bersamamu

Pada Saat Tidur, Tidak Sengaja Menyebutkan Nama Orang Lain



Pada Saat Tidur, Tidak Sengaja Menyebutkan Nama Orang Lain

0Mendengar perkataan Bibi Zhang, wajah tampan Lu Yuchen seolah langsung tertutupi kabut tebal. "Keluarga Lu tidak dapat menerima bawahan yang menindas atasan, jadi pecat dua pembantu itu. Dan suruh semua orang menunggu di ruang tamu!"     

Ketika baru saja Bibi Zhang akan pergi untuk mengurus hal tersebut, tiba-tiba dia teringat Tang Xinluo yang berada di dalam kamar. "Tuan Muda, Nyonya Muda di dalam..."     

"Ambil kunci ke sini."     

Mendapatkan perintah dari Lu Yuchen, Bibi Zhang baru berani mengambil kunci. Setelah memberikan kunci kamar tersebut, dia lalu segera turun untuk mengurus dua orang idiot tersebut.     

Lu Yuchen segera memasukan kunci dan membuka pintu kamar tersebut. Sangat jelas Tang Xinluo berada di dalam, tetapi wanita itu tetap tidak keluar untuk membuka pintu. Dia memikirkan banyak kemungkinan, tetapi satu-satunya yang tidak terpikirkan adalah, ketika masuk ke dalam, dia melihat di atas ranjang terdapat seorang wanita yang terbungkus selimut seperti ulat bulu.     

Apa yang sedang dilakukannya? Batin Lu Yuchen. Dia mengerutkan dahi dan berjalan mendekat. Ketika mendekat, dia baru menyadari bahwa wanita yang berada di dalam selimut tersebut sedang tidur dengan sangat nyenyak. Lampu yang redup di kamar itu menyinari wajah cantiknya, tubuhnya dibungkus dengan erat sehingga hanya memperlihatkan wajahnya yang mungil.      

Lu Yuchen memperhatikan sekeliling, di pinggir ranjang terdapat kacamata berbingkai hitam yang tidak pernah terlepas dari wanita itu. Dan di bawah kakinya, terlihat jelas terdapat pakaian tembus pandang yang membuatnya menyipitkan matanya.      

Setelah itu, Lu Yuchen menundukan tubuhnya menatap Tang Xinluo yang tidur dengan damai, dia pun meletakan kedua tangannya di kedua sisi wanita itu. Sementara wanita yang terbungkus itu sama sekali tidak bergerak. Hari ini dia menghadapi banyak hal, maka dari itu, ketika sampai di vila, dia menyuruhnya segera mandi.      

Lu Yuchen menyuruh Tang Xinluo untuk mandi sungguh hanya untuk mandi agar wanita itu merasa lebih relaks. Lalu pada malam hari, dia akan menyuruhnya turun untuk makan. Hanya saja tidak disangka, pembantu di dalam vila itu menyalah artikan maksudnya, lalu malah membawa wanita yang sudah menjadi istrinya itu ke kamar ini dan mempersiapkan pakaian seperti itu.     

Mata panjang Lu Yuchen menatap Tang Xinluo yang tidur dengan lelap. Pandangan matanya bergerak turun menatapnya dari mata yang bagaikan bunga persik itu ke bibir mungil miliknya. Dia menurunkan tubuhnya, tanpa dapat menahan diri, dia pun mencium bibir manis istrinya yang sedang tertidur.      

"Uh, Pi Te… Jangan nakal…" gumam Tang Xinluo. Awalnya, dia ingin mendorong orang yang mengganggu tidurnya. Lalu, karena dia tidak mengenakan pakaian, sebelum tidur dia sengaja membungkus dirinya dengan erat. Jadi, ketika dia ingin mendorong orang yang mengganggunya, justru dirinya terjerat di dalam selimut itu dan sama sekali tidak dapat bergerak.     

Lu Yuchen mendengar suara lembut milik Tang Xinluo yang menyebutkan sebuah nama, pandangan matanya yang hitam pun menjadi dingin.     

"Siapa Pi Te? Mantan kekasihmu?" Ternyata wanita ini sadar karena pria lain? Batin Lu Yuchen.     

"Ehm, Pi Te… Pi Te adalah…" Saat ini Tang Xinluo sudah mulai pelan-pelan tersadar, mulutnya menjawab pertanyaan yang terdengar barusan. Lalu, saat membuka mata dia melihat sebuah wajah yang buram tetapi sangat familiar.     

"Kamu… Mengapa kamu di sini?!" Tiba-tiba Tang Xinluo terkejut sehingga refleks ingin mundur ke belakang, tetapi dirinya tidak dapat bergerak.     

Tentu saja dia tidak dapat bergerak, sebelum tidur Tang Xinluo membungkus dirinya dengan selimut dan sekarang Lu Yuchen menekan selimut dengan sikunya hingga seluruh tubuh pria itu bersandar pada tubuhnya. Saat ini dia seperti kepompong ulat sutra, kalau suaminya itu tidak melepaskan tangannya, maka dirinya tidak akan dapat keluar. Tiba-tiba dia mengerti apa yang dimaksud dengan masuk ke dalam perangkap sendiri.     

"Katakan padaku siapa Pi Te?" Lu Yuchen tidak memperdulikan pertanyaan Tang Xinluo. Dia malah semakin menekannya hingga ujung hidung mereka bersentuhan. Wajah tampan miliknya sekarang tepat berada di depan mata istrinya.     

Walaupun tidak dapat melihat dengan jelas, tetapi Tang Xinluo dapat merasakan tubuh Lu Yuchen mengeluarkan aura yang berbahaya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.