Waktu Bersamamu

Sahabat yang Licik



Sahabat yang Licik

0"Xinluo, akhirnya kamu datang." Baru saja Tang Xinluo masuk kedalam toko, terdengar suara lembut seorang wanita. Wan Weiwei tampak mengenakan gaun terusan berwarna putih, dia sedang berdiri di depan deretan gaun dan melambaikan tangan kepada temannya yang baru saja datang itu.     

Wan Weiwei masih sama seperti yang terlihat di televisi, wajahnya bersih dan polos tetapi tidak menghilangkan sisi feminin dirinya. Dan pada saat yang bersamaan, dia memperhatikan perbedaan pada Tang Xinluo.     

Wan Weiwei mengetahui Tang Xinluo memiliki paras cantik. Dulu, dia tidak begitu memperhatikannya karena tertutup oleh kacamata. Namun sekarang setelah tidak mengenakan benda itu, sepasang mata seperti bunga persik itu seolah dapat berbicara. Melihat hal itu, dia merasa kesal dan berniat membujuk temannya itu untuk mengenakan kacamata kembali.     

"Maaf, jalanan macet, aku jadi terlambat," ujar Tang Xinluo sambil tersenyum dan berjalan ke arah Wan Weiwei. Dia tidak menyadari bahwa ketika dirinya berjalan ke arah temannya, wanita itu tengah memperhatikan cara berpakaiannya.     

Atasan rajut berwarna hitam, tidak terlihat mereknya. Celana jeans biasa, ckck, sepertinya juga bukan barang bagus. Dia memakai heels, aku juga tidak pernah melihatnya. Tas kecil yang ada di bahunya, aku juga tidak pernah melihatnya, tidak ada logonya, jadi pasti bukan merek terkenal, batin Wan Weiwei.     

Wan Weiwei memperhatikan Tang Xinluo dari ujung kepala hingga ujung rambut. Setelah melihat semua pakaian yang dikenakan oleh temannya itu, dia hanya mengenali scarf oranye produk dari merek H yang ada di lehernya. Tetapi scarf merek H biasanya juga hanya puluhan ribu Yuan ke bawah, bahkan tidak sampai sepuluh ribu Yuan saja diletakkan di leher, batinnya lagi.     

Wan Weiwei tidak dapat menahan dirinya untuk tertawa di dalam hati. Benar-benar sudah diusir dari keluarga Lu rupanya. Tang Xinluo… Tang Xinluo, dari atas sampai kebawah hanya sebuah scarf yang dapat digunakan untuk menutupi keburukanmu, kenapa dia masih ada hari ini, pikirnya.     

"Menyebalkan, aku kira kamu tidak akan datang!" Wan Weiwei berpura-pura akrab dan menggandeng lengan Tang Xinluo. "Sini, bantu aku memilih… Gaun ini bagaimana? Aku sedang memilih pakaian yang akan dikenakan untuk acara reuni minggu depan."     

"Reuni, reuni apa?" tanya Tang Xinluo sambil membantu Wan Weiwei memilih gaun.     

"Acara reuni teman-teman kuliah, sudah diumumkan di grup Wechat, kok. Apa kamu tidak tahu?"     

"Dua minggu yang lalu ponselku hilang, aku baru saja mengganti ponsel, jadi aku lupa mengunduh Wechat."     

Selesai berbicara, Tang Xinluo pun mengambil ponsel, lalu masuk ke aplikasi Wechat. Ternyata begitu masuk, ratusan pesan langsung muncul.      

"Aku akan melihatnya nanti saja karena terlalu banyak pesan masuk," ujar Tang Xinluo yang kembali memasukan ponsel ke dalam tas.     

Melihat Tang Xinluo yang tidak peduli, membuat Wan Weiwei merasa sangat kesal. Menyebalkan! Padahal aku sudah sangat tidak sabar untuk melihat apa reaksi Tang Xinluo kalau melihat pesan yang ada di dalam sana. Tetapi, ya sudahlah, kan dia pasti akan melihatnya. Aku harus mencari kesempatan untuk mempermalukannya, gumamnya dalam hati.     

Wan Weiwei memilih sebuah gaun termahal dari toko ini. Gaun yang digunakan untuk peragaan busana itu baru beberapa hari yang lalu dikirim dari Milan. Dia sengaja memilih gaun tersebut karena ingin memberitahu Tang Xinluo bahwa sekarang dirinya, Wan Weiwei, juga mampu membeli gaun seperti ini.     

Tetapi, Tang Xinluo melihat gaun itu sebentar, lalu menggelengkan kepala, "Gaun ini tidak cocok untukmu, terlalu dewasa."     

Wajah Wan Weiwei sangat polos, di dunia hiburan pun, dia adalah tipe gadis polos. Gaun yang berwarna gelap ini tidak cocok untuknya     

"Oh ya? Tetapi aku tidak merasa begitu. Saat melihat gaun ini, aku langsung menyukainya," ujar Wan Weiwei yang berpura-pura tidak rela. Lalu, dia bertanya kepada pelayan di sana, "Menurut kalian apakah gaun ini cocok untuk aku kenakan? Menurut temanku tidak cocok untukku!" Suara manjanya terdengar seperti meminta pertolongan kepada mereka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.