Waktu Bersamamu

Kehidupan Seperti Drama, Semua Mengandalkan Akting



Kehidupan Seperti Drama, Semua Mengandalkan Akting

0"Sudah cukup peluknya?" Terdengar suara dingin Lu Yuchen. Tatapan tidak bersahabat miliknya jatuh ke wajah Tang Xinluo.     

"Sayang, apakah kamu tidak menyukaiku?" kata Tang Xinluo yang menaikan sudut bibirnya dan tersenyum. Dia yang biasanya lebih pasif dibandingkan Lu Yuchen, sekarang tiba-tiba menjadi lebih aktif. Suaranya manja dan lembut, walaupun dia sudah pernah menikah dua kali, tetapi wanita itu baru berusia dua puluh awal. Jadi, tidak hanya suaranya sangat lembut, bahkan wanita itu seperti kuncup bunga yang baru mekar, sangat cantik dan menawan.     

Lu Yuchen yang berhati dingin tidak sengaja menatap sepasang mata jernih itu, membuat hatinya sedikit goyah. Tatapan yang dalam itu menyapu wajah Tang Xinluo, mata bunga persik yang bercahaya dan bibir yang sedikit terangkat. Dia tahu wanita itu sedang berakting, tetapi melihatnya berpura-pura sedih, dia tetap merasa kasihan.     

Lu Yuchen lalu mengulurkan tangannya dan menekan kepala Tang Xinluo di dadanya, lalu mengelus rambutnya dan berkata, "Tidak."     

Awalnya Lu Yuchen ingin memperbaiki dulu suasana hatinya baru berbicara kepada Tang Xinluo. Tetapi tidak disangka wanita ini sangat sensitif, hanya menjauh sebentar saja, istrinya sudah merasa tidak tenang.     

"Tetapi, aku merasa… Beberapa hari tidak bertemu, kamu sudah jajan di luar." Kepala Tang Xinluo masih bersandar di dada Tang Xinluo, suaranya terdengar tidak senang.     

Mata Lu Yuchen yang muram tiba-tiba terdapat sebersit cahaya, garis wajahnya menjadi lebih dingin. "Kenapa, apakah kamu menanyakan kepergianku beberapa hari ini atau menanyakan kenapa aku dingin terhadapmu?"     

"Tidak," ujar Tang Xinluo menyangkal, suaranya tetap terdengar tidak senang.     

Lu Yuchen mengangkat wajahTang Xinluo dan memaksanya bertatapan dengannya. "Nyonya Lu, aku harap kamu mengerti."     

Bibir Lu Yuchen tersenyum dingin hingga membuat orang yang melihatnya merasa takut, lalu berkata, "Aku menikahimu hanya sebuah bisnis. Dalam satu tahun ini, kamu akan mendapatkan apa yang harus kamu dapatkan dan aku pun akan mendapatkan apa yang aku butuhkan dari dirimu. Kita berdua tidak saling berhutang, dan tidak saling mengurusi satu sama lain."     

"Sudah mengerti?" tambah Lu Yuchen dengan nada yang terdengar seksi, tetapi tidak membuat hati Tang Xinluo bergetar.     

"Aku mengerti..." Tang Xinluo menganggukkan kepala, dia tidak tahu seharusnya merasa senang atau sedih.      

Penyelidikan Tang Xinluo berhasil, setidaknya apa yang dilakukannya kali ini membuatnya mengerti, apa yang sebenarnya diinginkan oleh Lu Yuchen Perjanjian pernikahan mereka, dalam satu tahun ini, tidak akan terganggu karena seorang wanita. Dia dapat menggunakan status Nyonya Lu untuk melakukan apapun yang ingin dilakukannya, tetapi selain itu, dia tidak memiliki kuasa untuk mencampuri urusan Lu Yuchen. Tentu saja, maksudnya adalah pria itu juga tidak memiliki kuasa untuk mencampuri urusan pribadinya.     

Begini lebih baik, sama seperti perjanjian yang mereka tanda tangani, tetapi… Mengapa ada sebuah perasaan aneh di hatiku? Batin Tang Xinluo. Dia memaksa dirinya untuk tidak banyak berpikir, lalu dia hanya tersenyum kepada Lu Yuchen.     

"Tuan Lu tenang saja, mengambil uang dan menghilang, karena kita sudah menandatangani perjanjian, aku tidak akan menyulitkan Tuan Lu. Mengenai ucapanku tadi, aku hanya bertanya sebagai Nyonya Lu. Akuk kira… Tuan Lu lebih menyukai Nyonya Lu yang seperti itu," ujar Tang Xinluo. "Tetapi, sekarang aku sudah tahu, ternyata Tuan Lu tidak menyukai Nyonya Lu yang menanyakan banyak hal. Kamu tenang saja, aku jamin tidak akan ada yang kedua kalinya."     

Selesai berbicara, Tang Xinluo berdiri dan keluar dari pelukan Lu Yuchen. Dia kembali ke tempat duduknya seperti tidak ada yang terjadi, lalu dia kembali mengambil sebuah tablet dan meneruskan menonton video.     

Lu Yuchen menatap Tang Xinluo yang keluar dari pelukannya, wajah wanita itu tampak biasa saja. Jelas seperti inilah Nyonya Muda Lu yang dia inginkan, tetapi ada beberapa saat, ketika tubuh lembut itu menjauh darinya, dia merasa sedikit sedih.     

Kemudian, Lu Yuchen menggunakan jari-jarinya memijat ujung matanya. Dia berpikir mungkin karena pekerjaan yang terlalu sibuk sehingga kepalanya menjadi tidak jernih.     

***     

Setelah pesawat mendarat di Kota A, sikap Lu Yuchen kepada Tang Xinluo berubah lagi menjadi hangat seperti ketika mereka pergi dari sana. Tetapi, wanita itu tidak akan salah paham lagi karena dia tahu bahwa hidup manusia bagaikan sandiwara, jadi semuanya bergantung pada kemampuan akting. Mulai dari saat ini adalah saat dimana kemampuan aktingnya mulai diuji.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.